Jebol 10 Meter, Tanggul Sungai Bremi Pekalongan Ditambal Karung Isi Tanah

Jebol 10 Meter, Tanggul Sungai Bremi Pekalongan Ditambal Karung Isi Tanah

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 25 Nov 2024 13:46 WIB
Dua desa dan 1 kelurahan di Kabupaten dan Kota Pekalongan kebanjiran akibat jebolnya tanggul darurat Sungai Bremi, Minggu (24/11/2024).
Proses penambalan tanggul darurat Sungai Bremi di Pekalongan yang jebol, Minggu (24/11/2024). Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Solo -

Tanggul darurat sisi kiri Sungai Bremi jebol sepanjang 10 meter, Sabtu pekan lalu. Imbasnya, banjir merendam sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Pekalongan. Tanggul yang jebol itu ditambal lagi secara darurat menggunakan karung berisi tanah.

Informasi yang dihimpun detikJateng, tanggul setebal 3 meter dan berketinggian 2 meter itu jebol pada Sabtu (23/11) sekitar pukul 04.00 WIB. Akibatnya, air sungai bercampur air pasang dari laut meluap ke dua desa di Kabupaten Pekalongan dan satu kelurahan di Kota Pekalongan.

Sejak Minggu (24/1), warga dan petugas berupaya menutup tanggul jebol itu secara darurat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Staf Koordinator Kelompok wilayah (Korpokla) Pengelola PU SDA TARU Kupang Pekalongan, Hanif Sugiarto, mengatakan tanggul itu jebol karena air pasang laut yang tinggi pada Sabtu dini hari.

"Dampak di wilayah lintas, baik di Kota Pekalongan maupun Kabupaten Pekalongan. Yaitu Desa Jeruksari, Desa Tegaldowo ikut Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan dan berdampak di wilayah Kota Pekalongan, yaitu Kelurahan Pasir Kraton Kramat," kata Hanif kepada detikJateng, Minggu (24/11/2024).

ADVERTISEMENT

Hanif mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Pemkab dan Pemkot Pekalongan serta Provinsi Jawa Tengah untuk menanggulangi tanggul jebol itu. Diperkirakan perbaikan tanggul darurat itu memakan waktu sekitar lima hari.

"Untuk penanganan darurat menggunakan karung berisi tanah lagi, kita beri cerucuk kayu," ujar Hanif.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan, Agus Pranoto juga mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi untuk menangani tanggul jebol tersebut.

"Kita kirim logistik ke sana dan sudah kordinasi dengan Balai untuk penanganan tanggul yang jebol," kata Agus.

Sementara itu warga Tegaldowo, Mahfudz (49) berharap pemerintah segera membangun tanggul yang permanen.

"Ya harapan saya sih untuk tanggul dibuat permanen. Jangan hanya tanggul sementara. Dari dulu banjir, tanggul dibuat sementara atau darurat saja," kata Mahfudz saat ditemui detikJateng di lokasi, Minggu (24/11).




(dil/afn)


Hide Ads