Kasek MAN 3 Klaten Diminta Mundur, Kemenag: Sudah 3 Kali Pembinaan

Kasek MAN 3 Klaten Diminta Mundur, Kemenag: Sudah 3 Kali Pembinaan

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Selasa, 24 Des 2024 12:34 WIB
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Klaten, Selasa (24/12/2024).
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Klaten, Selasa (24/12/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Klaten buka suara terkait permintaan sejumlah wali murid MAN 3 Klaten agar kepala sekolahnya (kasek) diganti. Kemenag Klaten menyatakan sudah tiga kali melakukan pembinaan terhadap kasek itu.

"Beberapa waktu yang lalu kami sudah tiga kali melakukan pembinaan. Dan itu ditindaklanjuti oleh Kanwil (Kantor Wilayah Kemenag Jawa Tengah) juga," kata Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Klaten, Agus Susanto saat ditemui detikJateng di kantornya, Selasa (24/12/2024).

Agus mengatakan secara umum kinerja dan kepemimpinan kasek MAN 3 Klaten, M Amin Ary Wibowo, berjalan dengan baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun ada beberapa orang yang merasa tidak nyaman dengan cara kepemimpinan yang bersangkutan. Seperti misalnya kalau memberikan arahan agak keras, dengan nada tinggi, tapi itu sebenarnya dalam rangka mengembangkan sebuah madrasah dan berinovasi," ujar Agus.

Menurut Agus, imbas dari cara kepemimpinan itu menimbulkan sedikit provokasi. Agus bilang, beberapa waktu lalu sudah diadakan pembinaan, termasuk oleh Kanwil. Pembinaan itu dilakukan karena juga ada laporan dari pihak guru.

ADVERTISEMENT

"Pembinaan itu karena ada pihak guru menyampaikan (laporan) ke provinsi, ada yang minta kasek diganti dan sebagainya yang kemudian ada pembinaan ke bawah, baik dari provinsi maupun dari kami. Selama pembinaan itu tidak ditemukan Pak Amin melanggar ketentuan," jelas Agus.

Agus mengatakan, gaya kepemimpinan tiap kepala sekolah bisa berbeda-beda. Disinggung soal pemecatan komite sekolah secara sepihak, Agus menyampaikan komite sudah dikembalikan lagi.

"Jadi masalah komite, setelah pembinaan itu sudah kita kembalikan dan tidak ada pemecatan. Maunya ada penggantian, tapi selama komite yang lama berhenti juga tidak ada SK baru jadi ya komite yang lama itu masih," terang Agus.

Soal adanya wali murid yang menyinggung beberapa fasilitas seperti AC, TV, dan lainnya di ruang kantor Kasek MAN 3 Klaten, Agus mengatakan hal itu harus ditinjau lagi menggunakan uang apa.

Agus menambahkan, selama pembinaan berlangsung, komite sekolah juga tidak pernah memberikan laporan ke Kemenag.

"Ketika saya membina, komite juga tidak ada laporan ke kita. Setelah dibina semua saya minta membuat laporan tertulis disampaikan ke Kemenag, sampai detik ini juga tidak ada, sampai ada kegiatan itu (pertemuan komite dan wali murid kemarin)," kata Agus.

"Mestinya komite mengadakan acara itu juga mengundang guru atau pihak sekolah, tapi komite mengadakan pertemuan sendiri. Ini kan ada mis yang tidak pas," sambungnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, massa orang tua wali murid MAN 3 Klaten kemarin mendatangi sekolah di Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan, Klaten itu. Mereka menggelar rapat yang dijaga polisi dan meminta kepala sekolah diganti.

"Alasannya ya ngeri aja kalau kepala sekolahnya kayak gitu. Takutnya kualitas jadi jelek," ungkap orang tua siswa, Tri, kepada awak media di lokasi, Senin (23/12/2024) siang.

Dijelaskan Tri, beberapa kebijakan kepala sekolah membuat siswa tidak nyaman. Kebijakan kepala sekolah tidak melalui musyawarah dengan orang tua.

"Istilahnya tidak musyawarah dulu. Cerita anak-anak kayak gitu, anak-anak tidak nyaman dan curhat kepada orang tua," terang Tri.

Misalnya, sebut Tri, cerita siswa di ruang kepala sekolah dipasang AC, TV dan lainnya sehingga listrik sering padam. Selain itu komite sekolah dibubarkan sepihak.

"Membangun ruang kepala sekolah lebih bagus, dikasih TV sama AC gitu lho, anak-anak ngeluh gini listriknya njeglek gara-gara dikasih AC sama TV di ruang kepala sekolah. Ya alasannya ngeri aja kah kalau kepala sekolahnya kayak gitu," papar Tri.

Dari pantauan detikJateng, di ruang kepala sekolah memang ada televisi dengan salon speaker di kanan kiri layar dan micropon semacam home theater di pojok.

"Komite dibubarkan secara sepihak, tidak melalui jalur gitu lho," imbuhnya.

Pantauan detikJateng di lokasi, seratus lebih orang tua dan wali murid berkumpul di aula. Mereka membahas kebijakan sekolah tersebut dengan dijaga polisi yang dipimpin Kasat Intelkam Iptu Eksan dan Kapolsek Prambanan AKP Jaenudin.

Di akhir pertemuan diadakan pengumpulan pendapat untuk mengganti kepala sekolah. Seluruh peserta yang mayoritasnya ibu-ibu menyatakan setuju kasek diganti dengan mengacungkan jari.

Ketua komite sekolah yang enggan disebutkan namanya mengatakan akhir-akhir ini terjadi sesuatu hal yang tidak diharapkan dengan berbagai hal yang dilakukan kepsek. Tekanan kepada guru dan karyawan membuat tidak nyaman.

"Tekanan terhadap guru dan karyawan sehingga sudah lapor ke yang berwajib, melapor ke kanwil dan kemenag. Sudah tiga kali dibina, bahkan kemarin empat wakil kepala madrasah mundur," katanya kepada wartawan.

Menurutnya, komite juga dipecat sepihak kepala sekolah. 28 Oktober dipecat kepala sekolah setelah dipecat sepihak dirinya tidak aktif lagi.

"Tanggal 28 Oktober saya dipecat kepala sekolah secara sepihak. Alasannya tidak tahu, setelah itu saya tidak aktif lagi dan setelah setelah 28 Oktober itu banyak kebijakan tanpa sepengetahuan komite," paparnya.

"Iya itu (minta kasek diganti). Lha iya kita dengan surat, bukti dibawa karena kewenangan di kanwil," pungkasnya.

M Amin Ary Wibowo, Kasek MAN 3 saat ditemui tidak ada di kantornya karena sedang di Semarang. Saat dihubungi, Amin membantah yang dikatakan wali murid.

"Tidak betul (membuat tidak nyaman siswa dan memecat sepihak komite)," jawabannya saat diminta konfirmasi detikJateng.

Halaman 2 dari 2
(dil/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads