Pemasangan Chattra di Candi Borobudur Ditunda

Pemasangan Chattra di Candi Borobudur Ditunda

Eko Susanto - detikJateng
Rabu, 11 Sep 2024 23:35 WIB
Chattra, benda serupa tugu dai batu yang ada di Museum Candi Borobudur. Foto diunggah Selasa (10/10/2023).
Chattra, benda serupa tugu dai batu yang ada di Museum Candi Borobudur. Foto diunggah Selasa (10/10/2023). Foto: dok. detikJateng
Magelang -

Pemasangan Chattra di Chattra di Candi Borobudur ditunda. Penundaan tersebut selaras dengan hasil kajian teknis dan Detail Engineering Design (DED) yang disusun Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"(Pemasangan Chattra) Tunda," kata Juru Bicara Kementerian Agama (Kemenag) RI, Sunanto dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Rabu (11/9/2024).

Dia menerangkan penundaan tersebut berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Tingkat Menteri terkait Pelestarian Candi Borobudur sebagai Situs Warisan Dunia yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan selaku Ketua Dewan Pengarah Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Borobudur, Rabu (11/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sunanto yang biasa disapa Cak Nanto melanjutkan berdasarkan hasil kajian teknis oleh pakar BRIN atas permohonan dari Ditjen Bimas Buddha Kemenag, kondisi material saat ini belum memungkinkan pemasangan Chattra. Pasalnya, terdapat kondisi batu yang antara lain tidak utuh.

"Berdasarkan hasil kajian teknis yang komprehensif, meliputi pengamatan langsung, pengukuran, pengujian serta perhitungan dan analisis kekuatan bahwa kondisi material Chattra ada yang tidak utuh atau terbagi banyak bagian batu dan batu bahan material tidak memiliki kait antarbatu. Maka, memerlukan tahapan yang harus dikoordinasikan sesuai ketentuan yang berlaku," kata Cak Nanto.

ADVERTISEMENT

Mengingat kondisi material Chattra yang ada, katanya, Kemenag berencana untuk melakukan pembahasan lebih lanjut terkait pendekatan adaptasi untuk Chattra dengan menekankan aspek spiritual umat Buddha.

Menurutnya, ada tujuh tindak lanjut yang perlu ditempuh agar target pemasangan Chattra bisa selesai dalam waktu setahun sesuai dengan UU Cagar Budaya dan Konvensi Warisan Dunia Tahun 1972.

Pertama, katanya, proses adaptasi untuk pemasangan Chattra di Candi Borobudur dimulai dengan penyusunan dokumen rencana kegiatan adaptasi yang komprehensif.

Kedua, menyempurnakan dokumen studi kelayakan yang telah ada yang mencakup kajian spiritual, kajian teknis dan DED.

"Ketiga, melakukan komunikasi intensif dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai konsensus yang akan diintegrasikan ke dalam studi kelayakan. Keempat, tim kajian dampak cagar budaya (KDCB) yang baru perlu ditunjuk untuk mengevaluasi dampak berdasarkan dokumen-dokumen yang telah disusun untuk selanjutnya dilakukan uji publik," katanya.

Sedangkan kelima, paparnya, mengajukan permohonan izin. Menurutnya, penting untuk melakukan konsultasi dengan UNESCO Jakarta dan ICOMOS Indonesia. Keenam, dari proses persiapan ini adalah mengajukan permohonan izin adaptasi ke Kemendikbudristek dan memperoleh rekomendasi positif dari Dewan Pengarah Badan Otorita Borobudur. Ketujuh, pemasangan Chattra hanya dapat dilaksanakan setelah mendapatkan izin adaptasi resmi dari Kemendikbudristek.

Ketujuh langkah ini telah dibahas dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri terkait Pelestarian Candi Borobudur sebagai Situs Warisan Dunia yang dipimpin oleh Menko Marves. Detail dari tujuh langkah tersebut terdapat pada paparan Menko Marves.

"Sejumlah langkah tersebut ditargetkan dalam satu tahun ke depan untuk selanjutnya direalisasikan pemasangan Chattra di Candi Borobudur dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku untuk memenuhi harapan umat Buddha," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, rencananya peresmian Chattra dilakukan pada tanggal 18 September 2024.




(apu/apu)


Hide Ads