Round-Up

Fakta-fakta Heboh Warga Semarang Dibentak Ketua RT Usai Kritik PMT Balita

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 16 Nov 2024 07:00 WIB
Kabar viral warga kritik makanan tambahan posyandu dibentak dan digeruduk RT-Posyandu. (Foto: dok. tangkapan layar akun TikTok Kabar Kota Semarang)
Semarang -

Video yang menunjukkan seorang warga Kelurahan Genuksari, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, dibentak Ketua RT, Ketua Posyandu, hingga beberapa orang lain tersebar di media sosial. Hal itu terjadi usai dirinya mengkritik pemberian makanan tambahan (PMT) Posyandu.

Salah satu yang mengunggah video tersebut ialah akun TikTok @kabarsemarang. Dalam video yang sudah dilihat oleh 558 ribu akun TikTok itu, tampak seorang warga protes terkait menu PMT yang diterimanya di Posyandu.

Warga itu kemudian dilabrak Ketua RT, pihak Posyandu, dan sejumlah warga lain. Hal itu tampak dari video miliknya yang memperlihatkan beberapa warga berbondong-bondong di halaman rumahnya.

"Kritik makanan Posyandu bukannya mendapat maaf dan klarifikasi dari pihak terkait, warga Genuksari justru dilabrak di rumahnya," tulis akun tersebut, Rabu (13/11).

Cerita Warga Usai Dibentak RT

Warga yang dibentak itu ialah Ika Purnama Sari, warga asal Kelurahan Genuksari, Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Dia menyebut peristiwa itu bermula saat dirinya ke Posyandu, Selasa (12/11).

Ika mengaku heran dengan pemberian makanan bergizi berupa pisang, puding, dan beberapa makanan kemasan, lalu mengunggahnya ke akun Instagram pribadinya. Dia bermaksud menanyakan hal tersebut kepada Dinas Kesehatan Kota Semarang.

"Beberapa kali PMT saya temukan Ultra Processed Food (UPF) tersebut ada, tapi yang kemarin terbanyak dalam satu paket PMT dengan real food hanya satu yaitu buah pisang," kata Ika saat dimintai konfirmasi detikJateng, Jumat (15/11/2024).

Dalam unggahan itu dia turut menyebut akun Instagram Dinas Kesehatan Kota Semarang dan akun @infokejadian_genuk. Dia berharap mendapat evaluasi atas kritiknya itu.

Kemudian, malam hari itu juga Ketua Posyandu, Ketua RT dan Ketua RW setempat bersama sejumlah warga mendatangi rumahnya. Dalam pertemuan itu, Ika mengaku dibentak oleh para tamunya itu.

"Kami tersinggung atas bentakan-bentakan dari Ketua RT 04 yang ketempatan Posyandu, yang mana bertamu namun tidak memiliki adab seperti itu. Karena mempermasalahkan saya unggah dan tag akun @dkksemarang," jelasnya.

Keesokannya, ia kembali kedatangan tamu, yakni Lurah Genuksari Yatno dan Kepala Puskesmas. Saat itu, mereka menyampaikan permintaan maaf dan berkomitmen untuk mengevaluasi PMT. Hingga kini, Ketua RT disebut belum meminta maaf atas perilaku tidak mengenakkan tersebut.

"Dari Ketua RT 04 yang membentak-bentak saya dan suami terkait kritik PMT belum ada permintaan maaf sama sekali," lanjut Ika.

Penjelasan Lurah Genuksari

Lurah Genuksari, Yanto menyebut bahwa sebenarnya Ketua Posyandu hingga Ketua RT awalnya ingin meminta klarifikasi atas kritik dari Ika. Sayangnya, Pak RT memanas karena tak ada titik temu.

"Warga kami itu kan ada yang mengunggah di Instagram tentang makanan PMT Posyandu yang kiranya tidak bergizi, dari pihak Pak RT, Pak RW, dan kader Posyandu mendatangi rumah yang mengunggah, mau klarifikasi," kata Yatno saat dihubungi detikJateng Jumat (15/11/2024).

"Tapi dalam klarifikasi tidak ada titik temu, mungkin malah ada kesalahpahaman, tensinya Pak RT agak tinggi, sehingga musyawarah tidak berhasil," sambungnya.

Ia juga berterima kasih atas kritikan dan berkomitmen untuk memperbaiki pelayanan di Posyandu. Yatno mengaku, pihak Posyandu, dan Puskesmas telah sepakat agar nantinya menu di 14 Posyandu di Kelurahan Genuk bisa ditingkatkan.

"Nanti kami evaluasi makanan PMT agar lebih mengarah ke yang bergizi, saya berjanji, dan berbeda-beda bulan ini apa, bulan depan apa. Pokoknya yang mengandung gizi, didampingi oleh tenaga puskesmas yang ahli gizi. Kemudian warga yang mengunggah juga sepakat," jelasnya.

Klarifikasi RT dan Respons Wali Kota Semarang bisa dibaca di halaman berikutnya...




(afn/apl)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork