Polrestabes Semarang menyebut ada skenario di balik maraknya aksi gangster di Kota Semarang hingga aksi unjuk rasa yang melibatkan para pelajar SMK. Polisi menduga rangkaian aksi itu sengaja dilakukan untuk memecah pengamanan di masa Pilkada 2024.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, mengatakan ada beberapa peristiwa di Semarang yang beberapa waktu lalu menggemparkan dan ternyata terlihat benang merahnya. Mulai dari gangster hingga pengerahan anak SMK di demo mahasiswa.
"Ada peristiwa judi misal di Babyface, ada peristiwa gangster yang marak, ada pengerahan anak-anak SMK dalam demo. Rangkaian peristiwa itu tidak berdiri sendiri, tidak serta merta terjadi. Dilakukan secara terstruktur oleh pihak tertentu yang ingin situasi di Semarang tidak kondusif," kata Irwan di Mapolrestabes Semarang, Rabu (23/10/2034).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peristiwa-peristiwa itu sudah dicermati, sudah diskema, sudah mapping dan semua dilakukan, kami duga untuk mengalihkan fokus pengamanan untuk Pilkada," imbuhnya.
Ia menjelaskan dari berbagai rangkaian kejadian tersebut dilakukan penelusuran. Kemudian berbagai upaya dilakukan agar pergerakan itu tidak dilakukan antara lain pembubaran gangster.
"Dari rangkaian peristiwa ini bagaimana memutus mata rantai dan mengkanalisasi agar tidak berkembang. Kami minta kepada pihak yang memiliki kepentingan dan pergerakan ini agar tidak meneruskan. Apalagi pola yang dilakukan sudah mengarah ke upaya pelanggaran hukum dan mengganggu kondusivitas," ujarnya.
Sementara itu, dalam peristiwa unjuk rasa yang melibatkan para pelajar SMK, Irwan menyayangkan peristiwa tersebut. Dia menyebut, aksi para pelajarSMK yang sempat dibubarkan aparat ternyata ada unsur pengerahan. Menurutnya, para siswa itu mayoritas dari luar Kota Semarang.
"Antara lain ada tujuh siswa SMK dari Demak, tujuh dari Grobogan, ada dari Ungaran, dan lainnya. Tidak mungkin serentak bersama lakukan kegiatan jika tidak terstruktur," ucap Irwan.
Saat ini polisi masih memburu siapa di balik gerakan tersebut. "Kita kejar, butuh beberapa langkah untuk jerat layer di atasnya," kata Irwan.
(apl/dil)