Apa Perbedaan Belut, Ikan Sidat, Unagi, dan Anago yang Sering Dikira Sama?

Apa Perbedaan Belut, Ikan Sidat, Unagi, dan Anago yang Sering Dikira Sama?

Nur Umar Akashi - detikJateng
Kamis, 29 Agu 2024 11:17 WIB
Cerita Susi Pudjiastuti Tentang Ikan Sidat yang Nyaris Punah
Ilustrasi ikan sidat. Foto: Getty Images/iStockphoto/PicturePartners
Solo -

Memiliki bentuk tubuh mirip, belut, sidat, unagi, dan anago kerap dianggap sebagai hewan yang sama. Padahal keempatnya memiliki ciri yang berbeda. Simak penjelasannya.

Belut dan ikan sidat telah lama digunakan sebagai bahan masakan dengan berbagai olahan yang enak. Misalnya, belut bisa diolah menjadi sate, pecel, rica-rica, bahkan penyet. Sementara itu, sidat dapat dihidangkan dalam bentuk gulai, sop, hingga pepes.

Di sisi lain, unagi dan anago adalah dua nama hewan yang sering dijadikan bahan makanan di Jepang. Dilansir Sushifaq, unagi identik dengan rasa yang kuat, sedangkan anago memiliki tekstur lembut disertai rasa manis alami. Keduanya telah menjadi kuliner Jepang selama ribuan tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, apa perbedaan antara belut, sidat, unagi, dan anago? Di bawah ini telah detikJateng siapkan pembahasan lengkapnya.

Sekilas tentang Belut

Dirujuk dari laman resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia, belut adalah ikan air tawar yang banyak ditemui di Indonesia. Ikan satu ini bisa dijumpai di berbagai wilayah, mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara Barat.

ADVERTISEMENT

Jenis belut yang paling populer dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah belut sawah (Monopterus albus). Pasalnya, hewan satu ini memiliki kandungan protein yang tinggi. Saking menariknya, belut sawah begitu diminati negara-negara Asia lain, seperti China dan Singapura.

Lebih lanjut, menurut informasi dari situs Animal Diversity Web University of Michigan, belut sawah juga dikenal dengan sejumlah nama lain. Di antaranya adalah rice eel, swamp eel, dan white rice field eel. Tak mengherankan, belut satu ini memang mudah dijumpai di lahan persawahan.

Klasifikasi ilmiah belut sawah yang populer di Indonesia adalah:

  • Kingdom: Animalia
  • Phylum: Chordata
  • Subphylum: Vertebrata
  • Class: Actinopterygii
  • Order: Synbranchiformes
  • Family: Synbranchidae
  • Genus: Monopterus
  • Species: Monopterus albus

Dikutip dari buku Budi Daya Belut & Sidat oleh B Sarwono, belut diklasifikasikan dalam famili Synbranchidae yang berisikan ikan tanpa sirip atau anggota badan lain untuk bergerak. Selain belut sawah, di antara spesies belut lainnya adalah:

  • Synbranchus marmoratus
  • Monopterus cuchia
  • Monopterus hodgarti
  • Monopterus boueti
  • Monopterus indicus
  • Monopterus fossorius

Sidat, Ikan Bertubuh Panjang Mirip Belut

Lain belut, lain lagi sidat. Disadur dari buku Budi Daya Sidat oleh I Made Suitha dan Akhmad Suhaeri, sidat tergolong dalam famili Anguillidae. Klasifikasi sidat menurut Beaker adalah:

  • Phylum: Chordata
  • Class: Pisces
  • Ordo: Apodes
  • Family: Anguillidae
  • Genus: Anguilla

Di Indonesia setidaknya diperkirakan ada paling tidak lima jenis sidat. Dirujuk dari laman resmi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jawa Timur, kelimanya adalah Anguilla encentralis, Anguilla bicolor bicolor, Anguilla borneonsis, Anguilla bicolor pacifica, dan Anguilla celebensis.

Ikan sidat tumbuh di perairan tawar, baik sungai atau danau hingga usia dewasa. Setelah itu, sidat akan berusaha keras pergi ke laut terbuka untuk reproduksi. Larva hasil pemijahan akan berkembang dan secara berangsur-angsur terbawa arus ke pantai.

Saat ini, sidat telah dibudidayakan di berbagai negara secara intensif. Sayangnya, di Indonesia, budidaya sidat masih tergolong baru. Kendati demikian, permintaan ekspor yang terus meningkat untuk sidat menjadi motivasi bagi para pembudidaya untuk terus belajar.

Mengenal Unagi, Sebutan Ikan Sidat dari Jepang

Berdasar informasi dari Sushipedia, unagi adalah sebutan khas Jepang untuk sidat air tawar bernama Japanese eel (Anguilla japonica). Dari nama genusnya saja, detikers tentu sudah paham bahwasanya unagi tergolong sidat bukan belut.

Dirangkum dari Food and Agriculture Organization, unagi memiliki tubuh memanjang berbentuk silindris di bagian depan. Rahang bawahnya sedikit lebih panjang dibandingkan rahang atas. Sirip Anguilla japonica terdiri atas sirip punggung, sirip dubur, dan sirip dada.

Sama seperti sidat-sidat Indonesia, usai menetas, unagi muda akan memasuki hulu sungai atau danau. Di sana, ia akan bertumbuh kembang hingga matang secara seksual. Setelah tumbuh dewasa, unagi akan bermigrasi ke laut untuk bereproduksi.

Anago, Belut Laut yang Tersebar di Dekat Pantai Jepang

Menurut uraian dari laman Sushi University, anago biasa disebut Japanese conger atau Conger eel dengan nama ilmiah Conger myriaster atau yang disebut juga sebagai belut laut sebagaimana dikutip dari laman Cornwall Good Seafood Guide.

Dikutip dari Global Core Biodata Resource, berikut klasifikasi anago:

  • Kingdom: Animalia
  • Phylum: Chordata
  • Order: Anguilliformes
  • Family: Congridae
  • Genus: Conger Bosc
  • Species: Conger myriaster

Spesies ini tersebar luas di Pasifik Barat Laut dekat pantai Jepang, Semenanjung Korea, dan Laut China Timur. Habitatnya adalah dasar laut yang dangkal dan berpasir. Anago memiliki ukuran maksimal sekitar 71 sentimeter, tetapi umumnya dijumpai dengan panjang 35-50 cm.

Perbedaan Belut, Sidat, Unagi, dan Anago

Secara ringkas, perbedaan keempat hewan ini dapat terlihat dari poin-poin berikut:

  • Belut: ikan air tawar dari famili Synbranchidae.
  • Sidat: ikan yang masuk dalam family Anguillidae. Di Indonesia, terdapat setidaknya 5 jenis sidat.
  • Unagi: nama Jepang untuk sidat air tawar bernama latin Anguilla japonica.
  • Anago: belut laut atau Conger eel yang tersebar luas di Pasifik Barat Laut dekat pantai Jepang

Demikian penjelasan lengkap mengenai perbedaan belut, sidat, unagi, dan anago. Semoga menjawab rasa penasaran detikers, ya!




(par/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads