Hindari Pemotor Potong Jalan, Kijang Nyungsep Parit di Boyolali

Hindari Pemotor Potong Jalan, Kijang Nyungsep Parit di Boyolali

Jarmaji - detikJateng
Selasa, 03 Sep 2024 14:25 WIB
Mobil Toyota Kijang nyungsep di parit Banyudono, Boyolali, Selasa (3/9/2024).
Mobil Toyota Kijang nyungsep di parit Banyudono, Boyolali, Selasa (3/9/2024). Foto: Jarmaji/detikJateng
Boyolali -

Satu unit mobil Toyota Kijang nyungsep ke parit di tepi jalan raya Semarang-Solo, di wilayah Dukuh Gatak, Desa Banyudono, Boyolali, pagi tadi. Menurut sopirnya, saat itu dia berusaha menghindari pemotor yang tiba-tiba memotong jalan.

Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 07.10 WIB itu melibatkan Toyota Kijang berpelat nomor K 8653 BA, motor Yamaha Mio dan Honda Supra X 125. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu.

Sopir mobil itu, Dwi Kurniawan, mengaku awalnya dia melaju dari arah barat ke timur (Boyolali ke Solo). Setiba di lokasi, dia mengaku menghindari seorang pria paruh baya yang mengendarai motor Yamaha Mio.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menghindari orang (pemotor), nge-T istilahnya. Dari sebelah kiri, di sebelah kanan itu (berjalan) pelan-pelan," kata Dwi kepada wartawan di lokasi, Selasa (3/9/2024) siang.

Dia mengaku menghindari pemotor itu dengan banting setir ke kiri dan sempat menyenggol motor itu hingga terjatuh.

ADVERTISEMENT

Dwi bilang, saat mobilnya masih melaju ke kiri, dari arah belakang di samping kirinya melaju motor Honda Supra X yang dikendarai seorang pria. Pengendara motor Supra X itu pun tersempet hingga terseret beberapa meter sebelum mobil itu terjun ke parit di utara jalan.

"Saya lepas kendali, mbanting (ke kiri) tadi," ujar dia.

Mobil itu akhirnya berhenti setelah terperosok ke parit dan terjepit antara tiang telepon dan gapura Dukuh Gatak. Ari mengaku sempat terkapar di kolong mobilnya.

Saat dimintai konfirmasi, Kanit Gakkum Satlantas Polres Boyolali, Iptu Budi Purnomo mengatakan penyebab pasti kecelakaan itu masih dalam penyelidikan. Dugaan sementara, kata Budi, kecelakaan itu akibat pemotor yang memotong jalan di saat yang kurang tepat.

"Kami mengimbau masyarakat, terutama yang hendak menyeberang jalan, harus memperhatikan jalur utama. Pastikan posisi aman baru menyeberang jalan," ujar Budi Purnomo.




(apu/dil)


Hide Ads