8 Tips Jika Tersesat di Hutan Saat Mendaki Gunung

8 Tips Jika Tersesat di Hutan Saat Mendaki Gunung

Nur Umar Akashi - detikJateng
Kamis, 10 Okt 2024 16:23 WIB
Orang di tengah hutan saat mendaki gunung
Ilustrasi tersesat di hutan saat mendaki gunung. (Foto: Freepik/freepik)
Solo -

Mendaki gunung adalah hobi menyenangkan dan memorable bagi banyak orang. Namun, ada kalanya, seorang pendaki tersesat di hutan lereng gunung. Lalu, apa yang harus dilakukan? Berikut ini sejumlah tipsnya.

Biasanya, seseorang akan mendaki gunung dalam kelompok, baik kecil maupun besar. Dengan bergerak bersama, seseorang bisa lebih aman, baik dari bahaya binatang buas, kehilangan arah, maupun marabahaya lain.

Namun, hari nahas tidak ada yang tau. Bahkan, pendaki paling berpengalaman sekali pun, bisa jadi pernah menemukan dirinya tersesat di hutan gunung. Bila hal ini bisa menimpa pendaki 'senior', apalagi pendaki 'junior', bukan?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, sebelum mulai mendaki, detikers perlu mempelajari hal-hal yang mestinya diketahui, salah satunya adalah tips jika tersesat di hutan saat mendaki gunung. Berikut ini detikJateng siapkan pembahasan ringkasnya.

Kumpulan Tips Bila Tersesat di Hutan Gunung

Dirangkum dari laman Montana Hiking Trails, Appalachian Mountain Club, dan West Virginia Division of Natural Resources, beberapa tips jika tersesat di hutan gunung adalah:

ADVERTISEMENT

1. Jangan Panik

Sebenarnya, wajar jika seseorang merasa panik saat sadar dirinya telah ketinggalan rombongan atau masuk area yang tak dikenal di gunung alias tersesat. Namun, detikers harus segera menyingkirkan perasaan panik ini. Salah satu caranya adalah dengan mengingat, bahwasanya banyak orang yang dahulu pernah tersesat bisa selamat.

Faktanya, selama rentang 1992 dan 2007, terdapat lebih dari 65.439 kasus pencarian dan penyelamatan. Dari angka tersebut, hanya 2.659 yang berujung kematian. Artinya, kamu punya peluang sebesar 96% untuk berhasil pulang ke rumah.

2. Tiup Peluit yang Dibawa

Selanjutnya, detikers bisa langsung meniup peluit yang dibawa. Caranya, cukup bunyikan peluit dengan tiga tiupan pendek. Hal ini adalah sinyal bahaya universal. Jika kebetulan ada rombongan lain di sekitarmu, mereka akan langsung dengar dan berupaya mencarimu. Selain peluit, benda-benda lain juga bisa digunakan, seperti senter.

3. Tandai Wilayah Tempatmu Berada

Karena kamu sedang dalam posisi tersesat, tentunya detikers ingin agar bisa terlihat sejelas mungkin. Dengannya, regu pencari bisa dengan mudah mendeteksi lokasimu. Lantas, apa yang harus dilakukan?

Dalam kasus tersesat di hutan pegunungan, kamu bisa coba menggantung pakaian berwarna cerah di pohon. Tak hanya pakaian, kantong atau benda apa pun lainnya yang punya mencolok bisa ditaruh sebagai tanda.

Pada malam hari, buat juga api unggun. Selain memberikanmu kehangatan untuk menjaga suhu tubuh, api unggun akan mengeluarkan nyala terang dan asap yang bisa dilihat dari jarak jauh. Hal ini akan memampukan tim pencari untuk segera melacakmu. Namun, sebelum membuat api unggun, pastikan kondisi di sekitar aman, ya!

4. Bangun Perkemahan

Bila detikers adalah seorang pendaki pemula atau tidak yakin dengan kemampuan navigasi diri sendiri, membangun perkemahan sederhana adalah pilihan terbaik. Sebab, menembus hutan gelap gulita tanpa panduan justru akan mempersulit pencarian dalam banyak kasus.

Segera cari lokasi yang strategis untuk kemahmu. Bila membawa tenda, kamu bisa segera mendirikan benda tersebut. Jika kebetulan tidak membawa tenda, carilah tempat berteduh alami, seperti di bawah pohon lebat atau gua jika ada.

5. Lanjutkan Perjalanan, Jika...

Sebagaimana telah disinggung sekilas sebelumnya, jika detikers yakin dengan kemampuan navigasi yang dipunya, teruslah berjalan. Namun, sebelum itu, kamu perlu membuat rencana perjalanan terlebih dahulu.

Misalnya, kamu bisa memeriksa kompas dan peta untuk menentukan arah. Umpamanya, dari peta, detikers melihat adanya semacam perkampungan kecil di wilayah Selatan. Segera, pakai kompas dan berjalanlah ke arah tersebut.

6. Ikuti Sungai ke Arah Bawah

Salah satu tips penting yang harus selalu detikers perhatikan adalah adanya sungai atau aliran air. Sebab, umumnya, perkampungan manusia yang berada di lereng gunung terletak dekat aliran air atau sungai. Oleh karena itu, cobalah untuk mendengarkan suara air terlebih dahulu.

Bila berhasil menemukan asal suara air, ikuti alurnya ke arah bawah. Namun, dalam perjalanannya, pastikan untuk menjaga jarak dari sungai tersebut, setidaknya sekitar 100 kaki (kurang lebih 30 meter). Hal ini bertujuan untuk menghindari kontak dengan satwa liar, terpeleset, atau terhalang tebing.

7. Coba Berjalan Menuju setiap Penjuru Mata Angin

Dalam kondisi buntu, dalam artian, tidak ada kompas, peta, ataupun sungai untuk menuntun, detikers bisa mencoba tips nomor tujuh ini. Caranya, kamu bisa berjalan menuju setiap arah mata angin selama 5 menit terhitung dari perkemahan.

Saat melakukannya, ingatlah untuk selalu meninggalkan penanda atau jejak, misalnya dengan cabang pohon. Contoh mudahnya, kamu bisa coba menuju arah yang menurutmu punya peluang mengarah ke tempat penting.

Tempuh perjalanan selama 5 menit. Kemudian, ketika tidak menemui titik terang, segera kembali ke perkemahan. Lalu, ulangi lagi dengan cara yang sama ke arah berlainan. Tipsnya, saat melakukan hal ini: tetap tenang dan berpikir positif.

8. Jaga Tubuh Senantiasa Hangat

Di samping menjaga pikiran untuk tetap jernih, fokus, dan positif, detikers perlu membuat tubuh tetap hangat. Pasalnya, hipotermia (hypothermia) bisa terjadi kapan saja, bahkan dalam cuaca sedang alias tidak dingin.

Apa itu hipotermia? Dirujuk dari WebMD, hipotermia adalah penurunan suhu tubuh yang berbahaya. Biasanya, kondisi ini disebabkan paparan suhu dingin yang terlalu lama. Untuk mencegah kondisi ini terjadi, apa yang bisa dilakukan?

Pastikan untuk memakai pakaian berlapis. Selimut yang dibawa juga bisa menjadi tambahan bagus untuk menjaga tubuh tetap hangat. Perlu diingat, selain hipotermia, hipertermia (suhu tubuh terlalu panas) juga bisa terjadi sehingga perlu diwaspadai.

Nah, itulah delapan tips yang bisa detikers perhatikan bila tersesat di hutan saat mendaki gunung. Sebagai pengingat, kondisi gunung dan alam yang berbeda mungkin memerlukan tindakan yang berbeda pula. Semoga bermanfaat!




(sto/cln)


Hide Ads