Jasad Zidan (17) bocah kakak-beradik yang terseret arus di Pantai Kemiren, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap ditemukan tim SAR gabungan. Jasad Zidan mengambang tak jauh dari jasad adiknya Mukti (12) yang sudah ditemukan lebih dahulu pada pagi tadi.
Kepala Basarnas Cilacap, M Abdullah, menjelaskan tim SAR gabungan mengevakuasi jasad Zidan sekitar pukul 16.45 WIB.
"Lokasi penemuan Zidan ini masih di sekitar lokasi ditemukannya Mukti. Yaitu 400 meter ke arah selatan dari lokasi kejadian dan korban ditemukan mengambang di permukaan air," kata Abdullah dalam siaran persnya, Minggu (22/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai ditemukan tim SAR gabungan langsung membawa korban ke rumah keluarganya di Jalan Baruna Timur X RT 02 RW 16, Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan.
"Tim SAR gabungan kemudian mengevakuasi dan membawanya langsung kerumah duka untuk diserahkan kepada pihak keluarga," terangnya.
Abdullah menyebut dengan telah ditemukannya kedua korban, maka operasi pencarian di Pantai Kemiren resmi ditutup.
"Kami ucapkan terimakasih, berkat usaha dan sinergi dari unsur SAR yang terlibat semua, operasi ini dapat berjalan dengan lancar," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, dua remaja asal Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan, dilaporkan hilang terseret arus saat bermain di Pantai Kemiren, Kabupaten Cilacap. Keduanya merupakan Kakak-Adik.
Kepala Kantor SAR Cilacap, M Abdullah menjelaskan pihaknya mendapat laporan adanya dua orang terseret arus pada sore tadi.
"Telah terjadi kondisi membahayakan manusia (kmm) dua orang anak terseret ombak hingga ke tengah laut sekitar pukul 17.15 WIB," kata Abdullah dalam siaran persnya, Jumat (20/9).
Dari keterangan saksi, kejadian bermula dari lima orang anak sedang bermain di sekitar Pantai Kemiren. Tiba-tiba ombak besar datang menyeret Mukti (12).
"Kakaknya bernama Zidan (15) berusaha menolong namun tidak terselamatkan. Sehingga keduanya ikut terseret ombak," terangnya.
Jasad Mukti kemudian berhasil ditemukan Tim SAR gabungan pada pukul 05.45 WIB pagi tadi. Ia ditemukan mengambang oleh masyarakat yang sedang beraktivitas.
"Informasi tersebut berawal dari masyarakat yang sedang beraktivitas bahwa terlihat jenazah mengapung di sekitar Perairan Kemiren," kata Abdullah melalui siaran persnya, Minggu (22/9).
"Selanjutnya tim langsung menuju ke lokasi dan benar bahwa jenazah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia" lanjut dia.
Ia mengungkapkan jasad Mukti ditemukan berjarak sekitar setengah kilometer dari awal dilaporkan hilang.
"Kurang lebih 400 meter ke arah selatan dari lokasi kejadian," terangnya.
(apl/apl)