Pemkot Semarang Akan Kaji Turunan Silayur Buntut Laka Maut Tewaskan 2 Orang

Pemkot Semarang Akan Kaji Turunan Silayur Buntut Laka Maut Tewaskan 2 Orang

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Jumat, 22 Nov 2024 12:33 WIB
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di SMKN 7 Semarang, Kecamatan Semarang Selatan, Jumat (22/11/2024).
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di SMKN 7 Semarang, Kecamatan Semarang Selatan, Jumat (22/11/2024). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng.
Semarang - Pemkot Semarang akan mengkaji kondisi turunan di Silayur buntut kecelakaan maut yang menewaskan dua orang di lokasi tersebut. Tidak hanya itu, Pemkot juga bakal mempertegas jadwal operasional kendaraan berat di ruas tersebut.

Diketahui, kecelakaan di Jalan Prof Hakam itu terjadi Kamis (21/11), sekitar pukul 17.00 WIB. Truk tronton menabrak beberapa kendaraan, mengakibatkan dua orang meninggal dunia, dan sembilan lainnya luka-luka.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengatakan pihaknya telah mengingatkan terkait aturan jam operasional kendaraan berat yang hanya boleh melintas pukul 21.00-06.00 WIB.

"Itu kan sudah berkali-kali kami sampaikan, pengusaha kok ya bandel. Karena sebenarnya kan sudah ada jam-jamnya, mereka harus naik-turun jam 21.00-06.00 WIB," kata perempuan yang akrab disapa Mbak Ita saat ditemui di SMKN 7 Semarang, Kecamatan Semarang Selatan, Jumat (22/11/2024).

Ia pun mengaku telah berkoordinasi dengan Polrestabes Semarang untuk mengadakan pos penjagaan dan memperketat pelarangan di turunan tersebut. Mbak Ita juga meminta pihak-pihak terkait untuk melakukan kajian terkait turunan Silayur yang banyak menelan korban.

"Kami sudah minta untuk mengkaji, kami sudah minta pengkajian, untuk agak dilandaikan seperti Jalan Hanoman. Jalan Hanoman kan alhamdulillah sudah mulai (landai)," ungkapnya.

"Nanti mungkin agak dilandaikan, moga-moga nanti bisa segera selesai dan agak datar karena memang Silayur ini kan agak tajam," lanjutnya.

Ia mengatakan pemerataan jalan turunan Silayur dinilai menjadi salah satu solusi untuk mencegah kecelakaan kembali terulang. Sebab, segala peraturan dan pelarangan telah diterapkan, tapi seringkali tak diindahkan.

"Salah satu solusi adalah dilandaikan, hari ini saya minta untuk melakukan kajian dan tahun depan agar diratakan seperti Jalan Hanoman," pungkasnya.




(apl/ams)


Hide Ads