Tanggul Sungai Bremi Jebol, 2 Desa dan 1 Kelurahan di Pekalongan Kebanjiran

Tanggul Sungai Bremi Jebol, 2 Desa dan 1 Kelurahan di Pekalongan Kebanjiran

Robby Bernardi - detikJateng
Minggu, 24 Nov 2024 21:21 WIB
Dua desa dan 1 kelurahan di Kabupaten dan Kota Pekalongan kebanjiran akibat jebolnya tanggul darurat Sungai Bremi, Minggu (24/11/2024).
Dua desa dan 1 kelurahan di Kabupaten dan Kota Pekalongan kebanjiran akibat jebolnya tanggul darurat Sungai Bremi, Minggu (24/11/2024). Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Pekalongan -

Tanggul darurat sepanjang 10 meter di Sungai Bremi, Pekalongan, jebol. Akibatnya air sungai bercampur air pasang dari laut meluap ke permukiman. Dua desa di Kabupaten Pekalongan dan 1 kelurahan di Kota Pekalongan terdampak.

Tanggul darurat sebelah kiri Sungai Bremi yang berada di wilayah Kabupaten Pekalongan itu jebol pada Sabtu (23/11) sekitar pukul 04.00 WIB. Hingga Minggu (24/11) sore belum ada warga yang mengungsi.

Tanggul sementara di sebelah kiri Sungai Bremi wilayah Kabupaten Pekalongan itu jebol pada Sabtu (23/11) sekitar pukul 04.00 WIB. Tanggul sepanjang 10 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 2 meter dari tumpukan karung isi tanah itu disebut tidak bisa menahan air pasang pada Sabtu (23/11) dini hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua desa dan 1 kelurahan di Kabupaten dan Kota Pekalongan kebanjiran akibat jebolnya tanggul darurat Sungai Bremi, Minggu (24/11/2024).Dua desa dan 1 kelurahan di Kabupaten dan Kota Pekalongan kebanjiran akibat jebolnya tanggul darurat Sungai Bremi, Minggu (24/11/2024). Foto: Robby Bernardi/detikJateng

Akibat tanggul jebol itu, air menggenang di jalan-jalan desa setempat dengan ketinggian sekitar 20-50 sentimeter. Air juga masuk ke sebagian rumah warga. Meski demikian, warga masih bertahan di rumah masing-masing. Hanya beberapa warga yang menumpang ke rumah saudaranya.

"Ya pasti akan tinggi airnya kalau ada air rob lagi nanti. Apalagi tanggul belum selesai diperbaiki. Saat ini (banjir) di jalanan memang tinggi, tapi di dalam rumah tidak terlalu tinggi. Kebanyakan rumah sini lebih tinggi dari jalanan," kata warga Tegaldowo, Mahfudz (49), Minggu (24/11/2024).

ADVERTISEMENT

Mahfudz berharap pemerintah segera membangun tanggul yang permanen.

"Ya harapan saya sih untuk tanggul dibuat permanen. Jangan hanya tanggul sementara. Dari dulu banjir, tanggul dibuat sementara atau darurat saja," ucap dia.

Saat ini warga tengah berupaya menutup tanggul jebol itu secara darurat.

"Diakibatkan karena air pasang laut yang tinggi. Kejadian Sabtu (23/11) pukul 04.00 WIB. Tanggul Sungai Bremi sisi kiri jebol 10 meter," kata staf Koordinator Kelompok wilayah (Korpokla) Pengelola PU SDA TARU Kupang Pekalongan, Hanif Sugiarto kepada detikJateng, Minggu (24/11/2024).

"Dampak di wilayah lintas, baik di Kota Pekalongan maupun Kabupaten Pekalongan. Yaitu Desa Jeruksari, Desa Tegaldowo ikut Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan dan berdampak di wilayah Kota Pekalongan, yaitu Kelurahan Pasir Kraton Kramat," imbuhnya.

Hanif mengatakan, pihaknya saat ini bekerja sama dengan Pemkab dan Pemkot Pekalongan serta Provinsi Jawa Tengah untuk menanggulangi tanggul yang jebol. Perbaikan tanggul darurat itu diperkirakan butuh waktu lima hari.

"Untuk penanganan darurat menggunakan karung berisi tanah lagi, kita beri cerucuk kayu," ujar dia.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan, Agus Pranoto, menjelaskan pihaknya telah melakukan koordinasi untuk menangani tanggul jebol tersebut.

"Kita kirim logistik ke sana dan sudah kordinasi dengan Balai untuk penanganan tanggul yang jebol," kata Agus.

Hingga sore tadi upaya perbaikan tanggul terus dilakukan. Hal ini untuk mengantisipasi adanya air pasang laut saat dini hari.




(dil/dil)


Hide Ads