Ada pernak-pernik Natal yang unik di Gereja Paroki Santo Petrus Paulus, Rembang. Di gereja tersebut terdapat replika snowman atau boneka salju setinggi satu meter yang dibuat dari ratusan gelas kertas.
Replika snowman itu dipasang berdampingan dengan pohon Natal di pintu masuk gereja yang beralamat di Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 91-93, Rembang.
Katekis dan Pembantu Imam di Gereja Paroki Santo Petrus Paulus Rembang, Faustinus Susanto mengatakan pernak-pernik Natal itu digarap oleh anak-anak dan pemuda sejak Minggu (22/12) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pernak-pernik mulai kemarin sudah dipasang, termasuk ini (Snowman dan pohon Natal). Yang bikin anak-anak dan pemuda umat Katolik. Pokoknya ini (persiapan Natal) besok harus sudah siap," kata Faustinus saat ditemui detikJateng, Senin (23/12/2024).
Natal di Gereja Paroki Santo Petrus Paulus Rembang
Selain membuat pernak-pernik dan bersih-bersih gereja, Faustinus mengatakan, juga diselenggarakan rangkaian ibadah adven menjelang Natal. Ibadah adven berlangsung sejak empat pekan lalu, digelar setiap sepekan sekali.
"Kalau ibadah sebenarnya sudah mulai kegiatan adven, sudah empat minggu lalu. Setiap Minggu di sini sudah ada kegiatan ibadah adven, puncaknya ya besok sore itu jam 18.00 WIB, malam hari Raya Natal. Ibadah adven pertama, kedua, ketiga dan keempat kemarin," ujar Faustinus.
Dalam rangka menyambut Natal, pihak gereja juga mengadakan kegiatan sosial meliputi layanan cek kesehatan gratis, pembagian sembako, hingga donor darah.
"Kalau kegiatan sosial donor darah itu sudah berlanjut terus. Kemarin ada baksos yang disampaikan ke umat, terutama yang membutuhkan. Ada 220 lebih yang mendapatkan, itu umat yang membutuhkan. Terus ada cek kesehatan bagi yang memerlukan," ucap Faustinus.
Faustinus menjelaskan, pada puncak perayaan Natal besok ada sekitar 500-700 jemaah yang akan mengikuti Misa Natal di Gereja Paroki Santo Petrus Paulus.
"Gereja ini penuh di atas 500, biasanya sampai 700, sampai luar penuh. Kalau Natal kan ada yang datang liburan jadi tambah. Terutama dari Paroki Rembang," sebut Faustinus.
"Ya gereja ini yang paling besar di Rembang, karena di Statsi seperti Lasem, Kragan, Karangsekar itu ada gereja-gereja kecil yang disebut stasi, tapi ini yang induknya, pusatnya. Mereka kadang-kadang ibadah ke sini. Semua umat bisa merayakan di sini," sambungnya.
Mengenai Gereja Paroki Santo Petrus Paulus, Faustinus menjelaskan bangunannya diresmikan pada tahun 1954.
"Tahun 1954 itu mulai diresmikan. Diprakarsai oleh Romo-romo lama, ya dari Belanda ada, dari Italia ada. Saya tidak hafal betul asal-usulnya," kata Faustinus.
Faustinus menambahkan, semoga Natal kali ini menjadi momentum perdamaian di seluruh dunia. "Semoga dunia senantiasa dilimpahi kedamaian di antara kita, di antara umat," pungkasnya.
(dil/apl)