Pernahkah kamu memperhatikan cacing tanah, detikers? Jika dilihat sekilas, kita mungkin sulit membedakan bagian kepala dan ekornya karena tidak terdapat mata sebagai penandanya. Lantas, benarkah cacing tidak memiliki mata?
Dikutip dari laman University of Pennsylvania, cacing tanah biasanya digunakan sebagai umpan ketika memancing. Namun tidak hanya itu, hewan melata yang menjijikan bagi sebagian orang ini ternyata memiliki peran besar untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Lantas, benarkah cacing tanah tidak memiliki mata dan buta? Mari simak pembahasan selengkapnya berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benarkah Cacing Tidak Memiliki Mata?
Dikutip dari laman Iowa Department of Natural Resources, cacing merupakan makhluk hidup yang tidak memiliki mata sama sekali. Bahkan cacing juga tidak memiliki telinga, gigi, maupun paru-paru. Inilah yang menjadi keunikan dari hewan melata tersebut.
Meski tidak memiliki berbagai indera dan organ vital seperti hewan pada umumnya, cacing memiliki keunikan. Mereka memiliki lima jantung yang memompakan darah ke dua pembuluh darah sekaligus yang berada di seluruh tubuh mungilnya.
Bagaimana Cara Cacing Melihat Tanpa Mata?
Jika tidak memiliki mata, bagaimana cara cacing melihat? Dihimpun dari laman Journey North, Yale Scientific, dan Iowa Department of Natural Resources, cacing tanah tidak memiliki mata, tetapi mereka memiliki reseptor cahaya yang memungkinkan mereka mendeteksi keberadaan cahaya atau kegelapan.
Kemampuan ini penting bagi cacing tanah untuk menghindari situasi yang dapat membahayakan mereka, seperti paparan cahaya langsung yang bisa membuat tubuh mereka kering. Reseptor ini membantu mereka tetap berada di lingkungan yang lembap dan gelap, yang merupakan kondisi ideal untuk kelangsungan hidup mereka.
Meskipun tidak memiliki kemampuan penglihatan seperti hewan dengan mata, cacing tanah mampu merespons cahaya secara efektif. Studi menunjukkan bahwa cacing tanah juga dapat merasakan perubahan spektrum cahaya yang berkaitan dengan lingkungan mereka. Misalnya, cahaya tertentu yang dipengaruhi pigmen toksik dapat menjadi sinyal bahaya bagi cacing yang wajib untuk dihindari.
Penelitian lebih lanjut menemukan bahwa gen tertentu pada cacing tanah, seperti jkk-1 dan lec-3, berperan dalam kepekaan terhadap cahaya dan warna. Mekanisme ini sangat menarik karena membuktikan bahwa bahkan makhluk tanpa mata sekalipun dapat memiliki sistem kompleks untuk mengenali sinyal visual di lingkungannya.
Cara Cacing Bernapas dan Bertahan Hidup
Dihimpun dari sumber yang sama, cacing tanah bernapas melalui kulit mereka karena tidak memiliki paru-paru. Kulit cacing selalu lembap karena dilapisi lendir, sehingga memungkinkan udara larut pada permukaannya. Oksigen dari udara yang larut di lendir masuk ke dalam sistem peredaran darah cacing. Sebaliknya, karbon dioksida dari darah larut kembali ke kulit dan dilepaskan ke udara.
Proses bernapas ini sangat bergantung pada kelembapan. Jika kulit cacing kering, mereka tidak bisa bernapas dan akan mati karena kekurangan oksigen. Inilah alasan cacing tanah sering muncul ke permukaan setelah hujan, karena tanah yang terlalu basah bisa menghambat pernapasan mereka.
Untuk menjaga kelangsungan hidup, cacing tanah memiliki sistem peredaran darah sederhana dengan lima jantung yang memompa darah. Oksigen yang masuk melalui kulit disebarkan ke seluruh tubuh oleh darah ini. Gerakan tubuh cacing membantu mendorong darah kembali ke ujung tubuh, menciptakan sirkulasi yang stabil.
Selain itu, struktur tubuh cacing memungkinkan mereka bergerak dengan efisien di dalam tanah. Otot-otot di bawah kulit mereka bekerja bersama dengan setae yaitu rambut kecil yang menempel pada tanah. Gerakan ini tidak hanya membantu mereka berpindah tempat, tetapi juga memungkinkan mereka menggali dan membuat liang, yang melindungi mereka dari lingkungan yang tidak bersahabat.
Cacing tanah juga berperan penting dalam menjaga kelembapan tanah di sekitar mereka. Liang yang mereka buat meningkatkan sirkulasi udara dan membantu tanah tetap subur. Ini memungkinkan mereka untuk hidup dengan baik di lingkungan yang mendukung kebutuhan bernapas mereka.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa cacing memang tidak memiliki mata, tapi memiliki mekanisme khusus untuk melihat dan bertahan hidup. Semoga bermanfaat!
(sto/afn)