Pilu 6 Kepala Keluarga Ludes Harta Benda gegara Kebakaran di Magelang

Round-Up

Pilu 6 Kepala Keluarga Ludes Harta Benda gegara Kebakaran di Magelang

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 30 Nov 2024 07:00 WIB
Warga mengais barang yang tersisa di lokasi kebakaran 5 rumah di Cacaban, Kota Magelang, Jumat (29/11/2024).
Warga mengais barang yang tersisa di lokasi kebakaran 5 rumah di Cacaban, Kota Magelang, Jumat (29/11/2024). Foto: dok. detikJateng
Solo -

Kebakaran hebat terjadi di perkampungan Cacaban RT 08/RW 06, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, Kamis (28/11). Sebanyak lima unit rumah hangus terbakar, membuat enam kepala keluarga di dalamnya kehilangan harta benda mereka.

Diketahui rumah yang terbakar itu di antaranya milik Slamet Umar Said, Wiji Ratmono, Harjanto, dan Haryanto.

Keluarga Slamet Umar Said mengungkapkan api melahap habis baik rumah maupun perabot yang ada di dalamnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat kejadian saya baru kerja terus dijemput ponakan, sampai sini sudah habis. Saya dijemput kemarin sekitar 09.30," kata Jeki Klonowati (46), istri Slamet, saat ditemui awak media, Jumat (29/11/2024).

Jeki menuturkan yang tersisa dari rumahnya adalah surat-surat berharga. Termasuk, ijazah milik anak-anaknya.

ADVERTISEMENT

"Ndilalah (kebetulan) ijazah milik anak-anak sudah dibawa. Kakak saya sakit (merawat), terus suami minta saya bawa ijazah untuk dibawa ke rumah atas karena kalau pergi rumah tidak pernah digembok. Ya cuman ijazah anak-anak (termasuk surat-surat yang selamat)," kata Jeki.

"Pakaian dua lemari habis, meja kursi habis, alat dapur habis," imbuh dia.

Saat ini Jeki dan keluarganya menumpang di rumah kakaknya yang masih berada di wilayah perkampungan Cacaban.

Sementara kakak Haryanto, Suryani, mengaku dirinya kehilangan uang hingga puluhan juta rupiah. Tidak hanya itu, perabot dan surat pentingnya ludes.

"(Barang yang terbakar) Akta, ijazah milik anak dari TK sampai SMP. Uang ya sekitar Rp 24 juta yang cash, terus yang lain-lain (uang harian) juga nggak ada. Uang itu disimpan di lemari," ujar Suryani.

"Saat kejadian saya sedang kerja di Tempuran. Diberitahu teman dan telepon. Saya dikabari antara jam 10.30 sampai 11.00. Sampai di rumah sudah rata (bangunannya)," lanjut Suryani yang ditemui di Musala Nur Chusaeni, yang dijadikan sebagai posko penerimaan bantuan.

Sama seperti keluarga Jeki, Suryani berkata ia dan keluarganya akan menghuni rumah kosong milik saudaranya juga di daerah Cacaban.

"Itu rumah kosong milik kakak. Kami tempati berlima, saya dengan anak dan saudara Haryanto (ada tiga orang)," ucap dia.

Lima rumah yang terbakar di Cacaban, Kota Magelang.Lima rumah yang terbakar di Cacaban, Kota Magelang. Foto: Eko Susanto/detikJateng

Cerita Saksi Saat Kebakaran

Salah satu warga, Budi Widodo (40) mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.

"Saya baru pulang mengantarkan anak dari jalan melihat kepulan asap. Kemudian langsung telepon pemadam," kata Budi kepada awak media di lokasi kejadian, Kamis (28/11).

Untuk memadamkan kebakaran dilakukan Petugas Pemadam Kebakaran Kota Magelang bersama warga.

"Dapat laporan kebakaran, terus anggota sudah mengamankan lokasi baik dari Polsek dan Polres serta dibantu warga. Dalam penanganan kita berkoordinasi dengan BPBD, Damkar, dan Dinas Sosial," kata Kapolres Magelang Kota AKBP Dhanang Bagus Anggoro.

"(Berapa rumah) Informasi lima rumah yang terbakar dihuni 6 KK. Untuk penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan," kata Dhanang.

Warga mengais barang yang tersisa di lokasi kebakaran 5 rumah di Cacaban, Kota Magelang, Jumat (29/11/2024).Warga mengais barang yang tersisa di lokasi kebakaran 5 rumah di Cacaban, Kota Magelang, Jumat (29/11/2024). Foto: Eko Susanto/detikJateng

Korsleting Diduga Jadi Penyebab

Dimintai konfirmasi via telepon, Kasat Reskrim Polres Magelang Kota, Iptu Iwan Kristiana, menerangkan korsleting diduga jadi penyebab rumah-rumah itu terbakar. Dia menyatakan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

"Dugaan kebakaran karena korsleting listrik. Kami sudah memintai keterangan 6 orang saksi," kata Iwan.

Iwan menyebut para penghuni rumah itu menerima kejadian tersebut sebagai musibah.

"(Para korban) Tidak akan menuntut pihak siapa pun baik secara hukum pidana maupun perdata. Terus estimasi kerugian diperkirakan kurang lebih Rp 100 juta," pungkas Iwan.

Lihat juga Video Gudang Sparepart Semarang Terbakar, Polisi: Tak Ada Korban

[Gambas:Video 20detik]



(apu/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads