Respons Walkot Semarang soal Viral Warga Dibentak Usai Kritik PMT Balita

Respons Walkot Semarang soal Viral Warga Dibentak Usai Kritik PMT Balita

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Jumat, 15 Nov 2024 13:04 WIB
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu di Gudang KPU Kota Semarang, Jumat (15/11/2024).
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu di Gudang KPU Kota Semarang, Jumat (15/11/2024). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Ita merespons kabar viral soal menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Balita di Posyandu Genuksari yang dinilai kurang bergizi.

Ita menyatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan berbenah dan mengevaluasi program tersebut. Mengenai kejadian seorang warga dibentak Ketua RT usai mengkritik menu PMT Balita, menurut Ita itu soal miskomunikasi saja.

"Sudah klir itu, jadi miskomunikasi saja. Makanya saya juga mau minta, hal-hal seperti ini sebenarnya kan human error, tidak (terjadi di) semua (Posyandu)," kata Ita saat ditemui wartawan di sela mengecek logistik Pilkada di Gudang KPU Kota Semarang, Jumat (15/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ita, kejadian yang viral di media sosial itu menjadi pembelajaran bagi Pemkot Semarang. Dia mengaku telah berkoordinasi dengan dinas dan pihak terkait. Selanjutnya akan dilaksanakan rapat evaluasi agar ada perbaikan dari segala lini.

"Jangan kita malah warganya lebih pintar daripada kadernya, warganya lebih pintar daripada Puskesmasnya. Sehingga saya minta berkali-kali sebenarnya, kan namanya PMT harus selalu dinamis, nggak bisa statis gitu," ucap Ita.

ADVERTISEMENT

"Saya akan mengubah teman-teman itu jangan hanya duduk di belakang meja, hanya ngadem, tapi betul-betul turun ke lapangan. Yang kemarin katanya sudah selesai hanya miskomunikasi, tetapi saya minta jangan terulang kembali," sambung dia.

Ita menegaskan pihaknya akan mengevaluasi menu PMT Balita agar lebih bergizi dan disesuaikan gizi serta kebutuhan kalorinya untuk masing-masing bayi. Para kader Posyandu juga akan didorong untuk mengedukasi masyarakat soal kebutuhan gizi bagi para bayi.

"Kalau orang awam pasti nggak tahu, nggak banyak tahu kecuali diedukasi. Lah yang paham itu ya Puskesmas, kader (Posyandu). Makanya harus ada edukasi," pungkasnya.

Viral di Medsos

Diberitakan sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan seorang warga Kelurahan Genuksari, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, dibentak Ketua RT, Ketua Posyandu, dan sejumlah warga tersebar di media sosial. Rumahnya digeruduk usai mengkritik Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Posyandu.

Video tersebut diunggah salah satu akun TikTok @kabarsemarang. Dalam video yang sudah dilihat oleh 558 ribu akun TikTok itu tampak seorang warga protes terkait menu PMT yang diterimanya di Posyandu.

Namun, ia justru dilabrak Ketua RT, Posyandu, dan sejumlah warga. Hal itu tampak dari video miliknya yang memperlihatkan beberapa warga berbondong-bondong di halaman rumahnya.

"Kritik makanan Posyandu bukannya mendapat maaf dan klarifikasi dari pihak terkait, warga Genuksari justru dilabrak di rumahnya," tulis akun tersebut, Rabu (13/11/2024).

Lurah Genuksari Minta Maaf

Lurah Genuksari, Yatno, menceritakan kronologi kejadian tersebut. Ia mengatakan, kejadian bermula saat salah satu warganya mengunggah kritik soal PMT yang ia terima dari Posyandu, Selasa (12/11). Unggahan itu lantas viral, sehingga Ketua RT berinisiatif mendatangi rumah warga tersebut.

"Warga kami itu kan ada yang mengunggah di Instagram tentang makanan PMT Posyandu yang kiranya tidak bergizi, dari pihak Pak RT, Pak RW, dan kader Posyandu mendatangi rumah yang mengunggah, mau klarifikasi," kata Yatno saat dihubungi detikJateng, Jumat (15/11/2024).

"Tapi dalam klarifikasi tidak ada titik temu, mungkin malah ada kesalahpahaman, tensinya Pak RT agak tinggi, sehingga musyawarah tidak berhasil," sambungnya.

Menanggapi hal itu, Yatno bersama pihak Puskesmas dan kader Posyandu pun ikut mendatangi rumah warga yang protes, Rabu (13/11). Yatno mengatakan, mereka disambut baik tuan rumah, dan mencoba mengomunikasikan dengan bahasa yang lebih santun.

"Saya mengawali pembicaraan, mau klarifikasi permasalahan yang kemarin. Terus kami minta maaf atas mungkin pelayanan kami dalam melayani di bidang Posyandu, terutama makanannya (dari warga) kurang berkenan," jelasnya.

Yatno juga berterima kasih atas kritikan itu dan berkomitmen untuk memperbaiki pelayanan di Posyandu. Yatno mengaku, pihak Posyandu, dan Puskesmas telah sepakat agar nantinya menu di 14 Posyandu di Kelurahan Genuk bisa ditingkatkan.

"Nanti kami evaluasi makanan PMT agar lebih mengarah ke yang bergizi, saya berjanji, dan berbeda-beda bulan ini apa, bulan depan apa. Pokoknya yang mengandung gizi, didampingi oleh tenaga puskesmas yang ahli gizi. Kemudian warga yang mengunggah juga sepakat," jelasnya.

Ia juga telah menyarankan kepada Ketua RT yang bersangkutan untuk meminta maaf kepada salah satu warganya itu. Dari kasus tersebut, Yatno akan mengingatkan seluruh ketua RT dan RW agar bersikap lebih santun dan tidak anti-kritik.

"Saya memohon ke warga kalau ada permasalahan mohon untuk langsung disampaikan kepada kami atau Pak RW bila tidak berkenan, jangan langsung lewat media sosial, kita bicarakan lewat internal dulu lah," pungkasnya.




(dil/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads