Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat Jawa Tengah (Jateng) akan adanya potensi cuaca ekstrem. BMKG memperkirakan cuaca ekstrem terjadi selama 22-29 Oktober 2024.
Hal ini sebagaimana disampaikan Prakirawan Stasiun BMKG Ahmad Yani Semarang, Winda Ratri. Winda menyampaikan, potensi cuaca ekstrem muncul karena kini Jawa Tengah masih dalam masa peralihan atau pancaroba.
"Perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem beserta dampaknya seperti hujan lebat yang disertai angin kencang, puting beliung, hujan es, sambaran petir, pohon tumbang," kata Winda saat dihubungi detikJateng, Rabu (23/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Potensi cuaca ekstrem pun diperkirakan akan terjadi hingga benar-benar memasuki musim hujan. Diperkirakan, sebagian besar wilayah Jateng memasuki awal musim hujan pada Oktober 2024.
"Kalau puncak musim hujannya, sebagian besar Januari-Februari. Tapi untuk sebagian wilayah ada juga di November dan Desember, untuk daerah yang sudah mulai masuk musim hujan seperti wilayah pegunungan. Puncaknya akan lebih cepat juga daripada daerah lain yang belum masuk musim hujan," jelasnya.
Lantaran memasuki masa peralihan, dimungkinkan juga terjadi perubahan cuaca ekstrem seperti saat siang panas terik sementara saat sore langsung turun hujan dengan angin kencang.
"Memang itu mungkin salah satu termasuk karakteristik musim peralihan. Pagi, siang itu cukup terasa panas, terasa cukup gerah, nanti sore menjelang malam hari itu terjadi hujan," jelasnya.
Sementara nantinya ketika sudah memasuki musim hujan, potensi banjir dan tanah longsor yang akan giliran menghantui beberapa daerah. Oleh karenanya, ia mengimbau seluruh masyarakat untuk waspada dan selalu mengecek perkiraan cuaca serta peringatan BMKG.
"Nantinya ketika mungkin sudah masuk musim hujan, untuk potensinya banjir, banjir bandang, tanah longsor itu juga perlu diwaspadai untuk wilayah-wilayah yang sudah masuk musim hujan," paparnya.
"Apalagi di wilayah yang memang rawan longsor, rawan bencana. Ataupun daerah-daerah aliran sungai yang rawan banjir bandang," lanjutnya.
(apl/afn)