Warga Demaan, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, bernama Sunardi membangun jembatan sendiri karena akses ke jalan raya ditutup tetangganya. Usai aksi Sunardi viral di media sosial, akses yang semula ditutup tetangganya itu kembali dibuka.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Jepara, Ary Bachtiar, mengatakan jalan yang sempat ditutup telah dibuka pemilik tanah yang tak lain tetangganya Sunardi, berinisial S.
"Saat ini sudah tidak ada penutupan (sudah dibuka) oleh pemilik tanah di depannya," jelas Ary lewat pesan singkat kepada detikJateng, Rabu (20/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ary menyampaikan, pembangunan jembatan secara pribadi oleh keluarga Sunardi karena adanya penutupan akses ke Jalan Dr Wahidin yang dilakukan tetangganya sendiri. Untuk diketahui, rumah keluarga Sunardi berada di tepi Kali Kanal atau tepat di atas lambiran kali.
Semula akses jalan keluarga Sunardi melewati jalan yang sempit. Selain itu akses jalan ini ke depan tembus garasi mobil milik berinisial S, lalu baru tembus ke jalan raya Dr Wahidin. Akses jalan itu sempat ditutup, namun kini telah dibuka lagi.
Menurut Ary, meski akses ke jalan raya sudah dibuka, keluarga Sunardi berkukuh tetap membuat jembatan secara pribadi. Pembuatan jembatan itu diperkirakan menghabiskan dana Rp 250 juta. PUPR Jepara pun mengkaji jembatan yang dibuat secara mandiri tersebut.
"Sunardi pernah mengajukan rekomendasi untuk membangun jembatan, sudah dilakukan cek ke lapangan dan sedang proses kajian, tetapi baru proses pengkajian sudah membangun jembatan," kata Ary.
Sebelumnya, tetangga Sunardi yang berinisial S sempat mengadakan pertemuan dengan pihak keluarga Sunardi pada Agustus 2024. Saat itu S sempat menutup akses jalan menuju rumah Sunardi selama dua hari. Namun akses jalan ke rumah keluarga Sunardi telah dibuka.
"27 tahun lalu kita sudah kasih jalan. Dulu jualan lewat samping rumah. Ada garasi mobil (di depan rumah saya) kita buka," jelasnya, Selasa (19/11).
S mengaku beberapa hari lalu memang kesal karena keluarga Sunardi saat melintas samping rumah dan depan rumah menggunakan motor dipacu dengan kencang. Padahal S punya cucu yang masih anak-anak.
"Berulang kali saya buka pintu, tidak ditutup, terus keluar masuk naik motor kenceng," ujar S.
S mengaku masalah tersebut dibiarkan tidak selesai sampai bertahun-tahun. Oleh karena itu dia berencana akan membuat perjanjian tertulis membuka akses selama dua tahun ke depan.
"Terserah itu nanti monggo atau pindah," jelasnya.
Ternyata keluarga Sunardi membuat jembatan sendiri. S pun mengaku tidak tahu soal itu. Menurutnya dengan pembuatan jembatan ini adanya solusi sendiri-sendiri dari kedua belah pihak.
"Mereka bangun jembatan kami tidak tahu," ucap S, kemarin.
(apl/dil)