Korban tewas akibat minuman keras (miras) yang diduga dioplos dengan parfum di Desa Paremono, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, bertambah lagi. Kini korban meninggal menjadi 3 orang dan 2 lainnya masih dirawat di rumah sakit.
Kapolsek Mungkid AKP Maryanto, mengatakan korban ketiga berinisial WOT (20), warga Dusun Paremono, meninggal pukul 15.00 WIB. WOT juga sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Merah Putih Magelang.
"Iya (korban meninggal bertambah satu). Iya (total 3 orang)," kata Maryanto melalui pesan singkat, Kamis (29/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal yang sama juga dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polresta Magelang Kompol Muhammad Fachrur Rozi. Korban meninggal setelah pihak keluarga membawanya pulang.
"Barusan diinformasikan meninggalnya di rumah. Karena keluarga korban informasinya (memaksa rumah sakit) agar korban pulang, padahal yang bersangkutan di-ventilator di ICU dibawa pulang (beberapa menit meninggal)," katanya melalui sambungan telepon, Rabu (29/8/2024).
Fachrur mengatakan telah mengirim sampel bekas muntahan korban, urine, air liur, serta darah korban ke tim Labfor Polda Jateng.
"Karena di sini secara kimia (pemeriksaan) nggak mampu di RS maupun di Laboratorium yang punya pemda. Jadi, kami kirim Polda. Tinggal menunggu hasil dari sana," ujarnya.
Lebih lanjut, Fachrur menjelaskan bahwa korban lainnya saat ini masih harus menjalani perawatan intensif. Kedua korban juga belum bisa dimintai keterangan.
"Belum bisa ditanyai. Kalau kita nanyai ke mereka, mereka hanya undangan bukan yang meracik. (Meninggal ini) Diduga yang meracik atau sama dengan korban MF (meninggal) paham betul asal usul miras," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, insiden pesta minuman keras (miras) maut terjadi di Dusun Paremono, Desa Paremono, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Dua orang tewas sementara tiga orang lainnya masih dirawat di rumah sakit diduga usai mengonsumsi miras yang dioplos dengan parfum.
Pesta miras ini diduga pada Minggu (25/8) malam. Para korban mulai merasakan reaksi atau efek miras oplosan pada Senin (26/8). Para korban mengeluhkan sesak nafas, mual dan muntah-muntah.
(cln/aku)