Mengenal Koboi: Sejarah, Budaya, Filosofi, dan Akhir Eranya

Mengenal Koboi: Sejarah, Budaya, Filosofi, dan Akhir Eranya

Anindya Milagsita - detikJateng
Jumat, 20 Sep 2024 14:55 WIB
Ilustrasi koboi
Ilustrasi koboi. (Foto: Freepik/freepik)
Solo -

Bagi sebagian besar orang istilah koboi mungkin tidak asing lagi terdengar di telinga. Namun, mungkin tidak sedikit yang menyimpan rasa penasaran mengenai sejarah bermulanya koboi hingga hal-hal yang berkaitan dengan sosok tersebut.

Menurut KBBI, koboi memiliki dua definisi yang berbeda. KBBI mendefinisikan koboi sebagai penggembala sapi yang menaiki kuda (di Amerika). Kemudian koboi juga dapat diartikan sebagai orang yang bertindak seenaknya sendiri.

Meskipun begitu, penggambaran koboi yang selama ini dikenali oleh sebagian besar orang adalah sosok yang kerap terlibat pertempuran dan memakai atribut yang khas. Oleh sebab itu, kisah mengenai koboi menarik untuk diketahui oleh setiap orang.

Lantas seperti apa penggambaran koboi yang sebenarnya di dunia nyata? Simak rangkuman informasinya berikut ini, ya.

Apa Itu Koboi?

Selain definisi yang telah dipaparkan di dalam KBBI, terdapat pengertian koboi lainnya yang perlu diketahui oleh setiap orang. Merriam Webster mendefinisikan koboi sebagai seseorang yang memelihara ternak atau kuda. Namun, koboi juga dapat diartikan sebagai seorang pemain rodeo dan orang yang memiliki sifat-sifat tertentu. Sebut saja ceroboh, agresif, hingga mandiri.

Sementara itu, dikutip dari laman Britannica, koboi adalah seorang penunggang kuda yang terampil dalam menangani ternak yang dapat dijumpai di wilayah Amerika Serikat bagian barat. Kemudian koboi juga dikenal sebagai seorang pekerja yang menekuni industri peternakan di wilayah barat trans-Mississippi. Menariknya, koboi juga erat kaitannya dengan tokoh romantis yang kerap muncul di cerita rakyat yang berkembang di Amerika Serikat.

Sejarah Koboi

Meskipun koboi kerap identik dikaitkan dengan tokoh fiksi, ternyata ada sejarah yang melatarbelakangi terbentuknya sosok ini. Masih mengacu dari sumber yang sama, koboi disebut juga sebagai vaquero atau buckaroos. Sekitar tahun 1820 koboi kerap dijumpai di sejumlah peternakan Texas.

Pada saat itu para koboi memiliki keterampilan yang mumpuni dalam beternak. Mereka dapat menggunakan tali kekang, taji, besi cap, hingga pelana dengan baik. Bahkan kehadiran koboi dapat menunjang perekonomian Texas di masa itu.

Perkembangan koboi berlanjut di tahun 1865 yang mana saat itu ada begitu banyak orang yang sengaja diperbudak untuk memberikan keuntungan dengan beternak sapi. Selain memberikan keuntungan bagi wilayah Texas, para koboi juga menyebar di berbagai wilayah lain. Sebut saja Kanada hingga area Pegunungan Rocky.

Kehadiran koboi sebagai peternak sapi tidak hanya mampu membuat roda perekonomian di wilayah tersebut berjalan dengan baik, tetapi memberikan kehidupan yang baik bagi para koboi itu sendiri. Tercatat ternak yang dapat dikelola oleh para koboi pada saat itu biasanya berjumlah 2.500 ekor untuk tiap 8-12 koboi.

Sementara itu, dirangkum dari laman History, Amerika Serikat telah membangun rel kereta api yang memudahkan para koboi untuk mengekspansi ternak sapi yang dikelola. Tidak hanya terlibat di dalam peternakan saja, tetapi para koboi juga ikut membawa ternak-ternak yang mereka tangani agar dapat dijual di berbagai penjuru negeri.

Akhir Era Koboi

Lantas bagaimana kisah akhir era koboi yang sempat mengalami masa keemasannya? Masih merujuk dari sumber yang sama, era legendaris koboi diperkirakan berakhir sejak tahun 1890 ke atas. Hal ini dikarenakan adanya konflik kepemilikan tanah yang menyebar di pemukiman warga setempat.

Bukan hanya itu saja, konsumsi daging sapi yang terus menerus meningkat, ternyata tidak sejalan dengan jumlah yang dihasilkan oleh para koboi. Tercatat sekitar tahun 1886-1887 ada ribuan sapi mati karena musim dingin yang terlalu ekstrem. Meskipun sebagian koboi masih tetap bertahan di tengah kesulitan yang terjadi, tetapi tidak sedikit di antara mereka yang memilih meninggalkan kehidupan sebagai peternak.

Meskipun era koboi telah berakhir, tetapi popularitas mereka sebagai tokoh fiksi ternyata terus mengalami peningkatan. Tercatat karakter koboi banyak digunakan pada karya-karya fiksi yang mendapatkan popularitas di abad ke-19 dan ke-20. Bahkan, tidak sedikit karya mengenai koboi yang menggambarkan karakter ini sebagai pahlawan yang memiliki sifat mandiri dan terampil.

Budaya Koboi

Koboi ternyata juga menyimpan budaya tersendiri yang tak kalah menarik untuk diketahui. Menurut jurnal 'Perancangan Karakter untuk Film Animasi 3D Berjudul Wild Wild West' karya Indradi Seno, ciri khas yang dimiliki oleh koboi selama ini identik dengan pistol, tali laso, minuman keras berupa beer, wanita, dan juga rokok.

Padahal koboi merupakan para penggembala sapi yang bertugas untuk mengelola peternakan. Tidak hanya orang dewasa saja yang melakukannya, pada saat koboi masih banyak dijumpai, para anak-anak hingga remaja memiliki ketertarikan untuk belajar agar bisa menjadi koboi.

Sementara itu, dijelaskan dalam laman Encyclopedia of the Great Plains, koboi membentuk sebuah budaya yang mampu mengumpulkan berbagai latar belakang dan tradisi orang-orang yang berbeda. Meskipun sebagian besar koboi berasal dari Amerika, tetapi seiring perkembangannya koboi juga diisi oleh penduduk wilayah lain. Sebut saja Afrika-Amerika, Inggris, Skotlandia, hingga Hispanik.

Menariknya, tidak terbatas pada kostum yang sama, koboi pada saat itu menggunakan pakaian yang disesuaikan dengan kebutuhan. Baik itu berkaitan dengan gaya, lingkungan, maupun lingkungan sekitar. Kemudian popularitas koboi sebagai karakter fiksi dalam film-film mampu menciptakan pakaian dengan mode Barat berupa sepatu boot, kemeja bersulam, hingga penutup kepala yang disebut sebagai 10-gallon hat.

Filosofi Koboi

Selain membentuk budaya tersendiri, koboi juga menyimpan filosofi yang masih dikenal hingga saat ini. Seperti diungkap dalam laman Carolyn M Appleton, filosofi koboi berangkat dari nilai-nilai yang berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan. Hal ini dikarenakan citra koboi yang terbentuk di tengah-tengah masyarakat adalah sosok pahlawan yang memperjuangkan hal-hal di sekitarnya.

Salah satu yang mengungkap tentang filosofi koboi adalah Tn Owen dalam bukunya Cowboy Way yang menjabarkan sepuluh prinsip. Adapun sepuluh prinsip koboi yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. "Jalani setiap hari dengan penuh keberanian."
  2. "Banggalah dengan pekerjaan yang ditekuni saat ini."
  3. "Selalu selesaikan sesuatu yang telah dimulai."
  4. "Lakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan."
  5. "Bersikap tegas, tetapi diimbangi dengan keadilan."
  6. "Saat memberikan janji, seharusnya ditepati."
  7. "Berpegang pada etiket sesuai komitmen."
  8. "Kurangi bicara dan perbanyak ucapan."
  9. "Selalu ingat bahwa tidak semua hal bisa dijual."
  10. "Memahami kapan harus menetapkan batasan."

Demikian tadi rangkuman penjelasan mengenai koboi secara lengkap. Semoga informasi ini mampu menambah wawasan bagi detikers, ya.




(sto/apl)


Hide Ads