Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) di kabupaten Demak mengoptimalkan layanan di setiap kantor kecamatan masing-masing atau Tempat Pencatatan Data Kependudukan (TPDK). Hal tersebut untuk mempermudah warga agar tidak jauh-jauh datang ke Kantor Dinas Dukcapil yang berada di wilayah Demak Kota.
Plt Kepala Dukcapil Demak, Kurniawan Arifendi, mengatakan setiap kecamatan memiliki sekretariat atau kantor kependudukan dan pencatatan sipil. Sementara di wilayah Demak kota terdapat dua tempat yaitu di Kantor layanan Lantai satu dinas Dukcapil dan di Mall Pelayanan Publik (MPP).
"Mulai kita optimalkan sejak 8 Juli 2024," ujar Kurniawan saat ditemui di Ruangannya, Senin (2/9/2024).
"Jadi kebiasaan masyarakat itu merasa marem (puas) di pelayanan Dukcapil Demak, padahal kita itu malah kasihan. 'Sampean nggak usah ke Demak (kota) ke wilayah kecamatan saja,' Terus kita tegasi, pokoknya yang kecamatan bisa, tidak boleh di sini," sambungnya.
Ia menuturkan pengoptimalan tersebut membuat layanan lebih efisien dan tidak menumpuk di kantor pelayanan di Demak Kota. Selain itu lokasi kantor pelayanan kecamatan mudah diakses lantaran berada di lingkungan kantor Pemerintahan Kecamatan masing-masing.
Sementara itu, Staf Dukcapil Kecamatan Mranggen, Galih Wisnu, mengatakan layanan di kantornya setiap hari Senin hingga Jumat mulai pukul 08.00 WIB hingga 15.30 WIB. Ia mengatakan kantornya lebih ramai dibandingkan dengan wilayah lain.
"Mengoptimalkan pelayanan yang ada di Dukcapil, daripada warga jauh-jauh dari Mranggen ke Dukcapil. Pimpinan sudah menyediakan bisa layanan di sini. Layanan kependudukan, cetak KTP, KK, akta semuanya bisa di sini," kata Galih.
"Kalau per harinya kurang lebih 20 sampai 25 orang setiap harinya," sambungnya.
Saat dijumpai di kantornya, Galih sedang melayani warga Kebunbatur yang melakukan pembaruan KTP. Warga tersebut bernama Agus Susanto (63) yang ternyata merupakan tunawicara.
Agus datang sendirian sembari membawa kartu keluarganya. Kendati berkendala dalam berbicara, namun keperluan Agus tetap bisa selesai hari itu juga. Agus melakukan pembaharuan KTP lantaran istrinya telah meninggal.
"Baru tahu ini tadi (kalau Agus sulit berkomunikasi). (Agus) mengajukan untuk cetak KTP, soalnya ktp nya dulu itu kawin, sekarang cerai mati, istrinya meninggal," ujar Galih.
"Sekali datang langsung jadi," imbuhnya.
Simak Video "Video: Soal e-SIM, Komdigi Bakal Kerja Sama BSSN untuk Cegah Data Bocor"
(prf/ega)