Viral Warga Jepara Bikin Jembatan Sendiri Usai Akses Jalan Ditutup Tetangga

Viral Warga Jepara Bikin Jembatan Sendiri Usai Akses Jalan Ditutup Tetangga

Dian Utoro Aji - detikJateng
Selasa, 19 Nov 2024 13:53 WIB
Potret jembatan yang dibangun warga Jepara usai akses jalannya ditutup tetangga, Selasa (19/11/2024).
Potret jembatan yang dibangun warga Jepara usai akses jalannya ditutup tetangga, Selasa (19/11/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Jepara -

Sorang warga Kelurahan Demaan Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, membuat jembatan secara pribadi karena akses jalan ditutup tetangganya. Kejadian ini pun ramai di media sosial.

Kejadian ini viral usai diunggah beberapa akun di media sosial, salah satunya diunggah akun instagram Jeparahitz. Unggahan itu telah diposting 2 hari yang lalu.

Pada unggahan ini terlihat ada foto sebuah jembatan berwarna hitam. Lalu dinarasikan warga Demaan Jepara membuat jembatan pribadi akibat akses jalan ditutup tetangga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada unggahan itu dijelaskan pembuat jembatan itu bernama Sunardi (70). Jembatan itu dibangun karena akses dari rumahnya menuju jalan raya atau Jalan Dr. Wahidin ditutup oleh pemilik lahan yang merupakan tetangganya sendiri.

"Sekitar dua bulan yang lalu, akses jalan dari rumah saya menuju ke Jalan Dr Wahidin Kelurahan Demaan, Kecamatan Jepara Kota, ditutup oleh pemilik lahan atau rumah di depannya. Sehingga saya sekeluarga tidak bisa keluar masuk ke jalan raya tersebut untuk beraktivitas sehari-hari seperti biasanya," ujar Sunardi dalam narasi itu seperti dikutip detikJateng, Selasa (19/11/2024).

ADVERTISEMENT

detikJateng lalu mencoba menelusuri kebenaran kabar viral itu. Benar saja di Kali Kanal Kelurahaan Demaan terdapat jembatan yang menghubungkan ke permukiman warga.

Area jembatan itu berada di permukiman padat. Terlihat akses jalan menuju rumah Sunardi hanya muat satu motor. Namun berjalan ke depan langsung menuju ke sebuah garasi mobil yang terdapat pintunya.

Pintu garasi mobil yang menuju rumah Sunardi terlihat terbuka. Namun tidak terlihat ada aktivitas motor menuju rumah ke belakang, keluarga Sunardi disebut menggunakan jembatan itu untuk akses sehari-hari. Pihak Sunardi enggan berkomentar banyak kepada wartawan. Mereka menilai permasalahan tersebut telah selesai.

Terpisah, adik Sunardi, Kemadi membenarkan kabar kakaknya membangun jembatan karena tidak mendapat akses dari rumah ke jalan raya. Oleh karena itu, pihak keluarga Sunardi membuat jembatan secara pribadi.

"Ya intinya kita tidak ada akses jalan sehingga kita buat jembatan itu," jelas Kemadi kepada detikJateng ditemui di lokasi, siang tadi.

Menurutnya, jembatan ini dibuat sejak 20 Agustus 2024 lalu. Jembatan ini memiliki panjang 28 meter dan lebar 1,5 meter. Namun jembatan ini belum sepenuhnya jadi.

"Pembuatan jembatan ini secara pribadi," jelasnya.

Sementara itu, tetangga Sunardi yang berinisial S mengaku sempat menutup jalan akses menuju ke rumah Sunardi pada 19 Agustus 2024 lalu. Namun penutupan ini dilakukan hanya sekitar dua hari.

S beralasan karena tetangganya saat menaiki sepeda motor kencang hingga sampai tengah malam. Padahal dirinya memiliki cucu yang masih kecil.

"Berulang kali saya buka pintu tidak ditutup. Terus keluar masuk naik motor kencang. Naik motor itu kencang," jelas S saat ditemui di rumahnya.

Pihaknya dan keluarga Sunardi akhirnya membuat kesepakatan. Dia memberikan akses jalan selama dua tahun, setelahnya jalan itu bakal ditutup.

"Kita akan buat perjanjian tertulis 2 tahun jalan ini digunakan silakan. Jadi 2 tahun dibuka," terang dia.

"Terserah itu nanti monggo atau pindah. Mereka bangun jembatan kami tidak tahu," terang dia.

Dimintai konfirmasi Bhabinkamtibmas Kelurahan Demaan Polsek Jepara Bripka Suyoko mengatakan pada Senin (19/8) lalu pihak keluarga Sunardi datang ke rumah S untuk melakukan musyawarah. Akan tetapi pertemuan itu tidak membuahkan kesepakatan.

"Pada 23 Agustus 2024 lalu pihak Sunardi mulai membangun jembatan dan jembatan ini sudah bisa dilalui pada Jumat (8/11) lalu," jelas Suyoko.

Menurutnya sebelumnya ada jembatan ini, pihak keluarga Sunardi menyeberang sungai kanal dengan rakit. "Kalau dulu Pak Sunardi gunakan rakit untuk menyebrang," jelasnya.

Yoko sapaannya, mengaku sudah berusaha melakukan mediasi kedua belah pihak. Namun hingga siang tadi keduanya belah pihak enggan bermediasi. Mereka menganggap permasalahan akses jalan telah selesai.

"Kedua belah pihak memiliki solusi sendiri-sendiri," tutup dia.




(ams/aku)


Hide Ads