Ular piton sepanjang 4,2 meter dievakuasi dari belakang dapur rumah warga di Dusun Bayas, Desa Sambirejo, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar. Saat ditemukan, ular itu sedang melilit ayam peliharaan pemilik rumah.
Relawan Exalos Indonesia, Ferdy Hartanto (31), mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (20/12) sekitar pukul 23.15 WIB. Pemilik rumah, Sri Martatik, yang mengetahui kejadian ini segera melaporkan temuannya ke relawan setempat.
"Laporan (penemuan ular) masuk ke relawan setempat yaitu Resju (Rescue Jumantono). Kemudian karena saya (sedang) jaga di (Kantor) Kecamatan Jumantono, diminta bantuan untuk meluncur (ke lokasi penemuan ular)," kata Ferdy saat dihubungi detikJateng, Sabtu (21/12/2024) dini hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat Ferdy dan dua orang relawan Resju tiba di lokasi 10 menit kemudian, diketahui ular berjenis piton reticulatus itu berada di tumpukan kayu belakang dapur rumah. Ular itu sedang melilit ayam peliharaan pemilik rumah dan relawan langsung melakukan upaya evakuasi.
"(Saat akan dievakuasi) ularnya kondisi ganas. Sekitar setengah jam kita evakuasi, akhirnya dapat ularnya. Ayamnya belum sempat dimakan," ungkap Ferdy.
Ular piton ini diperkirakan Ferdy mencapai panjang 4,2 meter. Dia menduga ular itu datang dari area persawahan dan sungai yang berada tak jauh dari lokasi ditemukannya ular.
"Perkiraan panjang ular itu tadi 4,2 (meter). Soalnya saya rentangkan ke jalan desa itu hampir full, perkiraan kalau jalan desa kan 5-6 meter, nah itu hampir full," terang Ferdy.
"Perkiraan (ular datang) dari arah utara, soalnya utara desa itu ada sawah dan samping sawah pas itu (juga ada) sungai besar," tambahnya.
Saat ini, ular piton besar yang telah dievakuasi sementara diamankan Ferdy di kantor kecamatan. Selanjutnya, ular ini akan digunakan untuk edukasi Exalos Indonesia atau dilepaskan ke tempat yang aman.
"Ular ini masih saya pegang, masih di area (kantor) Kecamatan Jumantono karena malam ini saya piket di kecamatan. Kiranya nanti siang tidak hujan saya bawa ke BC (Basecamp Exalos Indonesia) barangkali dibutuhkan untuk edukasi," tutur Ferdy.
"Kalau nggak dibutuhkan ataupun stok (ular di BC untuk edukasi) masih banyak, mau saya release (lepaskan) jauh dari permukiman," pungkasnya.
(apl/apl)