Viral Foto Pendaki di Puncak Merapi, TNGM Pastikan Tidak Ada Izin

Viral Foto Pendaki di Puncak Merapi, TNGM Pastikan Tidak Ada Izin

Jarmaji - detikJateng
Rabu, 13 Nov 2024 18:29 WIB
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (21/7/2024). Menurut data BPPTKG periode pengamatan 21 Juli 2024 pukul 00.00 - 24.00 WIB Gunung Merapi yang berstatus siaga (level III) itu mengalami 31 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter ke arah barat daya. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/agr/foc.
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (21/7/2024). Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Boyolali -

Foto sejumlah pendaki yang berada di sekitaran puncak Gunung Merapi viral di media sosial. Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) memastikan hingga saat ini jalur pendakian masih ditutup.

Informasi adanya pendaki yang nekat naik ke Merapi itu, antara lain diunggah di X oleh akun @merapi_undercover. Disebutkan dalam unggahan itu, status gunung Merapi siaga dan pendakian jelas-jelas ditutup. Tetapi masih banyak pendaki yang naik dan di share di Medsos.

"Status Gunung Merapi Siaga, Pendakian Merapi jelas-jelas ditutup, tapi masih banyak yang mendaki Gunung tersebut, pada di share di medsos lagi," tulisnya dalam unggahan seperti dilihat detikJateng Rabu (13/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Unggahan itu ramai dikomentari netizen. Salah satu akun bahkan memberikan komentar dengan menyertakan foto sejumlah pendaki yang diduga berada di kawasan puncak Merapi.

"Kakeane rame ngene nganti," komentar pemilik akun @set*********.

ADVERTISEMENT

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merapi wilayah II Boyolali, Ruky Umaya mengaku telah mengetahui informasi tersebut. Bahkan pihaknya langsung merespons kabar itu dengan melakukan patroli.

"Petugas kami bersama tim tersebut telah melakukan pengecekan di lokasi tersebut dan sudah tidak ditemui pelaku (pendaki)," kata Ruky Umaya, dihubungi detikJateng melalui telepon selulernya.

Dia mengakui beberapa waktu terakhir ini memang marak pendakian ilegal di Gunung Merapi. Bahkan pihaknya pernah menjumpai warga negara asing yang hendak nekat naik Merapi.

"Yang di medsos memang marak satu bulan terakhir. Tapi kan kita ada juga kejadian, ada rencana naik di tahun 2024 ini, tapi karena ketahuan petugas kita minta untuk turun," imbuh dia.

Pihaknya menduga pendaki ilegal dan tak ketahuan petugas itu naik melalui jalur tidak resmi atau jalur tikus. Karena sampai saat ini jalur pendakian resmi yakni via Selo, Boyolali dan Sapu Angin, Klaten masih ditutup.

"Dari timur. Kami duga sekitar dari Selo, Musuk, Cepogo, kami duga dari sekitar situ," ungkapnya.

Ruky menegaskan status aktivitas Gunung Merapi saat ini masih siaga level 3 dan setiap hari terjadi guguran awan panas. Sehingga berdasarkan rekomendasi BPPTKG, aktivitas pendakian Gunung Merapi masih ditutup sejak tahun 2018 lalu.

"Kalau ada yang mengaku sudah izin itu jelas tidak benar, karena sampai dengan saat ini kami tidak mengizinkan siapapun pendaki untuk naik jalur pendakian Merapi," tegas Ruky.




(ahr/apu)


Hide Ads