Pilu Subur Lolos dari Maut tapi Istri dan Anak-Cucunya Tewas Tertimbun Longsor

Pilu Subur Lolos dari Maut tapi Istri dan Anak-Cucunya Tewas Tertimbun Longsor

Rinto Heksantoro - detikJateng
Rabu, 20 Nov 2024 12:24 WIB
Evakuasi jenazah Winda Wahyuningsih (38), korban longsor di Dusun Peniron, Desa Plipiran, Bruno, Purworejo, Rabu (20/11/2024) pagi.
Evakuasi jenazah Winda Wahyuningsih (38), korban longsor di Dusun Peniron, Desa Plipiran, Bruno, Purworejo, Rabu (20/11/2024) pagi. (Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng)
Purworejo -

Subur (55) warga Bruno, Purworejo, lolos dari maut saat tanah longsor menimbun rumahnya. Namun nahas, bencana itu merenggut nyawa istri dan anak cucunya.

Bencana tanah longsor tersebut menimpa rumah milik Subur (55) di Dusun Peniron, Desa Plipiran, Kecamatan Bruno, pada Selasa (19/11) sore. Empat orang anggota keluarganya tewas tertimbun.

Peristiwa memilukan itu bahkan dilihat langsung oleh Subur usai menunaikan salat ashar di musala kecil miliknya, tepat di depan ujung selatan rumahnya. Usai salat, Subur mendengar suara longsoran dari atas bukit di belakang rumahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bersamaan dengan itu, sebuah batu besar meluncur dan menggilas rumah Subur hingga luluh lantak rata dengan tanah. Padahal di dalam rumah ada istri Subur, Winda Wahyuningsih (38); dua anak Subur, Susanti (32) dan Refa Yamela (6); serta cucu Subur, Mehrunnissa Reya Aresha (4).

"Itu yang cerita bapak saya ke saya langsung kemarin," kata anak pertama Subur, Susanto (35) saat ditemui detikJateng di rumahnya, Rabu (20/11/2024) pagi.

ADVERTISEMENT

Sebelum peristiwa itu terjadi, Susanto menjelaskan, pada Selasa (19/11) sore ayahnya telepon minta ditemani karena hendak ke Pituruh. Susanto yang mengiyakan ajakan ayahnya kemudian menunggu ayahnya datang ke rumahnya yang tak begitu jauh dari kediaman Subur.

Subur pun akhirnya datang dan Susanto sudah bersiap untuk mengantarnya. Namun, tak dinyana, kedatangan Subur justru memberi kabar bahwa rumahnya baru saja tertimpa longsor. Mendengar itu, Susanto pun kaget dan bergegas menuju rumah ayahnya.

"Saya udah siap-siap mau berangkat, bapak saya sudah datang. Ternyata malah bilang kalau rumahnya kelongsoran. Saya langsung ke sana sama bapak, ya bener rumah sudah hancur. Bapak kemudian pingsan dan saya minta bantuan warga," urainya.

Hingga saat ini, kondisi Subur masih labil dan dirawat di Puskesmas setempat sehingga belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut.

"Bapak masih di Puskesmas, kondisinya masih sangat syok dan tadi juga masih pingsan terus," imbuhnya.

Setelah kejadian tersebut, tim SAR gabungan langsung melakukan pencarian korban. Empat korban tertimbun tanah longsor akhirnya berhasil ditemukan. Tiga di antaranya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia malam tadi, sedangkan satu lainnya ditemukan pada Rabu (20/11/2024) pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB.




(aku/dil)


Hide Ads