Pendakian Merapi Masih Ditutup, TNGM Temukan Banyak WNA Tetap Coba Naik

Pendakian Merapi Masih Ditutup, TNGM Temukan Banyak WNA Tetap Coba Naik

Jarmaji - detikJateng
Rabu, 13 Nov 2024 19:18 WIB
Erupsi Gunung Merapi, Senin (26/8/2024)
Ilustrasi Gunung Merapi. Foto: dok. BPPTKG
Boyolali -

Beredar di media sosial sejumlah pendaki ilegal nekat naik ke Gunung Merapi. Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) mengungkap di tahun 2024 ini, memang terdapat beberapa upaya pendaki naik ke gunung di perbatasan wilayah Jateng dan DIY.

"Yang (beredar) di Medsos memang marak satu bulan terakhir nggih. tapi ada juga kejadian, ada rencana naik di tahun 2024 ini, tapi karena ketangkap ya, ketahuan petugas kita minta untuk turun," kata Kepala Seksi Pengelolaan TNGM wilayah II Boyolali, Ruky Umaya, dihubungi detikJateng melalui telepon selulernya, Rabu (13/11/2024).

Dikemukakan, di tahun 2024 ini terdapat beberapa upaya pendakian di Gunung Merapi. Baik oleh pendaki lokal maupun oleh warga negara asing (WNA). Ada yang baru rencana naik dan ketahuan petugas, kemudian diminta untuk turun lagi. Tetapi ada pula yang ketahuan sudah sampai puncak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari data TNGM, terdapat sembilan kejadian upaya pendakian di Gunung Merapi yang terdeteksi. Sebagian besar dari pendaki WNA dan hendak naik melalui jalur Selo, Boyolali.

Pertama di tanggal 2 Juni 2024, ada dua orang WNA asal USA yang hendak mendaki via New Selo. Keduanya pun diperingatkan oleh petugas Pos Pendakian dan diperingatkan untuk tidak mendaki karena jalur pendakian masih ditutup. Kemudian di tanggal 20 Juni, ada 4 warga Perancis yang juga hendak mendaki Merapi dan berhasil diperingatkan petugas Pos Pendakian Selo.

ADVERTISEMENT

Lalu, di 19 Juli 2024 ada pendaki asal Austria yang mendaki sampai puncak dan naik melalui New Selo. Pendaki ini terpantau oleh CCTV. Kemudian diminta turun dan diberikan peringatan.

Pada tanggal 16 Agustus 2024 terdapat 5 warga Italia yang juga berencana naik ke Merapi melalui New Selo. Namun mereka bisa dicegah dan diberikan peringatan.

Di tanggal 17 Agustus 2024, terekam CCTV Merapi terdapat 6 pendaki lokal yang naik sampai puncak Merapi. Mereka terpantau monokuler pukul 06.45 WIB dan selanjutnya terekam CCTV pukul 08.30 WIB. Belum teridentifikasi mereka naik dan turun melalui jalur mana.

Selanjutnya di tanggal 18 Agustus 2024 juga ada lagi 5 warga Australian yang hendak naik ke Merapi melalui New Selo. Mereka pun diperingatkan Pos Pendakian Selo.

Tanggal 22 Agustus 2024, ada rombongan 30 orang asal Yunani juga hendak naik Merapi melalui jalur Selo. Mereka pun diperingatkan petugas dan diminta turun lagi.

Pada 6 September 2024 ada 2 orang warga Boyolali yang berencana tracking ke Gunung Merapi melalui Selo. Mereka sudah sampai gerbang pendakian TNGM dan diperingatkan serta pembinaan oleh petugas RPTN.

Serta di tanggal 7 Oktober 2024 lalu, satu orang warga Jerman juga berencana naik ke Merapi melalui Selo. Dia pun diperingatkan oleh petugas pos pendakian.

Ruky menyatakan, status aktivitas Gunung Merapi saat ini masih siaga level 3 dan setiap hari terjadi guguran awan panas. Sehingga berdasarkan rekomendasi BPPTKG, aktivitas pendakian Gunung Merapi harus ditutup sejak tahun 2018 lalu.

"Kalau ada yang mengaku sudah izin itu jelas tidak benar, karena sampai dengan saat ini kami tidak mengizinkan siapapun pendaki untuk naik jalur pendakian Merapi," tegas Ruky.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat, khususnya pendaki gunung untuk mentaati aturan yang sudah ada. Gunung Merapi saat ini masih ditutup untuk pendakian dari jalur manapun.




(afn/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads