Ngepruk Tarif Rp 150 Ribu, Kang Parkir di Bandung Dipecat Dishub

Regional

Ngepruk Tarif Rp 150 Ribu, Kang Parkir di Bandung Dipecat Dishub

Rifat Alhamidi - detikJateng
Senin, 02 Sep 2024 14:50 WIB
Ilustrasi pelang parkir.
Ilustrasi pelang parkir. Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim
Solo -

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung memecat seorang oknum juru parkir (jukir) yang sempat meminta uang Rp 150 ribu kepada seorang mahasiswi bernama Tasha (23). Aksi ngepruk atau getok tarif mahal itu viral di media sosial.

"Jadi yang bersangkutan langsung kita berhentikan (dipecat). Ngapain memperkerjakan orang yang seperti itu, memalukan saja," kata Plt Kadishub Kota Bandung, Asep Koswara saat dihubungi wartawan, Senin (2/9/2024), dikutip dari detikJabar.

Dilansir detikJabar, oknum jukir berinisial O itu memang terdata sebagai petugas di bawah naungan Dishub. Kini, atribut yang biasa dipakai O juga telah disita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia ditemukan di Jalan Tamansari sekitar kampus Unisba, dan ternyata itu juru parkir resmi. Berdasarkan keterangan petugas yang ke lapangan, dia ternyata mabuk. Makanya kami melakukan tindakan, karena telah memalukan di Kota Bandung," ujar Asep.

Asep menjelaskan, tarif parkir yang ditentukan Dishub Kota Bandung untuk mobil yaitu Rp 4-5 ribu. Atas kejadian itu, Dishub Bandung akan mengawasi seluruh jukir di wilayahnya secara ketat. Masyarakat atau pengendara juga diminta melapor jika mendapati jukir yang mematok tarif di luar ketentuan.

ADVERTISEMENT

Diberitakan detikJabar sebelumnya, mahasiswi bernama Tasha (23) mengaku dimintai uang parkir Rp 150 ribu saat menghadiri acara wisuda di salah satu kampus swasta di kawasan Tamansari. Peristiwa itu terjadi Sabtu (31/8/2024) kemarin.

"Jadi di parkiran Unisba kan susah carinya dan aku dapat agak jauh karena gak ada lagi cuma. Terus tukang parkirnya kayak yaudah parkir aja dulu, (terus bilang) teh bayarnya langsung," ucap Tasha saat dimintai konfirmasi pada Minggu (1/9/2024).

Karena tidak membawa uang tunai, Tasha bilang akan membayar parkir sepulang menghadiri wisuda. Tapi jukir itu meminta Tasha untuk mentransfer uang parkir. Tasha lalu meminta nomor rekening jukir itu.

"Dia langsung ngomong Rp 150 ribu neng. Nggak salah itu, iya katanya dan di sini emang segitu katanya kalau acara wisuda. Masa Rp 150 ribu sih, kita nggak mau. Terus kata bapaknya ya segitu, orang lain juga segitu kata dia," ucap Tasha.

Saat Tasha hendak mencari tempat parkir lain, jukir itu berupaya untuk menurunkan tarif.

"Terus kita tetap nggak mau, kata dia yaudah berapa. Kita maunya bayar parkir normal, paling Rp 15 ribu, Rp20 ribu lah. Pengennya ada tiket parkir, harganya kalau Rp 15 ribu, Rp 20 ribu masih masuk akal karena kan memang susah cari parkirnya," ucapnya.

"Terus kata bapaknya gak bisa segitu. Udah gitu, bapaknya nurunin sampai Rp 100 ribu, tetep kita gak mau. Maunya berapa katanya, dia turun lagi Rp 70 ribu, Rp 60 ribu, terus akhirnya kita tembak Rp 30 ribu aja kalau enggak kita pergi. Terus bapaknya yaudah Rp 35 ribu aja katanya, yaudah bayar Rp 35 ribu," pungkas Tasha.




(dil/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads