Indonesia merupakan habitat untuk sejumlah spesies ular, tidak terkecuali ular sapi atau ular lanang sapi. Ular ini cukup sering dijumpai di lingkungan pemukiman dan beberapa orang mungkin pernah digigitnya. Tentu fenomena ini mengundang pertanyaan, apakah efek gigitan ular sapi berbahaya atau tidak?
Berdasarkan informasi yang terdapat di dalam buku Jenis-Jenis Ular yang ditulis Sarah Nila Adinsyah, ular lanang sapi juga dikenal dengan sejumlah nama lain, seperti copperhead racer, striped racer, ular trawang, hingga ular tikus. Spesies yang memiliki nama Latin Elaphe radiata termasuk dalam golongan ular tidak berbisa.
Lantas, bagaimana efek yang ditimbulkan jika tergigit oleh ular tersebut? Mari simak mengenai bahaya dan efek yang ditimbulkannya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Efek Gigitan Ular Sapi
Dirangkum dari laman resmi Kalurahan Kepek, Wonosari, Gunungkidul serta laman Reptiles and Amphibians of Thailand, gigitan ular sapi umumnya tidak berbahaya bagi manusia karena ular ini tidak memiliki bisa. Meskipun demikian, gigitan ular sapi dapat menimbulkan risiko infeksi.
Ular ini memiliki air liur yang mengandung bakteri, dan ketika menggigit, bakteri tersebut dapat masuk ke dalam luka. Hal ini membuat penting untuk membersihkan luka dengan baik setelah terkena gigitan.
Meskipun gigitannya tidak mengancam jiwa, reaksi terhadap gigitan dapat bervariasi pada setiap orang. Beberapa individu mungkin mengalami kemerahan, bengkak, atau rasa sakit di area yang tergigit.
Jika tidak ditangani, infeksi akibat bakteri dalam air liur bisa menyebabkan komplikasi yang lebih serius. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk segera mencari perawatan medis jika mengalami gigitan ular sapi.
Penting juga untuk diingat bahwa ular sapi cenderung mengintimidasi daripada menyerang secara langsung. Mereka akan mengembangkan diri dan mengeluarkan suara untuk menakut-nakuti predator.
Namun, dalam situasi tertentu, ular ini bisa merasa terancam dan menggigit sebagai bentuk pertahanan. Kita harus tetap waspada dan menghindari interaksi langsung dengan ular ini, terutama di malam hari.
Sebagai langkah pencegahan, jika kita berada di daerah yang sering dijumpai ular sapi, menggunakan alas kaki yang tertutup dan membawa alat penerangan sangat dianjurkan. Dengan cara ini, kita bisa meminimalkan risiko terkena gigitan dan menjaga keselamatan kita.
Pertolongan Pertama Setelah Digigit Ular Sapi
Jika di sekitar kita ada orang yang digigit ular sapi, sebaiknya jangan panik. Fokuslah melakukan pertolongan pertama seperti yang dirangkum detikJateng dari laman MedlinePlus dan JSS Hospital berikut ini!
1. Tetap Tenang
Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah tetap tenang. Panik hanya akan meningkatkan detak jantung dan mempercepat penyebaran racun atau bakteri jika ada.
Mengendalikan ketenangan kita juga membantu menjaga situasi tetap terkendali. Dengan begitu, kita bisa berpikir jernih dan melakukan langkah-langkah pertolongan pertama dengan lebih efektif.
2. Jaga Agar Area yang Terkena Gigitan Tetap Stabil
Setelah digigit, penting untuk menjaga agar area yang terkena tetap stabil. Jangan menggerakkan bagian tubuh yang tergigit untuk mengurangi risiko penyebaran racun.
Sebaiknya, kita posisikan bagian yang digigit sejajar jantung atau lebih rendah. Kita juga bisa membuat belat longgar untuk membatasi gerakan di area yang terkena gigitan.
3. Lepaskan Benda yang Mengikat
Segera lepaskan cincin, jam tangan, atau pakaian ketat di sekitar area yang digigit. Saat kita tergigit, area tersebut dapat membengkak, sehingga benda-benda tersebut bisa menjadi penghalang sirkulasi darah.
Menghindari kompresi ini adalah langkah penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Dengan memberikan ruang bagi bengkak, kita membantu memperlancar aliran darah. Ini juga mengurangi kemungkinan timbulnya rasa sakit yang lebih parah di area yang terkena.
4. Bersihkan Luka
Setelah kita mendapat pertolongan pertama dan lebih tenang, bersihkan area luka dengan sabun dan air bersih. Menjaga kebersihan luka sangat penting untuk mencegah infeksi.
Jangan gunakan bahan yang keras atau berbahaya seperti alkohol atau antiseptik yang mengandung bahan kimia keras. Cukup gunakan sabun lembut dan air untuk membersihkannya. Jika kita memiliki antiseptik yang aman, kita bisa menggunakannya setelah membersihkan luka.
5. Dapatkan Bantuan Medis Segera
Segera setelah memberikan pertolongan pertama, kita harus mencari bantuan medis. Meskipun gigitan ular sapi cenderung tidak berbahaya, sangat penting untuk mendapatkan pemeriksaan profesional. Tenaga medis dapat memastikan bahwa luka tidak terinfeksi dan memberikan perawatan yang diperlukan.
Jika kita memiliki gejala seperti pusing, mual, atau bengkak yang parah, itu adalah tanda bahwa kita perlu perawatan segera. Menghubungi layanan darurat atau pergi ke rumah sakit adalah langkah bijak untuk memastikan keselamatan kita.
Demikian penjelasan lengkap mengenai efek gigitan ular sapi serta langkah penanganannya. Semoga membantu!
(sto/rih)