Solo 'Sumuk', Warga Terpaksa Pasang AC: Anak Kalau Siang Rewel

Solo 'Sumuk', Warga Terpaksa Pasang AC: Anak Kalau Siang Rewel

Tara Wahyu NV - detikJateng
Selasa, 29 Okt 2024 15:39 WIB
Asian woman drying sweat in a warm summer day
Ilustrasi Cuaca Panas. Foto: Getty Images/iStockphoto/Pheelings Media
Solo -

Sebagian warga Kota Solo mengeluhkan teriknya sinar matahari dan panasnya suhu udara sepanjang Oktober. Menurut BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, fenomena suhu tertinggi pada Oktober 2024 terjadi karena adanya gerak semu matahari dan juga perubahan cuaca.

"Di Solo panasnya mulai terasa menyengat dari jam 10.00 WIB. Puncaknya jam 13.00 WIB. Astaghfirullah, panas banget," kata Melia Ristanti (28) saat ditemui detikJateng di wilayah Kepatihan Kulon, Kecamatan Jebres, Solo, Selasa (29/102/2024) siang.

Walhasil, ibu rumah tangga itu memilih jarang keluar rumah. Sehari-hari dia banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau di rumah banyak minum air putih, sama pakai sunscreen. Di rumah ada tiga kipas angin yang menyala terus karena panas, malam juga terasa gerah," ucapnya.

Sementara itu, warga Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Mira Dwi mengaku sampai membeli pendingin udara (AC). Sebelumnya, dia cukup mengandalkan kipas angin saja.

ADVERTISEMENT

"Awal Oktober itu memutuskan untuk pasang AC. Karena punya anak kecil juga, kalau siang rewel jadinya ya udah pasang AC," ujar Mira.

"Nggak keluar rumah, karena kalau pakai motor kulitnya terasa seperti terbakar gitu," imbuhnya.

Senada juga disampaikan Via (30) salah satu pekerja swasta asal Kabupaten Boyolali. Setiap hari dia menempuh perjalanan sekira 40 menit untuk sampai di tempat kerjanya di Solo.

"Bikin bibir kering, kulit kusam, pusing karena kepanasan," kata Via.

"Antisipasinya minum air putih yang banyak, bawa kipas portabel. Ini juga sudah mulai flu karena kepanasan terus minumnya dingin," sambungnya.

Menurut prakiraan cuaca umum dari BMKG, cuaca di Kota Solo hari ini cerah berawan. "Suhu 26-33 derajat Celsius. Kelembapan udara 50-90 persen," tulis keterangan resmi BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, dikutip detikJateng, Selasa (29/10).

Diberitakan sebelumnya, BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang mengimbau masyarakat mewaspadai empat fenomena cuaca yang terjadi pada Oktober 2024. Salah satunya fenomena suhu udara maksimum. Oktober tahun lalu, suhu tertinggi tercatat mencapai 38,1 derajat celsius.

Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo mengatakan beberapa fenomena yang diprediksi akan terjadi itu karena adanya gerak semu matahari dan juga perubahan cuaca.

Yoga menjelaskan, berdasarkan data klimatologis selama 30 tahun yaitu rentang tahun 1991-2020, Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang mencatat bulan Oktober sebagai bulan dengan suhu rata-rata maksimum.

"Suhu tertinggi tercatat 39.5 derajat celsius pada Oktober 2015.Tahun 2023 tercatat 38.1 derajat celsius, artinya adanya potensi wilayah Jawa Tengah terutama bagian Pantura mencapai suhu rata-rata maksimum pada siang hari, tentunya jika cuaca cerah tidak ada tutupan awan," kata Yoga dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/9/2024).




(dil/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads