5 Fakta Harno Warga Tambakan Klaten Hilang Misterius Saat Tahlilan

Round-Up

5 Fakta Harno Warga Tambakan Klaten Hilang Misterius Saat Tahlilan

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 17 Des 2024 07:00 WIB
Lokasi sungai belakang rumah tempat hilangnya Harno.
Lokasi sungai belakang rumah tempat hilangnya Harno. (Foto: dok Warga Desa Tambakan Klaten, Sriyanto)
Solo -

Suharno atau Harno (66) hilang secara misterius sejak tiga hari lalu. Dia, terakhir diketahui saat menghadiri tahlilan di rumah tetangganya pada Jumat (13/12).

Pihak keluarga kini telah melapor ke Polsek Jogonalan karena tak kunjung menemukan Harno meski sudah dicari ke mana-mana. Berikut fakta-fakta seputar hilangnya Harno.

Tak Kembali Usai Izin Buang Air di Kebun

Kerabat Harno, Sriyanto menyebut bahwa Harno terakhir terlihat berjalan ke arah kebun. Sebelum itu, Harno memang sempat pamit untuk buang air kecil di kebun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Sriyanto, rumah lokasi acara tahlilan itu sebenarnya memiliki toilet. Namun, entah mengapa Harno lebih memilih untuk ke kebun.

"Saat keluar hidangan pas waktu itu beliau ijin dulu buang air kecil di belakang rumah yang punya hajat. Di situ ada kamar mandi tapi bapake niku malah pipis e ten kebun (buang air kecil malah di kebun)," tutur Sriyanto kepada detikJateng, Senin (16/12/2024) siang.

ADVERTISEMENT

Dia juga menilai Harno dalam kondisi sehat. Harno dinilai bukan merupakan orang tua yang memiliki penyakit pikun atau linglung.

"Pas acara tahlilan niku nggih biasa mawon, dados mboten wonten nopo-nopo, normal (saat acara tahlilan ya biasa saja, jadi tidak ada apa apa, normal)," imbuhnya.

Sandal dan Motor Ditinggal

Sementara itu, warga Desa Tambakan, Suranto menyebut warga keheranan dengan hilangnya Harno. Terlebih, sandal dan motor Harno masih berada di lokasi.

Warga juga sudah sempat mencari hingga menyusuri sungai. Namun, pencarian itu tak membuahkan hasil.

"Iya benar (sandal dan sepeda motor ditinggal). Sudah dicari belum ketemu," lanjut Suranto.

Surat laporan ke Polsek Jogonalan terkait hilangnya S warga Desa Tambakan, Klaten.Surat laporan ke Polsek Jogonalan terkait hilangnya S warga Desa Tambakan, Klaten. Foto: dok Polsek Jogonalan

Kecil Kemungkinan Terseret Arus Sungai

Kades Tambakan, Kecamatan Jogonalan, Sunarno, juga mengaku heran dengan hilangnya Harno. Menurutnya, kemungkinan korban terseret arus sungai juga kecil.

"Lewat dalam rumah menuju ke belakang dan sampai sekarang tidak tahu. Padahal sandal dan motor ada di depan rumah," kata Sunarno kepada detikJateng.

Menurut Sunarno di dekat rumah memang ada sungai. Namun kecil kemungkinannya terseret arus sungai karena saat kejadian sungai tidak banjir.

"Kalau keseret arus sungai tidak, wong waktu itu tidak banjir. Kalau pergi, perginya ke mana wong sepeda motornya ditinggal," sebut Sunarno.

Polisi Turun Tangan

Keluarga akhirnya melaporkan hilangnya Harno ke polisi pada Senin (16/12). Meski begitu, Kanit Binmas Polsek Jogonalan Aipda Imam Mahmudi menyebut pihaknya sudah mengecek ke lokasi sejak kemarin.

"Hari ini keluarga sudah melapor ke Polsek. Kemarin kita juga sudah cek," ungkap Kanit Binmas Polsek Jogonalan Aipda Imam Mahmudi saat dikonfirmasi, Senin (16/12/2024) siang.

Dijelaskan Imam, sampai saat ini yang bersangkutan belum ditemukan. Polsek akan mengintensifkan upaya pencarian dengan menyebar informasi ke jajaran.

"Kita akan sebar ke desa-desa maupun melalui jajaran. Kecil kemungkinannya (hilang) di sungai karena tidak dalam posisi banjir," katanya.

Lokasi sungai belakang rumah tempat hilangnya Harno.Lokasi sungai belakang rumah tempat hilangnya Harno. Foto: dok Warga Desa Tambakan Klaten, Sriyanto.

Dikaitkan Hal Mistis

Kades Tambakan, Sunarno, juga menyebut ada warganya yang mengaitkan hilangnya Harno dengan hal mistis. Beberapa warga disebut mengatakan Harno hilang karena makhluk halus.

"Ada beberapa versi juga katanya memang diumpetin makhluk halus," ungkap Sunarno.

Kerabat Harno, Sriyanto juga melihat bahwa ada warga yang mengaitkan hilangnya Harno dengan hal mistis. Dia menduga hal itu karena Harno hilang usai pamit untuk buang air kecil di kebun saat acara tahlilan.

"Kalau terkait sisi dimensi lain itu sudah banyak yang turun tangan. Niku nek keyakinan e warga nggih niku dipendet ten alam gaib (itu keyakinan warga ya itu diambil ke alam gaib)," ungkapnya.




(afn/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads