Getir Pemilik Ruko Turut Jadi Korban Kecelakaan Ngaliyan: Bukan Pertama Kali

Getir Pemilik Ruko Turut Jadi Korban Kecelakaan Ngaliyan: Bukan Pertama Kali

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Jumat, 22 Nov 2024 15:11 WIB
Suasana ruko yang terdampak di Jalan Prof Hamka, Kelurahan Ngaliyan, Kecamatan Ngaliyan, Jumat (22/11/2024).
Suasana ruko yang terdampak di Jalan Prof Hamka, Kelurahan Ngaliyan, Kecamatan Ngaliyan, Jumat (22/11/2024). (Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng)
Semarang -

Truk tronton terlibat kecelakaan beruntun di turunan Silayur, Kelurahan Ngaliyan, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, kemarin. Selain menabrak sejumlah pengendara, truk itu juga menabrak sederet toko hingga mengakibatkan para pemilik usaha mengalami kerugian.

Pantauan detikJateng di lokasi, Jumat (22/11/2024), tampak beberapa warga tengah membersihkan puing-puing reruntuhan akibat kecelakaan beruntun itu. Para warga dan pemilik usaha tengah merapikan sisi barat Jalan Prof Hamka yang tampak porak-poranda.

Tiang dan baliho roboh, atap seng berjatuhan, papan reklame penyok, hingga tembok pertokoan runtuh akibat dihantam truk tronton bermuatan aki tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warung Carano Juice milik Rian (32) yang terhantam truk tronton kemarin mengalami kerusakan yang paling parah. Tembok sisi selatannya runtuh beserta atap ruko. Dengan tegar, Rian berusaha memunguti satu per satu puing-puing reruntuhan tokonya.

"Kerugiannya dihitung bisa sampai Rp 100 juta. Barang kayak buah-buahan pas itu kan penuh," kata Rian di Kecamatan Ngaliyan, Jumat (22/11/2024).

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan, seluruh peralatan di warungnya itu hancur lebur tak tersisa. Alat-alat membuat jus seperti kulkas, blender, ikut hancur membuatnya tak bisa lagi menjalankan aktivitas berjualan seperti sedia kala.

"Kemarin habis nyetok barang, karena mau pergi, buah juga habis padahal tadinya penuh. Kita harus memperbaiki warung juga. Padahal omzet sehari bisa sampai Rp 2-3 juta kalau ramai," ungkapnya.

Ia menyayangkan kecelakaan di turunan Silayur yang mematikan usaha para warga sekitar. Sedikitnya ada 6 ruko yang rusak akibat kecelakaan beruntun. Mulai dari warung jus miliknya, tempat cuci motor, cuci baju, penjual martabak, es teh, dan servis laptop.

Suasana ruko yang terdampak di Jalan Prof Hamka, Kelurahan Ngaliyan, Kecamatan Ngaliyan, Jumat (22/11/2024).Suasana ruko yang terdampak di Jalan Prof Hamka, Kelurahan Ngaliyan, Kecamatan Ngaliyan, Jumat (22/11/2024). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

Usaha yang dibukanya sejak 2016 itu terpaksa ia tutup. Ia dan ketiga karyawan lainnya pun kehilangan mata pencaharian selama beberapa waktu ke depan. Oleh karenanya, ia meminta pemerintah untuk mencari solusi guna mencegah kecelakaan terjadi di kawasan tersebut.

"Ini bukan pertama kali usaha yang terdampak (kecelakaan) di Silayur. Sekitar tahun 2017 atau 2018 itu pernah terdampak juga, kendaraan yang mengalami rem blong itu sampai jembatan tol," jelasnya.

"Kecelakaan sudah beberapa kali, sebetulnya dulu pas era Pak Hendi sempat jam 23.00 WIB truk baru bisa turun. Ini jam 17.15 WIB loh, truk datang bawa muatannya banyak," sambungnya.

Hal senada dikatakan pemilik tempat cuci motor yang juga terdampak, Tomo (42). Ia yang juga tengah membersihkan puing-puing reruntuhan juga terdampak karena terkena gesekan truk tronton.

"Ini jadi nggak bisa kerja, rusak semua, kerugiannya di saya sampai Rp 25 juta ke atas," jelasnya.

Tomo yang saat kecelakaan berlangsung tengah mencuci motor, mengaku bingung bagaimana mencari nafkah untuk dirinya dan 3 karyawan lainnya ke depan.

"Padahal sehari-hari omzetnya Rp 300 ribu. Ini jadi libur mata pencaharian sampai kapan nggak tahu, karyawannya ada 3," terangnya.

Ia mengaku, kecelakaan di turunan Silayur sudah sering terjadi. Sebagai pemilik usaha di sekitar jalur tengkorak itu, Tomo berharap pemerintah bisa mencari solusi konkret terkait permasalahan di turunan Silayur yang meresahkan warga.

"Kecelakaannya ini udah sering, jalur sini kan jalur tengkorak, terutama truk muatan blong dari atas. Padahal kan sudah ada aturannya kalau muatan di atas berapa ton itu nggak boleh lewat di jam kerja, bolehnya di atas jam 10 malam tapi di sini masih jalan terus, tidak ada tindakan tegas dari kepolisian," tegasnya.

"Harapannya harus tertib, jangan hanya tertib di awal tok, kejadian selanjutnya nggak tertib. Kalau saya kepada Wali Kota dan Gubernur paling nggak ada jalur penyelamatan dibangun. Supaya kita semua masyarakat bisa tenang dan tidak terdampak," sambungnya.




(aku/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads