Kades Kemudo, Kecamatan Prambanan, Klaten, Hermawan Kristanto (51) dikabarkan meninggal dunia. Hermawan meninggal dunia sepulang bertugas mengurusi warganya yang ditemukan tewas di jalan kampung karena bunuh diri.
"Jam 24.00 WIB selesai bertugas mengurus warganya yang meninggal lalu pulang. Sampai rumah badannya tidak enak," ungkap Plt Camat Prambanan, Tomisila Aditama kepada detikJateng, Minggu (20/10/2024) sore.
Setelah merasakan badan tidak enak, terang Tomi, oleh keluarga membawa ke RS di Jogja. Namun setelah dirawat akhirnya meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah dibawa ke RS di Jogja meninggal dunia sekitar pukul 01.30 WIB. Memang punya riwayat jantung sebelumnya," kata Tomi.
"Sudah dimakamkan tadi pukul 14.00 WIB. Ya saya juga melayat," imbuh Tomi.
Kanit Reskrim Polsek Prambanan, Ipda Budi Hartono, membenarkan almarhum semalam bertugas mengurus jenazah warganya yang meninggal. Bahkan sejak awal kejadian penemuan jenazah pukul 19.30 WIB.
"Saya dengan Pak Kades Kemudo dari awal cek TKP sampai semalam jam 24.00 WIB ambil jenazah, Pak Kades aktif. Tapi paginya kaget dengar kabar meninggal," ungkap Budi kepada detikJateng.
"Saat mengurusi jenazah warganya yang meninggal, juga sempat berpesan kepada keluarga korban untuk sabar dan tabah," jelas Budi.
Dalam surat pemberitahuan lelayu, Hermawan meninggal dunia dalam usia 51 tahun. Meninggal pukul 01.30 WIB di RS PDHI Jogja, meninggalkan dua anak dan satu istri.
Sebelumnya diberitakan, M (30) warga Desa Kemudo, Kecamatan Prambanan, Klaten ditemukan tewas bersimbah darah dengan pisau di dekatnya Sabtu (19/10) malam. Berdasarkan penyelidikan, pria yang ditemukan tergeletak di jalan kampung itu tewas karena mengakhiri hidupnya.
"Meninggal karena mengakhiri hidup, baik dari olah TKP, hasil autopsi maupun keterangan saksi-saksi, termasuk keluarga, arahnya ke situ," jelas Kanit Reskrim Polsek Prambanan, Ipda Budi Hartono kepada detikJateng, Minggu (20/10) pagi.
Dijelaskan Budi, setelah penemuan mayat Polsek berkoordinasi dengan Polres. Jenazah dibawa RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi luar oleh dokter forensik.
"Hasilnya dari forensik hanya ditemukan satu luka sayat di leher saja. Dari olah TKP, pisau yang ditemukan merupakan pisau sendiri yang memang tajam," terang Budi.
Atas hasil penyelidikan itu, kata Budi, keluarga sudah menyatakan menerima dan membuat surat pernyataan. Jenazah juga telah diserahkan kepada keluarga disaksikan kepala desa.
"Sudah ada pernyataan dari keluarga. Tadi malam sekitar pukul 24.00 WIB sudah kita serahkan kepada keluarga dan kepala desa," imbuh Budi.
(apl/apl)