Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan rencana kenaikan gaji guru pada 2025 mendatang. Terkait kebijakan itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyebut kenaikan gaji guru diperuntukkan bagi yang telah lulus dan lolos sertifikasi.
Hal ini disampaikan Abdul Mu'ti saat menghadiri acara Milad Muhammadiyah di kompleks Perguruan Muhammadiyah Sukolilo, Pati.
Pada kesempatan itu Mu'ti yang juga merupakan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah menyinggung soal kenaikan gaji guru. Namun Mu'ti tidak mau menyebutkan secara jelas karena takut ditagih oleh para guru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Soal kenaikan gaji guru saya tidak nyebut-nyebut. Mesti saya digeruduk oleh para guru. Tenan apa ora (serius apa tidak)," jelas Mu'ti saat di Sukolilo, Sabtu (30/11/2024).
Dia menjelaskan pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto akan memberikan peningkatan kesejahteraan bagi guru. Hanya kenaikan gaji ini berlaku bagi guru yang telah lulus dan lolos sertifikasi.
"Insyaallah akan ada peningkatan sejahtera bagi bapak ibu guru tentu yang sudah lulus dan lolos sertifikasi. Yang tidak lulus dan lolos ya berjuang dulu," jelasnya.
"(Belum sertifikasi) Enak saja dapat tunjangan nggak ada peningkatan kualitas. Kira-kira begitu," dia melanjutkan.
Mu'ti menjelaskan terkait nominal angka kenaikan guru telah disampaikan oleh Presiden Prabowo saat puncak perayaan Hari Guru Nasional 2024 ini.
"Angkanya sudah disebutkan oleh Pak Prabowo tidak usah saya ulangi lagi," terang dia.
Diberitakan detiknews, Prabowo akan menaikkan kesejahteraan guru ASN ditingkatkan menjadi satu kali gaji pokok. Sementara nilai tunjangan yang berstatus non-ASN akan dinaikkan menjadi Rp 2 juta per bulan.
"Kita telah meningkatkan anggaran untuk meningkatkan kesejahteraan guru ASN yang berstatus PNS dan PPPK, serta guru-guru non-ASN," kata Prabowo saat puncak Hari Guru Nasional 2024 di Jakarta, Kamis (28/11).
"Guru ASN mendapatkan tambahan kesejahteraan sebesar satu kali gaji pokok, guru-guru non-ASN nilai tunjangan ditingkatkan menjadi Rp 2 juta per bulan," sambungnya.
(apl/rih)