Drainase Tertutup Tanah Pembangunan Pabrik, Warga Klampok Brebes Protes

Drainase Tertutup Tanah Pembangunan Pabrik, Warga Klampok Brebes Protes

Iman Suripto - detikJateng
Kamis, 17 Okt 2024 19:12 WIB
Warga di lokasi saluran drainase yang tertutup tanah uruk pabrik, Kamis (17/10/2024).
Warga di lokasi saluran drainase yang tertutup tanah uruk pabrik, Kamis (17/10/2024). Foto: Imam Suripto/detikJateng
Brebes -

Warga Desa Klampok, Kecamatan Wanasari, Brebes, melakukan aksi protes karena saluran drainase di desa tersebut ditimbun material tanah uruk proyek pembangunan pabrik. Warga khawatir penutupan saluran ini akan berdampak pada banjir.

Ketua RW 5 Desa Klampok, Suharjo, mengatakan warga memprotes pelanggaran yang dilakukan oleh pihak perusahaan milik Eling Santoso. Pasalnya, saluran pembuangan kini sudah rata ditimbun tanah uruk.

"Di sana ada pengurukan pihak PT Irigasi pembuangan di desa kami tertimbun tanah uruk. Jadi kita antisipasi kalau turun hujan akan banjir di wilayah kami. Soalnya tertutup total sekitar antara 30 meter," kata Suharjo, Kamis (17/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia melanjutkan, warga menuntut agar pengurukan dihentikan dan saluran buangan yang tertimbun dinormalkan kembali. Sedikitnya ada 500 rumah warga yang berpotensi terkena dampak jika saluran tersebut tidak dinormalisasi. Paling dekat adalah dampak banjir, karena saat ini akan memasuki musim hujan.

"Harapannya secepatnya mohon segera dinormalisasi. Kalau tidak dipenuhi, kita akan class action demo meminta pertanggungjawaban," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Salah seorang warga Desa Klampok, Fahrudin (48) berujar, warga memprotes keras atas pengurukan saluran buangan karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Warga desa sama sekali tidak diajak bicara soal pengurukan tersebut.

"Tidak ada pemberitahuan dari PT ke warga. Tidak ada sosialisasi soal ini sebelumnya baik ke warga atau desa," tandasnya.

Menanggapi protes warga, Mutain, kuasa hukum dari Eling Santoso menegaskan bersedia melakukan normalisasi terhadap saluran air tersebut. Bahkan hari Senin pekan depan nanti pihaknya akan menurunkan alat berat untuk pengambilan tanah yang menutupi saluran air.

"Kami siap untuk melakukan normalisasi kembali saluran yang tertimbun, dan hari Senin itu sudah bisa dilaksanakan," tegas Mutain.

Dijelaskan, pihaknya sempat membangun saluran buangan sebagai pengganti saluran yang diuruk. Akan tetapi, hal itu tidak disetujui warga.

"Sebenarnya sudah dibangun saluran pengganti. Istilahnya dialihkan agar tetap ada saluran pembuangan," pungkasnya.




(afn/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads