5 Rumah Ludes Terbakar di Kota Magelang, Uang Rp 24 Juta Tinggal Sobekan

5 Rumah Ludes Terbakar di Kota Magelang, Uang Rp 24 Juta Tinggal Sobekan

Eko Susanto - detikJateng
Jumat, 29 Nov 2024 19:02 WIB
Warga mengais barang yang tersisa di lokasi kebakaran 5 rumah di Cacaban, Kota Magelang, Jumat (29/11/2024).
Warga mengais barang yang tersisa di lokasi kebakaran 5 rumah di Cacaban, Kota Magelang, Jumat (29/11/2024). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Kota Magelang -

Kebakaran yang meludeskan 5 rumah di perkampungan Cacaban RT 08 RW 06, Magelang Tengah, Kota Magelang, kemarin diduga akibat korsleting. Kini para pemilik rumah itu mengungsi ke rumah saudara.

Kebakaran hebat itu terjadi pada Kamis (28/11) sekitar pukul 09.00 WIB. Lima rumah yang terbakar itu dihuni 6 kepala keluarga. Rumah yang terbakar itu di antaranya milik Slamet Umar Said, Wiji Ratmono, Harjanto, dan Haryanto.

"Saat kejadian saya sedang kerja di Tempuran. Diberitahu teman dan telepon. Saya dikabari antara jam 10.30 sampai 11.00. Sampai di rumah sudah rata (bangunannya)," kata kakak Haryanto, Suryani (50) saat ditemui wartawan di Musala Nur Chusaeni yang dijadikan posko penerimaan bantuan, Jumat (29/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suryani mengatakan tidak ada barang yang tersisa dari kebakaran itu. Seluruh perabot dan surat penting ludes.

Warga mengais barang yang tersisa di lokasi kebakaran 5 rumah di Cacaban, Kota Magelang, Jumat (29/11/2024).Warga mengais barang yang tersisa di lokasi kebakaran 5 rumah di Cacaban, Kota Magelang, Jumat (29/11/2024). Foto: Eko Susanto/detikJateng

"(Barang yang terbakar) Akta, ijazah milik anak dari TK sampai SMP. Uang ya sekitar Rp 24 juta yang cash, terus yang lain-lain (uang harian) juga nggak ada. Uang itu disimpan di lemari," ujar Suryani.

ADVERTISEMENT

"Tadi ditemukan cuma sobekan, satu gepok (uang terbakar) sekitar Rp 5 juta. Tadi ketemu lagi sobekan kecil," sambung dia.

Kini Suryani dan keluarganya tinggal sementara di rumah kosong milik saudaranya di daerah Cacaban.

"Itu rumah kosong milik kakak. Kami tempati berlima, saya dengan anak dan saudara Haryanto (ada tiga orang)," ucap dia.

Hal senada diutarakan keluarga Slamet Umar Said. Kebakaran itu menghabiskan rumah dan seluruh perabot di dalamnya.

"Saat kejadian saya baru kerja terus dijemput ponakan, sampai sini sudah habis. Saya dijemput kemarin sekitar 09.30," kata Jeki Klonowati (46), istri Slamet.

Saat ini Jeki dan keluarganya menumpang di rumah kakaknya yang masih berada di wilayah perkampungan Cacaban

"Ndilalah (kebetulan) ijazah milik anak-anak sudah dibawa. Kakak saya sakit (merawat), terus suami minta saya bawa ijazah untuk dibawa ke rumah atas karena kalau pergi rumah tidak pernah digembok. Ya cuman ijazah anak-anak (termasuk surat-surat yang selamat)," kata Jeki.

"Pakaian dua lemari habis, meja kursi habis, alat dapur habis," imbuh dia.

Saat dimintai konfirmasi lewat telepon, Kasat Reskrim Polres Magelang Kota Iptu Iwan Kristiana mengatakan kebakaran rumah-rumah itu diduga karena korsleting. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

"Dugaan kebakaran karena korsleting listrik. Kami sudah memintai keterangan 6 orang saksi," kata Iwan.

Iwan menyebut para penghuni rumah itu menerima kejadian tersebut sebagai musibah.

"(Para korban) Tidak akan menuntut pihak siapa pun baik secara hukum pidana maupun perdata. Terus estimasi kerugian diperkirakan kurang lebih Rp 100 juta," pungkas Iwan.




(dil/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads