Tiga pemuda yakni MAN (16), DSA, dan NIS menjadi korban pengeroyokan di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. Akibat kejadian itu, MAN dinyatakan meninggal dunia usai menjalani perawatan di rumah sakit.
Terkait kejadian itu, Kepala Desa Plumbon, Eko Hariyanto, menyebut ada beberapa versi yang muncul dari awal mula kejadian tersebut.
"Ada dua versi itu, yang pertama tawuran antar dua geng, entah lari ke sini atau seperti apa. Yang kedua karena jatuh lalu dibawa ke sini. Saya tidak tahu meninggalnya karena dihajar dulu, atau jatuh, nanti biar pihak medis yang menjawab," kata Eko saat ditemui di Balai Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Kamis (3/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara versi lain, lanjut Eko, ada warga yang melihat korban menyeret benda sehingga mengeluarkan percikan api. Hal itu kemudian memancing perhatian warga.
"Ada yang bilang, menyeret benda hingga keluar percikan api. Orang mungkin mengiranya itu pedang. Mungkin itu juga bisa jadi pemicu," ujarnya.
"Tapi di video ada jaring ikan, atau apa itu. Kita tidak tahu, keseret apa sengaja di seret, kita tidak bisa menjawab itu," sambungnya.
Eko mengatakan, kejadian itu tersebut terjadi pada Minggu (29/9) sekira pukul 02.00 WIB. Saat itu, kondisi di TKP timur palang kereta api Desa Plumbon tengah sepi.
Terlebih kawasan tersebut merupakan tempat usaha, dan pasar. Hanya ada beberapa rumah yang ditinggali warga.
"Jam segitu biasa tidak ada (aktivitas). Jam 3-an ke atas baru pedagang siap-siap," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit, masih irit bicara perihal kasus tersebut. Saat disinggung kondisi dua korban yang mengalami luka-luka, Sigit hanya menjawab untuk memohon waktu.
"Mohon waktu mas," jawab Sigit, saat dihubungi detikJateng, Rabu (2/10) malam.
Termasuk saat ditanyai terkait berapakah jumlah saksi yang sudah diperiksa dalam perkara tersebut.
"Nanti akan di info mas," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, tiga orang pemuda inisial MAN (16), DSA, dan NIS menjadi korban pengeroyokan di Plumbon, Mojolaban, Sukoharjo. Akibat kejadian itu, MAN meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Pihak keluarga korban pun mendesak adanya pengusutan kasus tersebut. Mereka melaporkan kasus ini ke Mapolres Sukoharjo pada Selasa (1/10).
Kuasa hukum keluarga korban, Ratno Agustio Hortomo, mengatakan saat itu korban hendak pergi mancing. Akibat kasus tersebut, MAN meninggal dunia di rumah sakit pada Senin (30/9). Sementara dua korban lainnya masih menjalani perawatan di Rumah Sakit.
"Dari hasil yang kita peroleh, buktinya berupa video maupun chat itu, diketahui korban sempat menjadi korban pelampiasan kekerasan dari beberapa oknum. Kekerasan itu yang mengakibatkan 3 orang korban. Satu korban meninggal dunia, waktu Senin pagi di Rumah Sakit Kustati, dua korban lagi masih dirawat dan kondisinya kritis di ICU," kata Ratno, kepada awak media di Masjid At-Ta'awun, Kelurahan Mandan, Kecamatan/kabupaten Sukoharjo, Selasa (1/10).
(apl/ahr)