Penjelasan Ketua Panitia
Pada Jumat (18/12) lalu, ketua panitia, Mei, buka suara di hadapan para peserta di Taman Indonesia Kaya, Kelurahan Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan.
Mei, mengatakan pihaknya memberikan dua pilihan kepada para peserta yang masih bertahan di Taman Indonesia Kaya saat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua opsi itu mungkin tidak terlalu memuaskan karena kejadian ini kejadian yang disesalkan kami semua. Next time tidak akan terjadi lagi," kata Mei, Jumat (18/12).
Mei memberikan pilihan pertama yakni para peserta yang masih setia menunggu di Taman Indonesia Kaya untuk melanjutkan perlombaan. Mereka diminta untuk tetap menampilkan tarian yang disiapkan.
"Kita tidak memungkiri ada yang sudah pulang, kecewa, capek, tapi masih ada yang di sini. Jadi kita mau mengakomodir peserta secara adil, karena masih ada jurinya juga," ujar Mei.
Opsi itu pun langsung mendapat sorakan peserta. Mereka protes lantaran sudah menunggu terlalu lama. Mereka mengaku sudah tak ingin menari dan meminta kompensasi kepada panitia.
"Bagi (peserta) yang sudah tidak ada kami akan membicarakan kompensasi," ucap Mei.
"Kejadian ini betul-betul di luar kuasa kami, kami akan introspeksi ke depan. Kami akan mengadakan event yang lebih baik lagi," sambung dia.
Para peserta masih kurang puas karena tak mendapatkan penjelasan soal alasan lomba tari tidak kunjung mulai dan dinilai kurang persiapan. Pasalnya, hingga siang hari para peserta tak diberi fasilitas dari panitia.
"(Kenapa tidak menjelaskan dari tadi?) Banyak faktor, karena kita perlu waktu berpikir, kami diskusi dulu sama teman-teman. Kebetulan saya ketua, tapi kan organisasi bukan milik pribadi," kata Mei saat itu.
(dil/dil)