Ketika berbicara tentang sosok Nabi Muhammad SAW, banyak yang membayangkan beliau sebagai pribadi yang serius, penuh kebijaksanaan, dan tegas. Namun, di balik sosok yang bijak dan berwibawa itu, terdapat sisi manusiawi beliau yang hangat dan penuh canda. Salah satu sahabat yang kerap membawa gelak tawa dalam kehidupan Nabi adalah sosok Nuaiman bin Amr bin Rafa'ah, seorang veteran Perang Badar yang terkenal dengan keusilannya.
Dikutip dari buku Merasa Dekat dengan Tuhan itu Godaan yang Berat oleh Muham mad Zaid Su'di, Rasulullah SAW pernah berkata, "Nu'aiman akan masuk surga sambil tertawa, karena ia sering membuatku tertawa." Ucapan ini menggambarkan betapa besar kasih sayang Nabi terhadap Nu'aiman meskipun tingkah sahabatnya itu sering kali usil dan di luar dugaan.
Penasaran seperti apa sosok Nuaiman, detikers? Mari simak penjelasan dan kisahnya yang dihimpun dari buku 'Apakah Anda Berkepribadian Muslim?' oleh Muhammad Ali Hasyimi, '100 Kisah Jenaka untuk Anak Muslim' oleh Gamal Kamandoko, 'Merangkum Semesta' oleh Sofyan Manarul Huda, dan 'Muhammad The World Changer' oleh Mohamad Jebara berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenal Sosok Nuaiman
Nuaiman bin Amr bin Rafa'ah adalah salah satu sahabat Rasulullah. Ia dikenal karena kepribadiannya yang jenaka dan usil. Dia adalah anggota Bani Najjar dan seorang veteran Perang Badar, sehingga dikenal juga sebagai seorang yang berani di medan perang.
Meskipun memiliki peran penting sebagai sahabat Rasulullah dan pejuang Islam, Nuaiman sangat sering membuat orang di sekitarnya tertawa karena tingkahnya yang lucu dan spontan. Bagi banyak sahabat, Nuaiman tidak hanya menjadi teman yang setia, tetapi juga sumber hiburan.
Kejenakaannya ini bahkan membuat Rasulullah SAW sendiri sering kali tersenyum atau tertawa ketika mendengar cerita tingkah laku Nuaiman. Sifatnya yang ceria dan periang ternyata membawa kesan tersendiri bagi Rasulullah dan para sahabat lainnya.
Nuaiman memiliki cara yang unik untuk mengekspresikan kasih sayangnya kepada Rasulullah, termasuk dengan berbagai trik dan lelucon. Inilah yang membuatnya menjadi sosok yang disayangi banyak orang meskipun terkadang kelakuannya cukup usil.
Kisah Jenaka dan Usilnya Sosok Nuaiman
Berikut ini adalah sejumlah kisah jenaka dan usil dari seorang Nuaiman. Mari simak kisah selengkapnya, detikers!
1. Hadiah Makanan yang Belum Dibayar
Pada suatu hari, Nuaiman datang membawa makanan untuk dihadiahkan kepada Rasulullah. Dengan semangat, dia menghadap Rasulullah dan berkata, "Ya Rasulullah, aku membawakan makanan ini sebagai hadiah untukmu." Rasulullah pun menerima makanan itu dengan senang hati. Namun, setelah beberapa saat, datanglah pemilik makanan tersebut meminta Nuaiman untuk membayar harga makanan yang dibawanya sebagai hadiah tadi.
Nuaiman yang tidak punya uang, malah membawa pemilik makanan itu langsung kepada Rasulullah. Dengan polos, Nuaiman berkata, "Ya Rasulullah, hendaklah engkau yang membayar harga makanan tadi." Rasulullah pun heran dan bertanya, "Bukankah engkau telah menghadiahkan makanan itu untukku?"
Dengan jujur Nuaiman menjawab, "Benar, ya Rasulullah, tapi aku sebenarnya tidak punya uang untuk membelinya." Mendengar hal itu, Rasulullah tertawa kecil dan meminta salah seorang sahabat untuk membayar harga makanan tersebut.
Rasulullah tidak merasa marah sama sekali meski harus 'dikerjai' oleh Nuaiman. Bagi beliau, tingkah Nuaiman hanya sekadar lelucon yang membawa kegembiraan. Inilah salah satu contoh bagaimana hubungan Rasulullah dengan para sahabatnya penuh kasih sayang dan kehangatan, bahkan dalam situasi yang diwarnai oleh keusilan Nuaiman.
2. Menjual Teman sebagai Budak
Pada kesempatan lain, Nuaiman pergi bersama Abu Bakar untuk berdagang ke Basra. Mereka ditemani oleh Suwaibith bin Harmalah, yang bertugas menjaga logistik. Suatu hari, Nuaiman merasa lapar dan meminta makanan kepada Suwaibith, tetapi Suwaibith menolak memberikannya hingga Abu Bakar kembali. Nuaiman, yang merasa jengkel, memutuskan untuk 'membalas' Suwaibith dengan caranya sendiri.
Nuaiman kemudian mendatangi sebuah kabilah dan menawarkan Suwaibith sebagai budak untuk dijual, dengan peringatan bahwa budak ini akan mengaku sebagai orang merdeka. Kabilah tersebut akhirnya setuju membeli budak itu dan membawanya pergi. Ketika Abu Bakar kembali, dia segera mengejar kabilah tersebut untuk menebus Suwaibith.
Rasulullah mendengar cerita ini dan tertawa mendengarnya. Bahkan setiap kali bertemu Nuaiman selama setahun setelah peristiwa itu, Rasulullah selalu tersenyum. Kisah ini menggambarkan betapa tingkah laku Nuaiman yang jahil membawa tawa bahkan di kalangan para sahabat terdekat Rasulullah.
3. Menyembelih Unta Milik Orang Lain
Pada suatu waktu, Nuaiman dan beberapa sahabat melihat seorang Badui yang mengikat untanya di halaman masjid. Melihat hal itu, para sahabat bercanda dan menyarankan Nuaiman untuk menyembelih unta tersebut, dengan alasan bahwa mereka semua sudah rindu makan daging unta. Tanpa pikir panjang, Nuaiman menyembelih unta itu sesuai dengan permintaan mereka.
Ketika sang Badui keluar dari masjid, dia terkejut melihat untanya sudah disembelih dan menjerit memanggil Rasulullah. Rasulullah pun bertanya siapa yang melakukannya, dan para sahabat memberi tahu bahwa pelakunya adalah Nuaiman. Rasulullah kemudian menemukan Nuaiman bersembunyi dan menanyakan alasan perbuatannya. Nuaiman hanya tersenyum dan berkata bahwa dia melakukannya atas permintaan para sahabat lainnya.
Rasulullah pun tertawa dan membayar ganti rugi kepada pemilik unta tersebut. Kejadian ini menunjukkan bagaimana Rasulullah selalu menyikapi kejenakaan Nuaiman dengan lapang dada dan keikhlasan, menciptakan suasana persahabatan yang hangat.
4. Madu untuk Rasulullah
Pada kesempatan lain, Nuaiman melihat seorang pedagang madu kelelahan. Dengan santai, dia mengajak pedagang itu menuju rumah Rasulullah dan memintanya untuk menunggu di luar. Di dalam rumah, Nuaiman membawa madu itu kepada Rasulullah dan berkata, "Ya Rasulullah, aku tahu engkau suka madu, maka aku membawakan madu ini untukmu." Rasulullah menerima 'hadiah' itu dengan senyum.
Setelahnya, Nuaiman berpamitan dan keluar menemui pedagang madu. Dia mengatakan kepada pedagang itu bahwa penghuni rumah akan segera membayar madunya. Ketika pedagang itu mengetuk pintu rumah Rasulullah dan meminta bayaran, Rasulullah menyadari bahwa ini adalah ulah Nuaiman lagi. Rasulullah tetap tersenyum dan membayar harga madu itu.
Ketika bertemu Nuaiman di lain waktu, Rasulullah hanya tersenyum sambil bercanda, "Apa yang telah engkau lakukan terhadap keluarga nabimu, wahai Nuaiman?" Nuaiman hanya tersenyum sambil menjelaskan niat baiknya, yaitu untuk memberikan madu pada Rasulullah. Kisah ini menunjukkan bahwa keusilan Nuaiman tidak pernah dimaksudkan untuk merugikan, melainkan justru membuat Rasulullah bahagia dan terhibur.
Itulah penjelasan lengkap mengenai sosok Nuaiman, salah satu sahabat nabi yang jenaka dan usil. Semoga bermanfaat!
(par/ahr)