Bupati Klaten Apresiasi Potensi Pertanian di Tulung: Harus Kita Jaga

Bupati Klaten Apresiasi Potensi Pertanian di Tulung: Harus Kita Jaga

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Kamis, 19 Sep 2024 15:11 WIB
Bupati Klaten Sri Mulyani di Sambang Warga Desa Majegang, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Kamis (19/9/2024).
Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikcom
Klaten -

Bupati Klaten Sri Mulyani mengapresiasi potensi pertanian di Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten. Ia berpesan kepada para petani untuk terus mempertahankan Klaten sebagai lumbung pangan nasional.

Salah satu daerah di Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten yang memiliki potensi pertanian maju yakni Desa Bono. Buah-buahan dari para petani Desa Bono pun dipamerkan dalam stan UMKM di Sambang Warga.

Semangka kuning seberat kurang lebih 2 kilogram serta okra dari Jepang itu dijajakan dan langsung diserbu masyarakat yang hadir di Sambang Warga. Salah satu anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) Desa Bono, Zumroati mengatakan, buah-buahan itu berasal dari greenhouse Desa Bono.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini (buah) dari greenhouse, yang mengelola PKK Desa Bono, sudah dari 3 tahun. Memang yang ditanam spesifik semangka kuning jenis kanigara," kata Zumroati kepada detikJateng di Desa Majegan, Kamis (19/9/2024).

Ia mengatakan, setiap beberapa hari sekali para anggota UP2K akan mengecek secara gantian tanaman di greenhouse. Tanaman di greenhouse yang dikelola UP2K itu menggunakan sistem hidroponik tetes.

ADVERTISEMENT

"Panennya setiap dua bulan sekali. Lebih manis semangka ini dari yang lain, karena pakai benih dari Jepang," tuturnya.

Harga per semangka dijual Rp 15-20 ribu, sementara okra dijual Rp 5 ribu. Tanaman hasil para petani Desa Bono itu juga telah memiliki pasarnya sendiri.

Selama hampir satu tahun beroperasi, greenhouse itu pun dinilai sudah mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Terlebih, mayoritas masyarakat Desa Bono berprofesi sebagai petani. Ada sekitar 300 petani di Desa Bono.

"Sudah sangat baik, petani ini jadi sudah punya pembelinya. Karena kan bisa nanam, tapi susah cari pembeli. Kalau ini kita sudah punya pasarnya sendiri," tuturnya.

Hal ini pun mendapat apresiasi Sri Mulyani. Kabupaten Klaten sebagai lumbung pangan Jawa Tengah (Jateng) dan nasional itu dikatakan harus terus mempertahankan statusnya.

"RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) kan sudah kami rencanakan dengan sangat matang. Di sini tanahnya cukup subur, para petani diharap untuk menjaga kesuburan dan kualitasnya, biar masyarakat, para petani, juga lebih sejahtera," harapnya.

"Dengan iklim yang tidak pasti, ini kan juga menjadi kendala utama masyarakat atau petani. Semoga saja segera turun hujan," sambungnya.

Ia pun mendorong munculnya petani-petani milenial di Kabupaten Klaten agar dapat meneruskan menjaga lumbung pangan nasional tersebut. Terlebih, dengan banyaknya inovasi dan teknologi baru, iaa berharap minat generasi muda menjadi petani milenial dapat meningkat.

"Klaten harus kita jaga sebagai lumbung pangan nasional, sawahnya harus lestari, dan di segi pertaniannya harus kita jaga," pesan Sri Mulyani.

(akd/akd)


Hide Ads