Dipolisikan Kader PDIP Solo, FX Rudy Tanggapi Santai

Dipolisikan Kader PDIP Solo, FX Rudy Tanggapi Santai

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Sabtu, 07 Sep 2024 21:19 WIB
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Sabtu (7/9/2024).
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Sabtu (7/9/2024). (Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng)
Solo -

Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo dipolisikan kadernya, Wawanto, terkait dugaan pengancaman. FX Rudy menanggapi santai langkah kadernya tersebut.

Ditemui usai melapor ke Polresta Solo, Selasa (3/9) lalu, Wawanto mengungkapkan, langkahnya melapor polisi bermula dari Rapat Koordinasi DPC PDIP Solo di Girly Corner yang dihadiri jajaran internal partai, Kamis (29/9) lalu. Ia menyatakan kekecewaannya atas rekomendasi untuk Bakal Pasangan Calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Solo.

"Di situ kita (kader) sama-sama menyampaikan kepada beliau. Intinya dengan turunnya rekomendasi itu temen-temen menyatakan kecewa," kata Wawanto di Polresta Solo, Selasa (3/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wawanto menyatakan, lantaran kecewa dengan rekomendasi yang diberikan Ketua PDIP Megawati untuk Teguh Prakosa dan Bambang Gage, ia menyatakan tidak akan mengikuti tim pemenangan tersebut.

"Itu yang saya sampaikan kepada beliau hanya itu dan setelah itu ditanggapi oleh Pak Rudy dan Pak Rudy, saya juga tidak tahu, tiba-tiba naik pitam. Berdiri menyerang saya, sambil menunjuk kepada saya 'tak pateni kowe (saya bunuh kamu)'," jelasnya menirukan Rudy.

ADVERTISEMENT

"Jadi sudah memukul saya, namun dilerai sama teman-teman. Begitu kuatnya Pak Rudy itu berontak, akhirnya lepas dari pegangan teman-teman. Lalu dia ngambil kursi mau dikeprukkan (dipukulkan) kepada saya," sambungnya.

Namun, lanjut Wawanto, pertikaian itu berhasil diberhentikan kader-kader lainnya. Dari peristiwa tersebutlah, Wawanto akhirnya memutuskan melaporkan FX Rudy ke Polresta Solo.

"Sebetulnya saya tunggu etiket baiknya untuk minta maaf kepada saya, namun demikian sampai hari ini beliaunya juga tidak berkomunikasi sama sekali dengan saya, maka saya melaporkan hal ini kejadian itu langsung kepada Kapolres Kota Surakarta," tuturnya.

Diwawancarai terpisah, Rudy menanggapi santai gugatan yang dilayangkan kadernya itu. Ia menyampaikan, siap jika ada panggilan kepada dirinya.

"Santai mawon, ajeng napa? (santai saja, mau ngapain) Santai, ndak perlu ditanggapi. Selama ini saya belum ada panggilan dari Kepolisian, kalau dipanggil yo teka (ya datang), santai wae," kata Rudy kepada detikJateng di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Sabtu (7/9/2024).

Rudy pun telah berkoordinasi dan meminta para anggota struktural DPC PDIP Solo untuk tidak melakukan tindakan apapun tanpa instruksi partai.

"Jajaran anggota struktural DPC PDIP sudah saya WA nggak boleh bergerak. Tidak boleh melakukan tindakan apapun tanpa instruksi DPC," jelasnya.

Menurut Rudy, persoalan rekomendasi adalah hak prerogatif Ketua Umum PDIP. "Itu (rekomendasi) kan hak prerogatif. Bu Mega itu mau memberi (rekomendasi) siapapun hak beliau. Dan dia (Wawanto) sudah dienakke PDIP dua periode kok menolak rekomendasine Ketua Umum," imbuh dia.

Rudy pun mengatakan akan melihat sampai sejauh mana Wawanto akan bertindak. Ia pun siap jika nantinya dipanggil kepolisian lantaran gugatan yang dilayangkan kadernya itu.

"Nah betul tidaknya, itu biar kita tunggu proses," tegasnya.




(aku/aku)


Hide Ads