Ketika membahas tentang ular, banyak ahli yang menyebutkan bahwa hewan melata ini berdarah dingin. Tentu hal ini membuat penasaran kenapa ular disebut berdarah dingin, apakah darahnya memang benar-benar dingin?
Dikutip dari laman International Fund For Animal Welfare, ular bukanlah satu-satunya binatang yang berdarah dingin. Beberapa contoh hewan berdarah dingin lainnya yaitu ikan, kadal, dan sebagian serangga.
Antonim dari hewan berdarah dingin adalah berdarah panas. Kelompok hewan ini mampu mengatur suhu tubuhnya sendiri melalui metabolisme tertentu. Lantas, apakah ular dan hewan berdarah dingin lainnya tidak melakukan hal yang sama? Mari temukan faktanya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenapa Ular Disebut Berdarah Dingin?
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari laman The University of Arizona, Texas Parks & Wildlife, serta US Department of Agriculture, ular disebut berdarah dingin karena mereka tidak bisa menghasilkan panas tubuh sendiri. Suhu tubuh ular bergantung sepenuhnya pada lingkungan sekitar. Ini berarti suhu tubuh ular akan sama dengan suhu di sekitarnya, baik itu panas atau dingin. Jika suhu lingkungan panas, tubuh ular ikut memanas. Sebaliknya, jika suhu lingkungan dingin, suhu tubuh ular juga menurun.
Sebagai hewan berdarah dingin, ular menggunakan lingkungan untuk mengatur suhu tubuh. Mereka berjemur di bawah sinar matahari untuk memanaskan tubuh atau berlindung di tempat teduh untuk mendinginkan diri. Jika suhu lingkungan terlalu rendah, ular menjadi lamban karena proses metabolisme melambat.
Kondisi ini membuat ular rentan terhadap perubahan suhu ekstrem. Mereka hibernasi selama musim dingin untuk bertahan hidup. Pada musim panas yang sangat panas, ular juga bisa menjadi tidak aktif sementara untuk menghindari panas yang berlebihan. Hal ini membantu mereka menghemat energi dan tetap hidup meski dalam kondisi sulit.
Fakta Menarik tentang Ular yang Berdarah Dingin
Berdasarkan penjelasan di atas kita sudah mengetahui kenapa Ular disebut hewan yang berdarah dingin. Tahukah kamu bahwa ular juga memiliki fakta unik terkait tubuhnya yang berdarah dingin tersebut. Penasaran? Mari simak penjelasan lebih lengkapnya berikut ini!
1. Hibernasi untuk Bertahan Hidup di Musim Dingin
Ular hibernasi ketika suhu terlalu rendah untuk mempertahankan aktivitas normal. Saat hibernasi, ular memasuki kondisi brumasi, di mana metabolismenya melambat drastis. Mereka tidak makan atau bergerak banyak, hanya fokus mempertahankan energi.
Berbeda dengan mamalia yang benar-benar tertidur saat hibernasi, ular dapat terbangun pada hari-hari hangat selama musim dingin. Ini memungkinkan mereka keluar untuk berjemur atau minum air sebelum kembali ke tempat perlindungan.
2. Memanfaatkan Matahari untuk Energi
Sebagai hewan berdarah dingin, ular sering terlihat berjemur di bawah sinar matahari. Aktivitas ini penting untuk meningkatkan suhu tubuh mereka agar bisa mencerna makanan. Suhu dingin membuat enzim pencernaan ular bekerja lambat, sehingga makanan sulit diproses.
Selain membantu pencernaan, berjemur juga mendukung aktivitas fisik ular. Dengan suhu tubuh yang hangat, ular menjadi lebih lincah untuk berburu mangsa atau melindungi diri dari predator.
3. Kemampuan Bertahan di Lingkungan Ekstrem
Meskipun tidak dapat bertahan di cuaca yang sangat dingin, ular mampu hidup di berbagai habitat, dari gurun hingga hutan tropis. Di tempat yang sangat panas, ular mencari perlindungan di bawah tanah atau di bawah batu untuk mendinginkan tubuh.
Adaptasi ini memungkinkan ular hidup di lingkungan yang sulit dijangkau oleh banyak hewan lain. Namun, ular tetap rentan terhadap perubahan lingkungan yang ekstrem, seperti pemanasan global yang mengancam habitat mereka.
4. Hemat Energi dengan Aktivitas Minimal
Ular memiliki kemampuan luar biasa untuk bertahan tanpa makanan dalam waktu lama. Mereka dapat mengurangi kebutuhan energi dengan menurunkan tingkat aktivitas. Metabolisme ular yang lambat memungkinkan mereka bertahan hanya dengan sedikit asupan energi.
Ketika makanan langka, ular dapat tetap hidup selama berbulan-bulan dengan mengandalkan cadangan energi di tubuhnya. Ini adalah salah satu alasan mengapa ular bisa bertahan di lingkungan yang sulit dengan sedikit sumber makanan.
Itulah tadi sejumlah fakta menarik mengenai ular yang disebut sebagai hewan berdarah dingin. Semoga bermanfaat!
(par/par)