Ahli Gizi UNICEF Cek Bekal Siswa SDN Pekunden Semarang, Ini Misinya

Ahli Gizi UNICEF Cek Bekal Siswa SDN Pekunden Semarang, Ini Misinya

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Selasa, 12 Nov 2024 12:22 WIB
Anggota UNICEF mengunjungi SDN Pekunden, Kelurahan Bangunharjo, Kota Semarang, Selasa (12/12/2024).
Anggota UNICEF mengunjungi SDN Pekunden, Kelurahan Bangunharjo, Kota Semarang, Selasa (12/12/2024). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Tim ahli gizi dari United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) mengunjungi salah satu SD di Kota Semarang. Mereka mengecek bekal makanan siswa dan menu di kantin sebagai bagian dari misi pencegahan obesitas.

Sejumlah anggota UNICEF itu tiba di SDN Pekunden, Kecamatan Semarang Tengah, pagi tadi. Mereka lalu mengecek makanan bekal yang dibawa para siswa dan makanan yang ada di kantin. Mereka juga sempat memanen bawang merah dan kangkung bersama siswa.

Tim Ahli Gizi UNICEF di Indonesia David Colozza mengatakan kunjungan ini termasuk bentuk pengawasan UNICEF terhadap program pencegahan obesitas yang telah bergulir selama hampir setahun ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota UNICEF mengunjungi SDN Pekunden, Kelurahan Bangunharjo, Kota Semarang, Selasa (12/12/2024).Anggota UNICEF mengunjungi SDN Pekunden, Kelurahan Bangunharjo, Kota Semarang, Selasa (12/12/2024). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

"Kunjungan dari UNICEF terkait program pencegahan obesitas kepada Pemerintah Jawa Tengah. Di mana sekolah ini merupakan salah satu bagian dari pilot project," kata David kepada awak media di SDN Pekunden, Selasa (12/11/2024).

Program ini juga menjadi bentuk dukungan dari UNICEF untuk Pemerintah Jawa Tengah terkait program makan bergizi gratis yang rencananya akan dilaksanakan tahun depan.

ADVERTISEMENT

Beberapa kegiatan dalam program tersebut yakni pendidikan gizi bagi siswa, aktivitas fisik, serta penanganan siswa yang obesitas di Puskesmas. Lewat program ini kesadaran anak tentang hidup sehat ditingkatkan. Siswa yang diketahui obesitas dirujuk ke Puskesmas untuk dilakukan penanganan.

"Jadi kalau di sini ada banyak kegiatan terkait dengan pendidikan gizi untuk anak usia SD dan ada aktivitas fisik. Ini bagian dari mengajarkan pola hidup sehat buat anak-anak," ujar David.

Kepala SDN Pekunden, Hartini mengatakan ada delapan siswa SDN Pekunden yang diketahui obesitas. Mereka rata-rata berusia 11 tahun dan telah dirujuk ke Puskesmas.

"Anak-anak ditimbang beratnya dan diukur tingginya, dari situ ada rumus untuk mengetahui anak obesitas. Kemudian orang tua ke Puskesmas untuk konsultasi mengurangi berat badannya," jelasnya.

"Mereka tidak makan junk food, makanan manis, kantin kita juga berbenah diri. Setiap Jumat minggu terakhir juga selalu cek anak-anak menu bekalnya apa," sambungnya.

Selama hampir setahun sejak adanya program tersebut, SDN Pekunden telah membiasakan para siswa untuk makan makanan bergizi. Pagi tadi sekitar 350 siswa kelas 1-6 juga bersama-sama makan makanan bergizi.

"Anak-anak alhamdulillah sudah mulai terbiasa karena sudah banyak yang tidak mengonsumsi mi, tepung-tepungan. Kantin kita juga sudah tidak menjual es teh karena membuat susah penyerapan gizi pada anak," ungkap Hartini.

"Dulu terus terang banyak makanan kemasan, sekarang sudah berubah tidak ada lagi karena memang tidak disarankan UNICEF. Jadi nanti mungkin makanannya buah-buahan," pungkas dia.




(dil/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads