Ratusan los hingga kios Pasar Karanggede Boyolali ludes terbakar. DPRD Boyolali menyatakan penyediaan pasar darurat sebagai alternatif para pedagang akan segera dikebut.
Hal itu disampaikan Ketua DPRD Boyolali, Susetya Kusuma DH, seusai berdialog dengan para pedagang di depan Pasar Karanggede. Susetya bersama rombongan tiba di lokasi sekitar pukul 13.45 WIB.
"Kami selaku Ketua DPRD Kabupaten Boyolali tadi melakukan rapat dengan TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah), untuk mengatasi permasalahan ini (kebakaran Pasar Karanggede). Ini pusat ekonomi warga Karanggede. Sebagai langkah awal kami mengusulkan membuat pasar darurat," kata Susetya di Pasar Karangede, Senin (4/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Susetya mengatakan pembahasan dengan Pemkab Boyolali terkait pasar darurat itu sudah mencapai sekitar 80 persen. Lokasi calon pasar darurat juga sudah disampaikan ke DPRD dan telah disetujui. Terkait anggarannya juga sudah dibicarakan.
"Pokoknya apapun itu nanti segera, segera untuk dibuat pasar darurat. Secepat mungkin, ini akan kita kejar terus," ujar Susetya.
Mengenai lokasi pasar darurat, ujar Susetya, ada usulan di dekat kantor Kecamatan Karanggede. Pihaknya meminta agar dinas terkait melakukan pendataan. Apakah hanya menampung pedagang yang kehilangan los dan kios saja, atau untuk semua pedagang yang terdampak.
"Yang tinggal di los berapa, yang tinggal di kios berapa, yang tinggal di pelataran berapa," ucap dia.
Mengenai pedagang yang meminta bantuan agar mereka bisa berjualan lagi, Susetya menyatakan hal itu akan diusahakan.
"Ya nanti kami usahakan. Kan ada dinas-dinas yang terkait soal bantuan, Dinas Sosial juga ada. Ya nanti kami lihat, kami akan bicara dengan bupati," pungkas Susetya.
Kerugian Ditaksir Capai Rp 5 Miliar
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Umum Karanggede, Suparmin, mengatakan kerugian materi akibat kebakaran Pasar Karanggede Boyolali ditaksir lebih dari Rp 5 miliar.
"Kalau taksiran kami di atas Rp 5 miliar. Itu dagangannya (milik pedagang) saja, belum termasuk bangunan," kata Suparmin saat ditemui di lokasi, Senin (4/11/2024).
Besarnya nilai kerugian tersebut, menurut dia, terutama dari los pedagang pakaian. Suparmin berujar, satu pedagang pakaian ada yang mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
"Minimal kalau pakaian itu Rp 50 juta pasti lah, satu kios itu," ujar dia.
Namun demikian, untuk data pasti nilai kerugian materi saat ini masih didata dan dihitung. Terkait dengan penyebab kebakaran, Suparmin mengatakan itu masih dalam penyelidikan kepolisian.
Salah seorang pedagang pakaian di Pasar Karanggede Boyolali, Muhammad Nur Hasan, mengaku orang tuanya memiliki 4 los di dalam pasar. Dua los di antaranya ikut terbakar habis.
"Macam-macam (dagangannya), ya sarung, baju koko, jarik, gorden. Banyak. Perlengkapan bayi, komplet," kata Hasan.
Dia mengaku kaget mendapat kabar Pasar Karanggede terbakar. Dia dan keluarganya dini hari tadi langsung datang ke Pasar Karanggede untuk mengecek los dagangannya di dalam pasar.
"Ke sini semua. Sempat masuk (ke losnya), tetapi ya hanya sedikit (dagangan) yang bisa diselamatkan. Karena apinya sudah besar," ujar dia.
Akibat kebakaran itu, Hasan mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 1 miliar. Sebab dagangan yang terbakar berupa kain-kain mahal seperti jarik.
"Jarik itu kan harganya dibuat rata-rata Rp 500 ribu satunya. Penjual di sini kalau mengambil dagangan dari orang tua saya. Jadi stoknya banyak," jelasnya.
Kerugian cukup besar juga dialami pedagang beras, Tri Rukayah. Minggu Wage kemarin merupakan hari pasaran Pasar Karanggede. Dia baru memasukkan banyak dagangan.
"5 ton lebih (yang terbakar). Ya beras ketan, beras premium, beras super.(Kerugian) Rp 100 juta ya lebih. Kan beras sama sembako (yang terbakar)," kata Tri.
Tri mendapat kabar pasar terbakar sekitar pukul 23.15 WIB, Minggu (3/11). Dia langsung ke lokasi, tapi tak sempat masuk karena kiosnya di dalam pasar sudah terbakar.
(dil/apl)