Mengapa Pluto Tidak Lagi Termasuk Planet di Tata Surya? Ini Penyebabnya

Mengapa Pluto Tidak Lagi Termasuk Planet di Tata Surya? Ini Penyebabnya

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Selasa, 08 Okt 2024 18:26 WIB
Potret Pluto, Mantan Planet yang Kini Cuma Komet
Ilustrasi Pluto. (Foto: NASA)
Solo -

Pluto sempat masuk sebagai salah satu planet di dalam tata surya, tetapi status tersebut saat ini sudah dicabut. Pluto kini dikategorikan sebagai planet kerdil atau dwarf planet. Tahukah kamu mengapa Pluto tidak lagi termasuk planet di tata surya, detikers?

Dikutip dari laman resmi National Aeronautics and Space Administration (NASA), tata surya kita memiliki delapan planet, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Selain itu, ada juga lima planet kerdil, yaitu Ceres, Pluto, Haumea, Makemake, dan Eris.

Lantas, mengapa Pluto tidak lagi termasuk planet dalam tata surya? Mari kita simak penjelasan lengkap berikut ini yang dihimpun dari laman NASA, Library of Congress, Britannica, dan Space.com!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Penemuan Pluto

Pluto ditemukan pada 18 Februari 1930 oleh astronom Clyde W Tombaugh di Lowell Observatory, Arizona. Penemuan ini terjadi selama periode pencarian planet yang intens. Seorang ilmuwan bernama Percival Lowell telah memulai pencarian Planet X pada tahun 1906. Ia mendirikan observatorium dan mencari planet kesembilan yang diduga ada di luar Neptunus. Namun, pencarian ini terhenti setelah kematian Lowell pada tahun 1916.

Setelah penantian lama, pencarian untuk Planet X dilanjutkan pada tahun 1929. Clyde Tombaugh, yang baru berusia 23 tahun, ditugaskan untuk memotret langit malam dengan menggunakan dua foto yang diambil dua minggu terpisah.

ADVERTISEMENT

Dengan alat bernama blink comparator, ia membandingkan foto-foto tersebut untuk mencari objek yang bergerak. Pada 18 Februari 1930, Tombaugh menemukan objek yang bergerak pada foto yang diambil pada 23 dan 29 Januari.

Setelah mendapatkan foto konfirmasi, berita tentang penemuan Pluto segera tersebar di seluruh dunia. Lowell Observatory menerima lebih dari 1.000 saran nama untuk objek baru tersebut.

Nama 'Pluto' diajukan oleh Venetia Burney, seorang gadis berusia sebelas tahun dari Oxford, Inggris. Venetia memilih nama ini karena ia merasa bahwa dewa bawah tanah dalam mitologi Romawi itu cocok untuk sebuah dunia yang gelap dan dingin. Nama Pluto diumumkan secara resmi pada 1 Mei 1930, dan Venetia menerima penghargaan sebesar lima pound (Β£5) sebagai tanda terima kasih.

Mengapa Pluto Tidak Termasuk Planet di Tata Surya?

Pada tahun 2006, International Astronomical Union (IAU) mengambil keputusan untuk menurunkan status Pluto dari planet kesembilan menjadi salah satu dari lima 'planet kerdil'. Keputusan ini mengejutkan banyak orang dan memicu protes di seluruh dunia. Banyak orang merasa bahwa perubahan ini mengubah tradisi dan sejarah, tanpa benar-benar memahami alasan ilmiah di baliknya.

Definisi planet yang baru disepakati pada tahun 2006 menjelaskan bahwa planet adalah objek langit yang cukup besar untuk berbentuk bulat karena gravitasi dan mampu membersihkan orbitnya dari objek lain. Namun, Pluto tidak memenuhi kriteria ketiga ini. Meskipun Pluto cukup besar untuk menjadi bulat, ia tidak cukup besar untuk membersihkan daerah di sekitarnya dari objek lain.

Penemuan Pluto pada tahun 1930 oleh Clyde Tombaugh dianggap sebagai penemuan yang penting, tetapi orbit Pluto yang tidak biasa menjadi tanda tanya. Orbitnya sangat elips dan kadang-kadang lebih dekat ke Matahari daripada Neptunus. Seiring berjalannya waktu, para ilmuwan menemukan lebih banyak objek di sekitarnya, termasuk Eris, yang tampaknya lebih besar dari Pluto.

Dengan penemuan objek-objek ini dan definisi baru yang ditetapkan oleh IAU, banyak yang menyadari bahwa Pluto tidak bisa dianggap sama dengan planet-planet lain di tata surya. Saat ini, tata surya kita terdiri dari delapan planet, dan Pluto diakui sebagai planet kerdil, menandai perubahan penting dalam pemahaman kita tentang alam semesta.

Apa Itu Planet Kerdil?

Planet kerdil adalah istilah yang didefinisikan oleh International Astronomical Union (IAU) untuk objek langit yang mengorbit Matahari. Sebuah planet kerdil memiliki massa yang cukup sehingga bentuknya dipengaruhi oleh kekuatan gravitasi, membuatnya berbentuk elipsoid. Namun, planet kerdil tidak dapat membersihkan daerah di sekitarnya dari objek lain.

IAU menetapkan tiga kriteria untuk sebuah planet berukuran penuh. Pertama, planet harus mengorbit Matahari. Kedua, planet harus memiliki massa yang cukup untuk membentuk bentuk bulat akibat tekanan gravitasi. Ketiga, planet harus sudah 'membersihkan lingkungan' di sekitarnya.

Pluto memenuhi dua dari tiga kriteria tersebut. Namun, Pluto tidak dapat mengklaim daerah di sekitarnya, yang berarti masih ada banyak objek lain di orbitnya, termasuk objek di sabuk Kuiper yang dikenal sebagai plutinos. Dengan kata lain, Pluto berbagi ruang orbitnya dengan objek lain yang berukuran hampir sama, yang menjadikannya planet kerdil.

Jadi, sudah tahu mengapa Pluto tidak termasuk planet di tata surya, detikers? Semoga penjelasan di atas bermanfaat!




(sto/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads