Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Seorang mahasiswa berinisial F (20) itu ditemukan tewas gantung diri di kamar kosnya di Gang Pisang Kelurahan Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang. Kejadian ini menggemparkan warga sekitar dan viral di medial sosial.
Kabar penemuan mayat mahasiswa asal Pontianak itu viral usai diunggah di media sosial. Salah satu akun yang mengunggah kabar tersebut yakni akun Instagram @infokejadian_semarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seorang mhswa ditemukan ngndt di kamar kos daerah Sekaran Unnes. KTP Kalimantan Barat, Kab. Kuburaya. Sudah ditangani jajaran kepolisian," tulis akun @infokejadian_semarang, dikutip detikJateng, Jumat (4/10/2024).
Salah seorang tetangga kos korban, Tri (48) menerangkan, korban ditemukan meninggal oleh penjaga kos. Tri menyebut kejadian ini diketahui habis Magrib.
"Setahu saya (kejadian) habis Maghrib. Ada ramai-ramai habis Maghrib. Saya kan awalnya nggak ngeh karena masih jualin konsumen. Di sana ada Pak RT dan pengelola kos," kata Tri saat ditemui awak media di kedai mi ayamnya.
"Katanya ada 'gini' (bunuh diri). Yang gini namanya F, mahasiswa," sambung Tri.
Tri menceritakan, korban ditemukan bunuh diri saat pengelola mengecek kondisi kamar korban. Ini bermula dari kecurigaan pengelola curiga karena hingga Maghrib, lampu kamar korban tak kunjung menyala.
Selain itu, F juga diketahui tidak keluar kamar seharian. Hal ini semakin menambah kecurigaan pengelola hingga akhirnya mengecek langsung kamarnya.
"Kecurigaannya katanya sampai Maghrib kok lampunya nggak nyala. Seharian nggak keluar. Karena hari Rabu masih beraktivitas, masih ngantar Shopeefood," jelasnya.
Ia pun membenarkan bahwa korban juga meninggalkan surat wasiat seperti yang beredar di media sosial. Kini, surat wasiat itu telah dibawa pihak berwajib.
"Anaknya baik, pinter, kadang juga jajan di sini. Nggak ada stress, anaknya saya lihat happy. Ya awalnya saya nggak percaya," jelasnya.
Kecurigaan Keluarga
Kakak kandung korban, Dedi (27) mengatakan, terakhir berkomunikasi dengan adiknya pada Sabtu (28/9) pun mengaku terkejut mendengar kabar adiknya tewas bunuh diri.
"Biasanya di-WA balas, tapi ini di-Wa Bapak nggak balas, di-chat kakaknya nggak. Bapak suruh Ibu kos coba crosscheck dulu. Kok lampu mati nggak kayak biasanya," terangnya.
"Digedor-gedor Ibu Kos lewat pintu belakang, kok ada tali di pintu. Pas didobrak kebuka pintunya, keluar kakinya, ternyata sudah bunuh diri," sambungnya.
Ia mengaku tak mengetahui alasan adik bungsunya itu memutuskan untuk menyudahi hidupnya. Namun, secara tegas ia membantah dugaan yang beredar di media sosial bahwa adiknya terlilit pinjaman online (pinjol) atau judi online (judol).
"Polisi dan forensik mengatakan memang pure bunuh diri. Alasan untuk bunuh diri itu kita dari keluarga sama sekali nggak ada yang tahu kenapa bisa bunuh diri. Tetapi memang ada surat ditinggalin," tuturnya.
"Untuk pinjol, adik saya nggak pernah pinjol. Bahkan adik saya bendahara dan dipercaya megang duit Rp 16 juta, karena anak ini benar-benar nggak neko-neko. Dan pada akhirnya uang itu memang kembali," imbuh Dedi.
(apl/apl)