9 Siswa MI di Janti Klaten Mual-Muntah Diduga Keracunan Jajanan Mi

9 Siswa MI di Janti Klaten Mual-Muntah Diduga Keracunan Jajanan Mi

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Kamis, 24 Okt 2024 17:41 WIB
Kapolsek Polanharjo AKP Abdillah dan petugas Puskesmas di lokasi sekolah MI yang siswanya diduga keracunan mi, Kamis (24/10/2024).
Kapolsek Polanharjo AKP Abdillah dan petugas Puskesmas di lokasi sekolah MI yang siswanya diduga keracunan mi, Kamis (24/10/2024). Foto: Dok. Polsek Polanharjo, Klaten
Klaten -

Sembilan orang siswa madrasah ibtidaiyah atau MI di Desa Janti, Kecamatan Polanharjo, Klaten dilarikan ke Puskesmas Polanharjo. Siswa diduga keracunan jajanan mi yang dijual pedagang keliling.

"Sembilan anak merasakan mual dan muntah setelah jajan mi. Dilarikan ke Puskesmas," ungkap Kapolsek Polanharjo AKP Abdillah kepada detikJateng, Kamis (24/10/2024).

Dijelaskan Abdillah, kejadiannya sekitar pukul 09.30 WIB saat para siswa jajan mi waktu istirahat. Setelah merasakan mual dan muntah, mereka dilarikan ke Puskesmas untuk dirawat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Puskesmas dilakukan observasi dan diberikan perawatan sekitar setengah jam. Kondisinya langsung membaik sehingga diperbolehkan pulang," terang Abdillah.

Langkah kepolisian, sambung Abdillah, berkoordinasi dengan Puskesmas untuk mencari pedagang jajanan tersebut. Dari pedagang akhirnya diamankan sampel mi.

ADVERTISEMENT

"Saya tadi di TKP, kita amankan sampel mi. Sampel bahan itu akan dilakukan pemeriksaan laboratorium di dinas kesehatan kabupaten," imbuh Abdillah.

Terpisah, Kepala Puskesmas Polanharjo, dokter Ambar Retnoningsih menjelaskan sembilan anak kondisinya sudah membaik. Siswa langsung rawat jalan.

"Setelah kita rawat kondisinya membaik dan dipulangkan. Gejala utama awalnya mual dan muntah," kata Ambar kepada detikJateng.

Menurut Ambar, para siswa itu mengonsumsi mi pedagang keliling dengan sepeda motor. Mi tersebut jenis mi goreng.

"Mi goreng, jadi dari mi kering kemudian dipanasi air kemudian ditaburi bumbu. Sampel sudah kita kirimkan ke laboratorium Dinas kesehatan Klaten," katanya.

"Kami mengimbau kepada para pedagang untuk menjaga higienis kebersihan makanannya, mulai dari bahan sampai penyajian. Kita sudah rutin sosialisasi, inspeksi dan memberikan arahan ke pedagang untuk ditaati, apalagi banyak SD tidak memiliki kantin," imbuh Ambar.




(rih/apu)


Hide Ads