Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Gibran Rakabuming Raka, mengunjungi Koperasi Unit Desa (KUD) Musuk, Boyolali. Kunjungan Gibran ke KUD dengan bidang usaha susu ini terkait dengan program makan siang gratis.
"Ini kan hampir tiap hari saya ngecek uji coba makan siang gratis. Salah satu item di makan siang gratis itu kan ada susu. Ya mumpung di Solo, saya wajib datang ke Boyolali," kata Gibran Rakabuming Raka kepada para wartawan usai meninjau ruang pengolahan susu di KUD Musuk, Kabupaten Boyolali, Minggu (13/10/2024).
"Dan tadi dari KUD Musuk sendiri ini sudah berpengalaman, sudah suplai ke perusahaan-perusahaan besar. Jadi kualitas susu disini sudah tidak diragukan lagi," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makan siang gratis menjadi salah satu program unggulan Prabowo-Gibran. Sebelum mereka dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden, program ini terus diuji coba di sejumlah wilayah.
Gibran menyebut program makan siang gratis ini akan membutuhkan susu yang sangat banyak. Oleh karena itu, KUD Musuk nantinya bisa menjadi salah satu partner strategis dalam penyediaan susunya.
"Tadi dari pimpinan KUD (Musuk) sudah berkomitmen ke depan akan menambah kapasitas produksi, dan sekali lagi program makan siang gratis ini membutuhkan susu yang banyak. Jadi Boyolali khususnya KUD Musuk nanti bisa menjadi salah satu partner strategis," ujarnya.
Gibran menyatakan akan menjalin kerja sama dengan KUD Musuk. Karena program makan siang gratis ini harus melibatkan banyak stakeholder, termasuk dengan petani peternak susu di Boyolali.
"O iya pasti. Yang jelas program ini harus melibatkan banyak stakeholder. Terutama dari para-para petani peternak susu yang ada di Boyolali. Ini tadi sekali lagi (KUD Musuk) sudah suplai ke perusahaan-perusahaan besar. Saya sebut saja perusahaannya, Diamond, So Good sama Garuda. Jadi sekali lagi untuk standart of quality-nya sudah tidak bisa diragukan lagi. Sudah baik," jelas dia.
Sementara itu Ketua KUD Musuk, Kuncoro, meminta Gibran agar memperhatikan kesejahteraan petani-peternak. Dia juga meminta bantuan sapi impor dan mesin pendingin susu. Sapi impor khususnya indukan diperlukan karena kualitasnya yang lebih bagus dibanding sapi lokal.
"Minta sapi impor yang unggul. Kalau sapi lokal itu rata-rata paling 10-15 liter per hari. Kalau impor itu bisa 20 sampai 40 liter per hari," katanya.
Blusukan di Pasar Ampel
Sebelum ke KUD Musuk, Gibran juga sempat blusukan ke Pasar Tradisional Ampel, Kabupaten Boyolali. Gibran menyatakan, tidak akan memindahkan pasar itu.
"Ya pagi ini tadi kita ke pasar Ampel dulu. Ada keluhan warga, keluhan pedagang pasar tentang rencana pemindahan pasar. Tapi tadi sudah kita jawab, kita berkomitmen agar pasarnya tidak perlu pindah, tapi kita revitalisasi saja," ujar Gibran Rakabuming Raka.
Gibran masuk ke pasar yang berada di Jalan Solo-Semarang itu dan berkeliling menemui para pedagang. Gibran sempat menyalami para pedagang dan bagi-bagi susu gratis.
Gibran juga sempat berdialog dan mendengarkan keluhan atau aspirasi sejumlah pedagang. Terutama terkait rencana pemindahan pasar tersebut.
Menurut Gibran, pasar merupakan pusat kegiatan ekonomi masyarakat, sehingga kalau bisa jangan sampai dipindah. Namun, direvitalisasi sehingga nyaman untuk pedagang dan pengunjung.
"Sekali lagi, sama seperti yang saya lakukan di Solo. Pasar-pasar yang sebelumnya becek, tidak nyaman untuk pembeli, tidak nyaman untuk pedagang, kita revitalisasi," kata Gibran.
"Sekali lagi pusat kegiatan ekonomi jangan sampai dipindah, kalau bisa malah diperbaiki, diperbesar, diperbaiki lagi fasilitasnya jangan sampai becek, parkirnya diperbanyak. kebersihannya dijaga. Saya kira tadi para pedagang setuju semua. Jadi insyaallah nanti ke depan bisa kita tindak lanjuti lagi," pungkasnya.
(aku/ams)