11 Mitos dan Fakta Jalan Kaki, Benarkah Bisa Kecilkan Perut Buncit?

11 Mitos dan Fakta Jalan Kaki, Benarkah Bisa Kecilkan Perut Buncit?

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Minggu, 22 Sep 2024 09:36 WIB
Ilustrasi jalan kaki
Ilustrasi jalan kaki. Foto: Getty Images/Visual Art Agency
Solo -

Belakangan ini, tren jalan kaki meningkat di kalangan masyarakat. Berkat media sosial, masyarakat menjadi lebih peduli dengan kesehatan, salah satunya adalah dengan memperbanyak langkah harian. Karena tren ini pula, ada sejumlah mitos dan fakta jalan kaki yang menyebar dari mulut ke mulut.

Konon, berjalan kaki dapat mengecilkan perut buncit. Selain itu, ada juga kampanye yang mengajak kita untuk berjalan kaki 10.000 langkah dalam sehari. Namun, ada pula yang beranggapan bahwa jalan kaki tidak lebih baik dibandingkan berlari. Apakah semua ini mitos atau fakta?

Temukan jawabannya dengan menyimak penjelasan yang dihimpun dari laman Everyday Health, The Lexington Medical Center, dan Healthline berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mitos Jalan Kaki

Mari kita mulai dengan mengetahui apa saja mitos yang berkembang di masyarakat tentang berjalan kaki. Ini dia penjelasannya!

1. Jalan Kaki Harus 10.000 Langkah Sehari

Banyak orang percaya bahwa mencapai 10.000 langkah per hari adalah wajib untuk mendapatkan manfaat kesehatan. Namun, angka ini sebenarnya berasal dari kampanye pemasaran, bukan dari bukti ilmiah yang solid.

ADVERTISEMENT

Meskipun langkah lebih banyak memang berkorelasi dengan manfaat lebih besar, tidak ada jumlah langkah harian minimum yang disarankan untuk kesehatan yang optimal.

2. Jalan Kaki Tidak Membantu Menurunkan Berat Badan

Ada anggapan bahwa jalan kaki tidak efektif untuk menurunkan berat badan. Faktanya, jalan kaki membakar kalori dan dapat membantu dalam penurunan berat badan, terutama jika dilakukan secara teratur.

Jalan kaki juga membantu membangun massa otot, yang meningkatkan metabolisme tubuh. Pada akhirnya, jalan kaki secara rutin membantu pembakaran kalori lebih efisien.

3. Harus Berjalan Kaki Satu Sesi Langsung

Banyak masyarakat yang percaya bahwa kita harus berjalan selama 30 menit atau lebih secara terus-menerus untuk mendapatkan manfaat. Namun, berjalan dalam sesi yang lebih pendek, seperti tiga kali 10 menit, sama efektifnya. Bahkan, berjalan sebentar setiap jam dapat membantu mengimbangi efek negatif dari duduk terlalu lama.

4. Lebih Baik Berlari Dibandingkan Jalan Kaki

Beberapa orang berpikir bahwa berlari selalu lebih baik daripada berjalan. Padahal, jalan kaki lebih ringan bagi tubuh dan dapat dilakukan oleh lebih banyak orang tanpa risiko cedera yang besar. Selain itu, jalan kaki pada kecepatan tertentu bisa membakar kalori yang sama banyaknya seperti berlari pada kecepatan yang sama.

5. Hasil Baru Terlihat dengan Metode Interval

Interval dapat membantu membakar kalori lebih cepat, tetapi tidak wajib untuk mendapatkan manfaat kesehatan. Jalan kaki dengan kecepatan yang konsisten juga efektif untuk membakar kalori dan meningkatkan kesehatan. Yang paling penting adalah kita menikmati aktivitas tersebut, sehingga lebih mungkin untuk terus melakukannya secara rutin.

Fakta Jalan Kaki

Kalau sudah mengetahui sejumlah mitosnya, sekarang mari kita simak fakta-fakta di balik aktivitas berjalan kaki berikut ini!

1. Jalan Kaki Membantu Mengontrol Gula Darah

Jalan kaki dapat membantu menurunkan kadar gula darah dengan memicu otot untuk menyerap glukosa dari darah. Berjalan setelah makan sangat efektif untuk mengurangi lonjakan gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin dalam jangka panjang. Ini penting untuk mencegah diabetes tipe 2 dan komplikasinya.

2. Jalan Kaki Meningkatkan Suasana Hati

Tidak hanya baik untuk fisik, jalan kaki juga bermanfaat untuk kesehatan mental. Aktivitas fisik seperti jalan kaki dapat meningkatkan produksi hormon yang meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres. Berjalan secara teratur juga dapat meningkatkan energi dan membantu kita merasa lebih bahagia dan rileks.

3. Kalori Lebih Banyak Terbakar Jika Jalan Kaki Lebih Cepat

Semakin cepat kita berjalan, semakin banyak kalori yang terbakar. Intensitas yang lebih tinggi pada jalan kaki, seperti berjalan dengan lebih cepat atau di medan yang menanjak, dapat meningkatkan pembakaran kalori secara signifikan. Ini penting jika tujuan kita adalah penurunan berat badan atau meningkatkan kebugaran.

4. Silent Walking Bermanfaat untuk Kesehatan Mental

Silent walking atau berjalan tanpa gangguan, seperti tanpa musik atau percakapan, dapat menjadi bentuk meditasi. Manfaatnya pun besar untuk jasmani dan rohani.

Aktivitas tersebut membantu mengurangi stres, meningkatkan fokus, dan memungkinkan kita untuk lebih merasakan lingkungan sekitar. Namun, jika mendengarkan musik atau podcast memotivasi kamu untuk berjalan lebih sering, itu juga baik untuk dilakukan.

5. Lebih Baik Berjalan Kaki di Luar Ruangan

Berjalan di luar ruangan menawarkan keuntungan tambahan dibandingkan berjalan dengan treadmill di dalam ruangan. Lingkungan alam dan perubahan medan dapat meningkatkan detak jantung dan membuat aktivitas terasa lebih menyenangkan. Namun, jika tidak memungkinkan untuk berjalan di luar ruangan, berjalan di dalam ruangan tetap memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.

6. Jalan Kaki Membantu Kecilkan Perut

Jalan kaki bisa membantu kita mengurangi perut buncit. Lemak di sekitar perut, yang dikenal sebagai lemak visceral, sering dikaitkan dengan risiko penyakit seperti diabetes dan penyakit jantung. Salah satu cara efektif untuk mengurangi lemak ini adalah dengan melakukan latihan aerobik secara rutin, seperti jalan kaki.

Penelitian menunjukkan bahwa berolahraga tiga kali seminggu selama 30-60 menit dapat mengurangi lemak visceral. Jalan kaki, terutama jika dilakukan secara teratur dan diiringi pola makan yang terkontrol, bisa membantu mengecilkan perut buncit dan meningkatkan kesehatan kita secara keseluruhan.

Nah, itulah sederet mitos dan fakta jalan kaki yang penting untuk kita ketahui. Semoga bermanfaat, detikers!




(par/par)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads