Melihat Lagi Sebulan Penuh Kemeriahan di Demak, Ada Karnaval-Pameran

Melihat Lagi Sebulan Penuh Kemeriahan di Demak, Ada Karnaval-Pameran

Mochamad Saifudin - detikJateng
Rabu, 04 Sep 2024 15:08 WIB
Karnaval Kemerdekaan di Demak
Karnaval Peringatan HUT ke-79 RI di Demak. (Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng)
Demak -

Pemerintah Kabupaten Demak merayakan HUT RI ke-79 dengan penuh semangat dan kemeriahan. Dimulai dengan upacara bendera di Alun-alun Demak, seluruh lapisan masyarakat, termasuk pejabat pemerintahan dan pelajar, ikut serta dalam momen khidmat ini.

Selepas itu, karnaval budaya memeriahkan jalan-jalan utama dengan berbagai pertunjukan tradisional, musik, dan kostum unik yang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia.

Ribuan masyarakat Kabupaten Demak tumpah ruah di pusat kota untuk memeriahkan Karnaval Kemerdekaan yang ke-79 Republik Indonesia. Karnaval ini menampilkan 83 kontingen yang masing-masing berpakaian adat dari berbagai wilayah, menampilkan pertunjukan dan prestasinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rute karnaval dimulai dari Seberang Rutan Demak, melalui Pecinan (Toko Hartono), Panggung Kehormatan (Perempatan Kodim 0716/Demak), Pendopo Pemkab Demak, Jalan Kiai Singkil, hingga finish di Perempatan Polres Lama.

Karnaval Peringatan HUT ke-79 RI di Demak.Karnaval Peringatan HUT ke-79 RI di Demak. Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng

Bupati Demak, Eisti'anah, mengungkapkan rasa bangganya terhadap antusiasme masyarakat. "Luar biasa sekali, dan masyarakat antusias sekali dengan adanya karnaval memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 RI di Kabupaten Demak," katanya kepada wartawan usai acara, Minggu (18/8).

ADVERTISEMENT

Bupati juga memberikan apresiasi kepada semua kontingen yang terdiri dari berbagai unsur seperti sekolah, paskibraka, organisasi perangkat daerah (OPD), kecamatan, perbankan, dan lembaga masyarakat.

"Dan tentunya kami berikan apresiasi, tadi ada beberapa mungkin ke depannya perlu adanya perbaikan-perbaikan. Namun tetap kami apresiasi karena memunculkan banyak bakat yang tentunya untuk mengingat perjuangan para pahlawan yang mendahului kita," sambung Eisti'anah.

Karnaval Peringatan HUT ke-79 RI di Demak.Karnaval Peringatan HUT ke-79 RI di Demak. (Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng)

Selain menampilkan berbagai bakat, karnaval ini juga menjadi ajang untuk memberdayakan potensi yang ada di setiap desa dan program-program di OPD.

"Ya pasti ada (pengembangan dan pemberdayaan). Tadi kan ada sejumlah desa yang menunjukkan sejumlah potensi desa, duta wisata ada, hasil buminya ada, dan tentunya dari terkhusus dinas-dinas banyak yang menunjukkan program-programnya," terang Bupati.

Puncak perayaan ditutup dengan pertunjukan cerita Wedus Kendit dari kontingen Kecamatan Karanganyar, yang sempat viral saat banjir besar melanda Demak. Bupati mengapresiasi dan mendoakan masyarakat agar bisa bangkit dan pulih dengan cepat.

"Ya luar biasa, di akhir ditutup dengan pertunjukan kejadian banjir yang dua kali menimpa di Kecamatan Karanganyar. Semoga semangat dari teman-teman kecamatan Karanganyar bangkit lebih cepat dan pulih lebih cepat juga. Jadi semangat sekali kami ucapkan terima kasih," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Demak, Endah Cahya Rini, menyatakan bahwa konsep karnaval tahun ini berbeda dari sebelumnya. Dalam parade tersebut, berbagai mobil hias, tarian, dan prestasi yang berisi semangat konsep Nusantara baru ditampilkan.

"Ada mobil, tarian berisi semangat mendukung Nusantara baru, ada juga yang berupa prestasi-prestasi," terang Endah.

Karnaval Peringatan HUT ke-79 RI di Demak.Karnaval Peringatan HUT ke-79 RI di Demak. (Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng)

Endah juga menyebut jumlah peserta kontingen melebihi ketetapan awal 79, menjadi 83 peserta. "Jadi mereka menyuguhkan kreativitasnya sendiri-sendiri sesuai dengan sekolah atau OPD. Ada 83 rombongan arak-arakan yang semula hanya dibuka untuk kuota berjumlah 79 sesuai dengan Hari Kemerdekaan RI," tutup Endah.

Sementara itu satu peserta karnaval, Camat Karanganyar, Ungguh Prakoso, memilih kostum Papua. Pilihan tersebut menurutnya simbol dari keceriaan dan semangat orang Papua.

"Indonesia kaya ragam budaya dan adat istiadat. Saya memilih memakai baju adat Papua karena baju ini representasi dari sosok yang enerjik dan semangat untuk berkarya demi Indonesia tercinta," terang Ungguh.

Selain itu, berbagai lomba tradisional seperti panjat pinang, balap karung, dan tarik tambang diadakan, mengajak masyarakat untuk bersenang-senang sekaligus mempererat kebersamaan. Pameran UMKM juga digelar, memberikan ruang bagi pelaku usaha lokal untuk mempromosikan produk mereka, mulai dari kerajinan tangan hingga kuliner khas.

(akd/ega)


Hide Ads