Pria Misterius Tewas Tersambar KA Lodaya di Srowot Klaten

Pria Misterius Tewas Tersambar KA Lodaya di Srowot Klaten

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Minggu, 17 Nov 2024 10:48 WIB
Evakuasi korban kecelakaan kereta api di Stasiun Srowot Klaten, Minggu (17/11/2024).
Evakuasi korban kecelakaan kereta api di Stasiun Srowot Klaten, Minggu (17/11/2024). (Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Kecelakaan antara kereta api dan warga terjadi di lintasan kereta api (KA) Srowot, Kecamatan Jogonalan, Klaten, pagi tadi. Pria tidak dikenal itu tewas tersambar KA Lodaya.

"Korban tidak ada identitas, tidak dikenal," ungkap Kapolsek Jogonalan AKP Haryanto kepada detikJateng, Minggu (17/11/2024) pagi.

Dijelaskan Haryanto, dirinya dan regu jaga Polsek yang mendapat laporan kejadian tersebut langsung mengecek lokasi. Pria tersebut diperkirakan berumur sekitar 50 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Umur sekitar 50 tahun, wajahnya sudah banyak luka. Warga di sekitar lokasi kejadian tidak ada yang mengenali," jelas Haryanto.

Menurut Haryanto, dugaan korban merupakan ODGJ diperkuat keterangan pihak pemerintah desa, Kades yang tidak mengenal. Keterangan warga, korban sebelumnya masuk pasar.

ADVERTISEMENT

"Sebelumnya di pasar, kata warga meminta minum jamu. Warga, pak Kades juga tidak kenal, mungkin ODGJ baru," lanjut Haryanto.

Kronologisnya, sebut Haryanto, korban berada di lintasan kereta api sisi timur stasiun. Sekitar pukul 07.50 WIB KA Lodaya melintas.

"KA Lodaya melintas dari arah Solo ke Yogyakarta sehingga terjadi kecelakaan. Jenazah dibawa ke RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro oleh relawan PMI," terang Haryanto.

Dimintai konfirmasi, Manager Humas PT KAI Daop 6, Krisbiantoro menjelaskan KA 91 Lodaya relasi Solo-Bandung tertemper orang di sebelah timur emplasemen Stasiun Srowot. Kejadiannya sekitar pukul 07.58 WIB, di Km 145+2/3 emplasemen Stasiun Srowot.

"Petugas stasiun Srowot melaporkan orang menemper rangkaian ka 91 Lodaya di jalur I Srowot," jelas Krisbiantoro kepada detikJateng.

Dijelaskan Krisbiantoro, orang tersebut jalan dari sawah sebelah timur Stasiun Srowot dan langsung mendekati jalur KA. Petugas stasiun sempat meneriaki orang tersebut untuk menjauh dari jalur," terang Krisbiantoro.

Tetapi orang tersebut, lanjut Krisbiantoro, tidak mendengarkan teriakan itu. Karena jarak KA sudah semakin dekat dengan kecepatan normal maka terjadilah temperan.

" Masinis berulang kali membunyikan semboyan 35 (suling lokomotif) sejak dari kejauhan. Korban menemper KA Lodaya dan terseret hingga sampai di emplasemen jalur 1," lanjut Krisbiantoro.

Segera setelah KA lewat, sambung Krisbiantoro, petugas pengamanan merapat ke lokasi bersama Polsek, Koramil Dan PMI Jogonalan membantu evakuasi ke RS Tegalyoso. Pukul 08.45 WIB jalur 1 dinyatakan aman dan identitas Korban belum diketahui.

"Belum diketahui identitasnya. Kami KAI sangat prihatin dan menyesalkan kejadian ini, kami berharap masyarakat untuk lebih peduli dan sadar saat beraktivitas di lokasi atau area terlarang. Area jalur KA harus steril dari kegiatan apapun tanpa ijin. Perjalanan KA di lintas daerah operasi 6 Yogyakarta kategori padat dan kecepatan KA pun hingga 120 Kpj, ini sangat berbahaya bila melakukan aktivitas tanpa ijin," imbuh Krisbiantoro.




(aku/aku)


Hide Ads