Begini Kondisi 2 Siswa SMKN 4 Semarang yang Luka Kena Tembak

Begini Kondisi 2 Siswa SMKN 4 Semarang yang Luka Kena Tembak

Arina Zulfa Ul Haq, Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Selasa, 26 Nov 2024 17:24 WIB
SMKN 4 Semarang, Kelurahan Mugassari, Kecamagan Semarang, Selasa (26/11/2024).
SMKN 4 Semarang, Kelurahan Mugassari, Kecamagan Semarang, Selasa (26/11/2024). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Tiga siswa SMKN 4 Semarang kena tembak polisi. Akibat insiden itu seorang siswa meninggal dunia dan dua lainnya telah mendapat perawatan medis dari rumah sakit. Begini kondisi korban luka.

Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMKN 4 Semarang, Agus Riswantini, mengatakan ketiga muridnya terkena tembakan di tubuh. Salah satunya berinisial G (17) yang tewas usai terkena tembakan di pinggulnya.

"A itu infonya pelurunya di dada, entah nyerempet atau bagaimana, tapi ada luka. Sudah dijahit, kurang tahu dibawa ke RS mana," kata Agus di SMKN 4 Semarang, Kelurahan Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan, Selasa (26/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"S pelurunya di tangan, infonya kalau dari keluarga sudah dikeluarkan dari RS Tugu, tapi keluarga masih nggak berkenan untuk didatangi," lanjutnya.

Ia mengatakan, pihak sekolah sudah berencana mendatangi pihak keluarga, akan tetapi pihak keluarga masih belum berkenan dimintai keterangan.

ADVERTISEMENT

"Karena pihak keluarga belum berkenan ya sudah, kita bisanya menunggu info, setelah semua klir, tahu permasalahannya," tutur Agus.

Sementara itu, Ketua LBH Petir (Penyambung Titipan Rakyat) Jateng, Zainal Abidin 'Petir', telah mencoba mendatangi sekolah dan rumah para korban untuk memberikan pendampingan secara sukarela.

"Tadi saya ke rumah satu korban, S, di Jrakah, tapi tidak ada. Kata orang kampung situ, masih trauma, ketakutan. Keluarga juga tidak bisa dihubungi," kata Zainal saat dihubungi detikJateng.

"Kemudian kita ke saudara A, di Karonsih, juga tidak ada padahal tadi ikut rekonstruksi. Ketika saya tanyakan ke Kasat Reskrim katanya posisinya mau dicek apakah di Polda atau di Polrestabes," lanjutnya.

Ia mengaku akan melakukan pendampingan bagi para korban yang masih merupakan siswa SMK tersebut. Zainal juga berharap pihak kepolisian bisa lebih transparan dalam mengungkap kasus ini.

Kesaksian Korban

Salah satu siswa SMK yang sempat terserempet peluru polisi di Semarang mengungkap kesaksiannya. Dia waktu itu bersama G, adik kelasnya yang meninggal tertembak.

Siswa itu berinisial A yang datang ke lokasi prarekonstruksi di Jalan Simongan atau titik pertama bentrok antar geng Seroja dan Tanggul Pojok. A hanya sempat memberikan sedikit keterangan sebelum akhirnya harus mengikuti atau melihat proses prarekonstruksi.

A mengatakan kejadiannya hari Minggu (24/11) dini hari. Saat itu dia bersama G dan S serta beberapa orang datang ke lokasi. Dia tidak membantah soal akan tawuran, yang awalnya akan tawuran dengan wilayah Semarang Utara.

"G naik motor boncengan tiga, dia nggak turun. Tapi sana (geng Tanggul Pojok) curang bawa alat. G turun buat nakutin terus mundur lagi. G dari kos, nggak tahu kos siapa di daerah Krapyak belakang PLN. Dia adik kelas," kata A di lokasi prarekonstruksi, Selasa (26/11/2024).

"Kan katanya sempat sama Semarang utara kumpul di Pusponjolo akhire sama Gunungpati," imbuhnya.

Dia menjelaskan dirinya terserempet peluru di dada. A juga sempat menunjukkan dadanya yang tertempel perban. Namun, belum sempat A merampungkan ceritanya, dia harus ikut petugas untuk prarekonstruksi.

"(Saat itu) Nggak tahu (G) tertembak. Ndak dengar suara tembakan. Saya kena dada kiri. Dia lagi ngejar tawuran ke sana arah Gunungpati. Saya puter balik, saya nggak tahu orange (orangnya), berdiri di tengah," ujar A yang kemudian dipanggil polisi untuk prarekonstruksi.

Untuk diketahui, siswa SMKN 4 Semarang berinisial G meninggal tertembak di bagian pinggul dan meninggal dunia. Ada siswa berinisial A yang juga terserempet peluru, dan ada siswa berinisial S yang informasinya terkena di bagian tangan.

Sementara itu pihak kepolisian mengatakan polisi bernama Aipda R berusaha melerai tawuran namun diserang hingga melepas tembakan. Adapun pihak sekolah menyebut selama ini tidak ada catatan korban ikut tawuran karena termasuk siswa berprestasi dan tergabung dalam Paskibra.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Artanto mengatakan dua korban lainnya sudah pulang dari rumah sakit dan dalam kondisi sehat.

"Sehat juga untuk S, sudah aktivitas seperti biasa," kata Artanto saat dimintai konfirmasi.

Sementara itu dari prarekonstruksi, ada tiga lokasi tawuran yaitu di Jalan Simongan, kemudian kejar-kejaran ke Jalan Untung Suropati hingga Candi Penataran. Menurut polisi, insiden penembakan itu terjadi di Candi Penataran.




(rih/dil)


Hide Ads